9-Cuma Kamu

37 4 3
                                    

UTS telah berlalu, kini anak-anak menunggu hasil UTS dan berharap cemas untuk tidak remedial. Lusa, pensi sekolah akan diadakan. Dan guest star-nya adalah penyanyi Januari itu—Glenn Fredly—salah satu penyanyi favorit Dhyra.

Bu Anita masuk ke dalam kelas. "Anak-anak duduk dulu yang rapi. Ini saya mau memberitahu daftar siapa-siapa yang harus ikut remed. Yang ikut remed harap menghubungi guru mata pelajaran yang bersangkutan, ya!" Bu Anita memberi pemberitahuan sambil menempel kertas dipapan tulis.

"Saya tinggal dulu ya!" Seru Bu Anita seraya meninggalkan kelas. Setelah itu anak-anak berkerumun didepan papan tulis melihat apakah nama mereka ada disana. Diva, yang sejak tadi sudah ikut berkerumun berusaha untuk melihat nama Dhyra, Alya dan tentu saja nama-nya. Ia rela badan-nya terhimpit anak-anak yang lain. Semenit kemudian ia keluar dari kerumunan itu dan menghampiri Alya dan Dhyra yang duduk tenang di bangku masing-masing. "Kita bertiga ga remed!" Seru Diva senang.

Ada senyum di bibir Dhyra. Ga sia-sia gue belajar keras sambil jaga jarak sama Astha. Ada kepuasan didalam batin Dhyra.

Anak-anak OSIS semakin sibuk mempersiapkan pensi yang akan digelar di sebuah tempat outdoor yang biasanya juga digunakan sekolah lain. Berita tentang Astha dan Vania yang akan jadi MC di acara pensi itu pun telah sampai ke telinga Dhyra. Dhyra mencoba biasa, toh ini juga buat kepentingan sekolahnya. Dan ternyata, ada 2 MC lain, adik kelas katanya, tapi Dhyra tidak kenal.

***

Hari dilaksanakan pensi itu pun tiba, Dhyra mengikuti briefing bersama anak dokumentasi lain yaitu Tiara dan Indra, lagi. Acara dimulai pukul 16.00 dengan diawali sambutan dari MC. Dhyra selaku anak dokumentasi juga harus mendokumentasikan kegiatan-kegiatan selama pensi itu, termasuk memfoto MC-nya yang saat itu Astha dan Vania yang sedang bertugas.

Keren juga lo, Tha. Gumam Dhyra sambil melihat hasil jepretan memfoto Astha dikamera-nya.

Penampilan pertama adalah penampilan dari ekskul sekolah Harapan Nusa Bangsa. Dimulai dari ekskul band, karawitan, SKI, dance, dan juga ada penampilan drama musical dan sebelum menuju acara puncak, OSIS menampilkan sebuah flashmob.

Dhyra tidak bisa dekat dengan Astha, pun begitu sebaliknya. Karna Dhyra harus kesana kemari mendokumentasikan acara tersebut.

Sebelum puncak acara dimulai, pensi di berhentikan sementara untuk kegiatan ishoma.
Astha tiba-tiba menghampiri Dhyra, "Ra, lo udah makan?" Tanya Astha. "Belum, Tha." Kata Dhyra yang masih sibuk dengan kamera-nya. "Habis ini kita makan ya! Itu udah disiapin nasi kotak buat panitia, tapi kita sholat dulu." Tawar Astha. "Gue lagi dapet, Tha. Gue tunggu lo selesai sholat aja baru kita makan bareng." Ucap Dhyra menatap mata Astha, lekat.

Dhyra sadar, menjaga jarak dari Astha adalah hal yang sangat melelahkan. Tidak seharusnya ia terus-terusan melakukan hal yang melelahkan ini. "Oke, Ra." Astha tersenyum lalu bangkit menuju tempat sholat yang sudah disediakan disitu.

Dhyra mengalihkan pandangannya ke depan, jarak 7 meter darinya ia melihat Vania dan Darian makan bersama. Sesekali Darian memandangi Vania begitu juga sebaliknya. Darian juga sangat perhatian, mengelap keringat Vania.

10 menit kemudian, Astha kembali dengan membawa 2 kotak nasi dan 2 air mineral. Mereka berdua akhirnya makan.

"Lo kok akhir-akhir kemarin dingin banget sama gue, Ra? Pas sholat dhuhur waktu itu di musholla, gue manggil lo tapi lo ga noleh?"

"Lo manggil gue? Gue ga denger tuh, Tha. Kalo gue denger ya gue noleh ke lo kali." Dhyra berbohong, aslinya ia mendengarnya cuma ia hanya berpura-pura tidak mendengarkan.

"Yajuga sih ya, tapi gue seneng temenan sama lo, Ra. Asik gitu, pinter juga. Bu Fia pernah cerita ke gue, tentang lo. Katanya lo juga jago matematika kek gue." Kata Astha percaya diri.

Seusai makan bersama, pensi dimulai lagi. Kini 2 MC lain yang bertugas, bukan Astha dan Vania lagi. Astha menggandeng tangan Dhyra menuju barisan paling depan, supaya Dhyra bisa leluasa memfoto sang guest star.

Sang guest star pun muncul. "Ini penyanyi favorit gue, Tha!" Seru Dhyra sambil mulai memfoto. "Oh iya?" Tanya Astha. Dhyra hanya mengangguk sebagai jawaban.

Mereka berdua merasakan euphoria saat sang guest star menyanyi diatas panggung. Sederetan lagu terkenal itu dibawakan oleh-nya. Mulai dari Januari, Terserah, Akhir Cerita Cinta, Sedih Yang Tak Berujung, Kisah Romantis dan dua lagu terakhir yang dibawakan dan paling favorit Dhyra adalah Cuma Kamu dan You're My Everything.

Cuma kamu yang mengerti...
Apa isi hati yang hancur selama ini...
Cuma kamu yang pahami...
Apa adanya diriku selama ini...

Astha tersenyum melihat Dhyra menyanyi. Dhyra sangat menikmati pensi malam itu. Bertemu penyanyi favoritnya dan ditemani juga oleh Astha.

Pensi ditutup dengan dinyalakan-nya petasan warna warni. Dhyra dan Astha melihat ke langit.

"Bagus banget, Tha!" Seru Dhyra dengan mata berbinar."

"Iya, Ra."

Dhyra merasa bahwa cuma Astha kebahagiaan-nya saat ini. Dekat dengan Astha itu sudah cukup. Cuma kamu, Tha. Bahagiaku.

Can I Love You?Where stories live. Discover now