James dan Nevan yang sedari tadi diam melihat dua sahabatnya itu kini terkikik geli. Sam sering mengerjai tiga sahabatnya itu. Dan kini korbannya adalah Kevin, dan Kevin terjebak perangkap Samudra. Sahabatnya sejak masih alay.

"Setan. Atm gue terkuras!" Kevin menghela nafas lelah.

"Malam ini, Vin. Lo harus on. Ini bakal jadi malam terindah gue sama Shila."

Kevin mendengus "Bodo amat!" Setelahnya Kevin beranjak. Mempersiapkan kencan lelaki bernama Samudra dengan wanita bernama Ashila.

Samudra tertawa keras. Dia memang yang paling ahli dalam mengerjai temannya. Dan bodohnya ketiga temannya selalu terjebak dalam perangkap.

~~~

Sam gans : p
Sam gans : cewekkk

Kiyara Ashila : ?

Sam gans : kurang singkat woy neng):

Kiyara Ashila : sksk w.

Sam gans : jalan yuk!

Kiyara Ashila : sp lo?

Sam gans : tertera pada username(:

Kiyara Ashila : mksd w sp lo ngjk2 w jln.

Sam gans : calon pacar Kiyara Ashila

Kiyara Ashila : emg w mao sm lo?

Sam gans : mau lah! udah cepet ganti baju. gue otw rumah lo. 10 menit lagi sampe

Entah ada angin apa, Shila tersentak. Lari menuju lemari mengacak-acaknya. Sesaat dia berfikir. Kenapa dia sampe seperti ini hanya untuk pergi bersama seorang Samudra?

Lah, gue ngapain?

Yaudah. Gue mau aja deh. Lagian gue gabut.

Shila kembali mengacak-acaknya dan tidak menemukan yang pas. Akhirnya dia hanya menggunakan kaus putih, dan jelana jeans hitam. Rambut digerai dengan topi hitam adidas. Juga sepatu converse kesayangannya.

Dia bingung harus memakai apa, jadi dia hanya memakai style santainya. Dia memoles wajahnya dengan bedak tipis. Dan menggunakan liptint.

Tak lama setelah ia menyelesaikan make up super tipisnya, ponsel nya bergetar. Panggilan telfon melalui line, dengan pengguna Sam ganteng. Huh, lelaki itu. Kenapa dia super pede, sih?

"Iya."

"Gece. Gue di depan rumah lo."

"Hm. Masuk aja, ada bang Ara di ruang tamu."

"Oke."

Shila kembali melihat penampilannya di cermin. Sudah lumayan. Ia merapihkan rambutnya, topinya juga sepatunya. Tak lama setelah semuanya dipastikan rapih, Shila keluar, menuruni tangga. Dan melihat dua sosok pria sedang berbincang akrab.

Sejak kapan mereka akrab?

"Sejak lo nggak tahu lah!" Sam tertawa keras. Dia sudah melihat Shila sejak perempuan itu keluar dan mengunci pintu kamarnya. Hanya saja, Sam berpura-pura berbincang dengan Rasyad.

Lelaki itu memang akrab. Selain karena Sam memiliki sifat easy going alias baik sama semua orang, Rasyad juga memiliki sifat yang sama. Mereka juga sering mengobrol bersama di kantin meskipun beda angkatan.

"Sejak kapan lo bisa denger suara hati gue?"

Lah anjir. Gue ngapain ngomong gitu!"

"Sejak hati gue sepenuhnya buat lo, lah!" Sam terkekeh geli. Menggoda Shila menjadi hobby barunya. Akhir-akhir ini dia jarang sekali mendumal. Hanya kebahagiaan yang ada di otak dan hatinya saat ini.

SAMUDRASHILADär berättelser lever. Upptäck nu