karma (2)

3K 340 35
                                    

"Pak Lay!" Panggil gue tapi dia enggak menoleh ataupun berhenti. Dia tetep jalan seolah-olah gak mendengar panggilan gue.

Gue pun berjalan ke parkiran dan bener aja.

"Mba yang namanya Adina kan? Ke apartement--"

"Iya. Tapi ini yang order siapa ya mas?" Ujar gue memastikan.

"Yang order pacarnya mbak. Nih, atas nama Lay. Lucu ya mba, nama pacarnya mba." Oceh mas driver yang membuat gue makin pusing. Pacar apaan coba?

"Itu bukan pacar saya mas, itu--"

"Aduh si mba, gak usah malu toh. Kalo pacar mah pacar aja mba. Ini juga pacarnya perhatian banget sama mba." Potong mas nya yang membuat gue jengkel. PACAR APAAN WOY?

"Iya terserah mas, tapi--"

"Nih, kalo mba gak percaya tuh liat." Ujar mas driver sambil menyodorkan ponselnya ke gue untuk melihat roomchatnya si mas driver dengan Pak Lay.

"Dimohon untuk berhati-hati. Kalau ada sesuatu tolong beritahu saya secepatnya. Terima kasih."

Sianjir, gue kira kata-kata manis apa gitu. Yaelah, gini doang si mas nya baper amat. Btw, itu dia kirim pesan ke driver kayak kirim pesan ke kolega bisnis, baku amat.

"Yaudah mba, ayo naik. Kita berangkat." Ujar mas nya semangat yang membuat gue buru-buru naik ke motor. Gue juga mau cepet sampe rumah hiks.

---

"Mas sebentar ya saya ambil uang--"

"Ini pake G*-pay mbak, saya permisi ya." Ujar mas nya sambil tersenyum ramah ke gue. Otomatis gue pun membalas senyumannya dan mengucapkan terima kasih ke si mas-nya. 

"Jadi, dia juga pesenin gue driver buat pulang? Mau lo apasih, Pak. Kan gue jadi kebanyakan utang sama lo:((" batin gue.

Gue berjalan ke apartement dengan lesu. Sampai di apartement gue pun gue langsung melepas kardigan gue dan segera pergi ke ruang tamu. Dari tadi gue gak merasa apapun selain kesal, tapi sekarang kenapa malah nyesek?

Gue nyesek parah karena itu dompet baru gue beli minggu lalu, mana itu gue nabung 3 bulan lagi. Terus isinya kan hidup gue semuaaaa.

Ktp, atm, kartu identitas mahasiswa kampus, kartu main, duit gue... AARGHHH BEGO BANGET SIHH KENAPA BISA ILANGG?

Gak terasa ternyata mata gue udah basah karena air mata gue yang deres banget. Ah gue apes banget sih ini, apa ini karma? Gue gak tauu. Kali ini perasaan gue campur aduk parah, gimana ini?

"Eh, Na? Lo kenapa nangis?!" Kai panik karena melihat gue yang berderai air mata. Karena selama gue berteman sama dia, gue gak pernah kelihatan sesedih dan sehancur ini depan Kai, makanya dia panik begitu.

Gue sampai lupa kalo ada Kai di apartement gue.

"Na, serius, lo kenapa? Lo diapain? Kok nangis sih?" Ujar Kai masih heboh.

Kehebohan Kai membuat tangis gue tambah kenceng. Ini sebenernya gue gak sedih doang sih, tapi kesel juga. Pokoknya campur aduk banget deh.

"Na, ada apa? Cerita sama gue ya," ujar Kai kali ini lebih lembut.

Merasa sudah lebih lega dari yang tadi, gue pun menjawab. "D-dom hiks dompet gu--hiks dompet gue i-ilang Ka-Kaii" ujar gue tersendat karena sesegukan sialan ini.

"Dimana hilangnya? Kok bisa ilang?" Ujar Kai tenang yang membuat gue memeluknya. Ini nih yang bikin gue betah sama Kai, dia paling bisa menempatkan diri di tempat yang paling tepat. Dia tahu dimana gue harusnya dihibur dan dimana gue harus di dengar dan diberi solusi.

"Gue gak tahu, pokoknya pas gue udah mau bayar-hiks tiba-tiba hiks dompet gue gak adaa." Jelas gue yang membuat Kai menarik tubuh gue dalam rengkuhannya.

"Yaudah, terus lo pulang naik apa tadi?" Tanya Kai. "Gue dipesenin driver sama abang lo, tadi kita gak sengaja ketemu, dia juga yang bayarin semua belanjaan gue hiks." Jawab gue.

"Abang gue disana juga?" Tanya Kai yang gue angguki.

"Na," Panggil Kai.

"Hmm." Gue menjawab dengan gumaman karena wajah gue masih terpendam di dada bidang Kai.

"Apa cuma gue yang merasa kalo setiap lo terkena sesuatu disitu pasti ada abang gue. Gue merasa--"

"Kayak dia yang merekayasa ya? Dia yang buat gue apes tapi dia yang nolongin gue. Biar apa? Biar kayak jagoan mungkin." Ujar gue ngelantur, gue selalu merasa ngantuk kalau abis nangis gak tau kenapa.

Kai hanya diam sambil mengelus rambut gue sampai gue bener-bener tidur. Tapi sebelum gue benar-benar terlelap, gue mendengar Kai menggumamkan sesuatu.

"Tentu bukan rekayasa. Dia memang hero untuk wanita yang dia sayangi, gak kayak gue." lirih Kai yang masih gue dengar sebelum benar-benar terlelap.

Hah?














HALOOHAIII APA KABAR SEMUA?

Insya Allah baik yah, aaminn.

Oh ya, happy eid mubarak everyone bagi yang merayakan! #telat

Minalaidzin walfaidzin mohon maaf lahir dan batin guys!

Oh iyaa aku minta maaf banget karena late banget banget updatenya karena aku baru sempet sekarang, maafkeun🙏

Jadi sesuai request kalian, setiap update aku bakal buat dua part tapi lebih pendek dari biasanya yaa hehe.

Apa mau satu part aja tapi panjang? Wkwk

DAN TERIMA KASIH BANGET UNTUK KALIAN SEMUA PARA READERSKUUU MAU YANG BARU ATAUPUN DAH LAMAAA MAKASIIHH SEMUAAA!!
READERS SETIAKUU AYAFLUUU:)))

MAKASIH BANGET UNTUK 8.16K VIEWERSNYAA YAAAA!! SEKALI LAGI MAKASIH YAAA HEHEHE LUVV YUUU

◀Dosen▶[ZYX] n exo✔Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz