Bag 10

27.4K 2K 20
                                    


Hurt 10

Pria dengan perawakan bagus itu tengah duduk termenung di singgasananya. Tangan besarnya memijit mijit keningnya yang mengkerut tajam.

"Om..numpang istirahat bentar ya!" tiba tiba, muncul seorang remaja tampan dengan balutan santai nya memasuki ruangan pria itu yang membuatnya mendengus kesal dengan tingkah pemuda itu.

"Ck..kalo masuk ke ruangan om, ketuk dulu pintunya. Untung lagi nggak ada yang konsul"

Pemuda itu hanya menyengir lebar dan menggaruk tengkuknya. "Hehehe sorry uncle, gue cuma numpang istirahat bentar. Males ke apartemen" ujarnya dengan cengengesan.

"Cih..ganggu aja, sana masuk gue mau ngurus pasien dulu" ujar pria itu berdiri dari tempat ia duduk. Tapi, tubuhnya berhenti sesaat, "ntar jangan pergi dulu, ada yang mau gue tanyain" ujar pria itu. Tanpa menunggu balasan lawan bicaranya, pria itu langsung keluar ruangan dengan jas kebanggaannya.

⚪⚪⚪

Irsyad tengah berbaring Di brankar rumah sakit dengan diam. Disampingnya, dokter Reo tengah menancapkan jarum suntik untuk mengambil sedikit darahnya.

"Nanti, ada lagi serangkaian pemeriksaan yang harus dilakukan. Kamu sekarang istirahat aja dulu sembari menunggu saya menyiapkan alat untuk pemeriksaan selanjutnya" ujar dokter muda itu.

Irsyad mengerutkan dahinya, "dok! Emangnya sakit saya parah ya? Kok harus periksa periksa banyak kayak gitu?"

"Saya belum bisa memastikan, sebelum pemeriksaannya selesai" Ujar dokter Reo seraya membereskan alat alat yang dibawanya. "nanti siang saya akan kembali lagi kesini untuk melakukan CT-scan" tambahnya dan keluar ruangan meninggalkan Irsyad yang terdiam bingung.

Sekarang di ruangan serba putih dan berbau obat obat an  itu, hanya tinggal irsyad seorang diri tanpa ada yang menemaninya. ya, tak ada satupun keluarganya yang tahu mengenai keadaannya saat ini. sedangkan Gilang dan Fariz harus kesekolah dan tidak bisa menemani Irsyad di rumah sakit.

"Huft..sekarang gue harus ngapain? Bosan tidur mulu" dengusnya kesal. Akhirnya ia mengambil ponselnya yang berada dimeja samping brankar dan membuka buka aplikasi di ponsel nya.

"Ish..nggak ada yang seru!" pemuda itu akan mengembalikan ponselnya ke meja, sebelum suara notifikasi ponselnya berbunyi. Dilayar itu tertera sebuah nama yang men chatnya.

"Ngapain dia chat gue? Terus dapat darimana dia id gue?" irsyad bertanya tanya sebelum membuka chat an itu.

Hai Irsyad, ini gue Bulan yang kemaren ditaman

Irsyad mengerutkan dahinya sesaat.

Ya, kenapa?

Tanyanya singkat. Irsyad melihat ponselnya itu dengan serius menunggu balasan dari sebrang sana. hingga notif ponselnya kembali berbunyi.

Kok lo nggak masuk sekarang? Apa masih sakit?

Iya

Eh singkat bener jawabnya, gue pengen jenguk lo boleh?

Nggak
Besok gue udah masuk lagi

Tak mau menunggu balasan dari sana Irsyad mematikan koneksi internet ponselnya dan memilih kembali memejamkan mata, karena kepalanya kembali berulah.

⭕⭕⭕

Dokter Reo kembali ke ruangannya setelah menyelesaikan tugasnya sebagai dokter. Ia ingin mengistirahatkan tubuhnya sejenak. Sambil membuka jas putihnya ia berjalan menuju ruangan khusus yang diberikan pihak rumah sakit untuk ia beristirahat.

H U R T  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang