Chapter 17

40.5K 1.7K 25
                                    

Aduh maaf banget baru bisa post, maklumin kemaren lagi sibuk-sibuknya :D

Nggak yakin ini cerita masih ada peminatnya, nggak yakin juga cerita yang sekarang nyambung dan masuk akal (hadeuh -_-)

Sorry banget kalo typo masih sering bertebaran, bahasanya makin kacau dan ceritanya makin nggak karuan..

happy reading yah ^_^

 

              -Arnold-

 

Jika ditanya bagaimana perasaan ku saat ini dengan cepat aku akan menjawab aku sangat bahagia. Anak ku, Alex akan tinggal bersama ku meski pun itu hanya beberapa hari. Aku tahu ini memang tidak akan pernah bisa menggantikan hari-hari ku yang hilang bersama Alex tapi setidaknya selama seminggu ini aku akan menjaganya sebagai ayah.

Seusai membawa pakaian Alex dan seluruh kebutuhannya aku tidak langsung membawanya pulang ke rumah. Aku mengajaknya makan siang terlebih ddahulu setelah itu bermain di taman sebentar. Aku tahu bagaimana reaksi mamah saat melihat Alex di rumah tapi aku tidak peduli, biar saja ia memarahi ku sekuatnya karena mulai saat ini aku tidak akan peduli dengan keinginan anehnya terhadap ku.

Setelah menekan klakson mobil gerbang terbuka, aku menghentikan mobil ku tepat di depan pintu masuk. Aku melirik ke jok samping ku tampak Alex yang tengah terlelap, sepertinya ia kelelahan karena terlalu bersemangat bermain di taman tadi. Aku turun dan menggendong Alex.

“Bi Sumi..” Teriak ku

Dengan tergopoh-gopoh Bi Sumi keluar menghampiri ku, wajahnya sedikit terkejut saat melihat ku yang tengah menggendong Alex. Matanya terfokus pada Alex yang tengah tertidur di gendongan ku.

“Iya den?.”

“Tolong bawakan tas di dalam bagasi mobil saya, langsung bawa ke kamar saya.” Perintah ku

“Iya den.” Ucap nya patuh

Saat aku akan masuk ke dalam rumah, mamah keluar dengan tatapan terkejut. Ia melihat Alex yang terlelap dengan nyaman di gendongan ku. “Siapa itu Arnold?.” Tanya mamah dengan dingin.

“Anak ku..Alex..” Jawab ku tak kalah dingin.

Mamah ku terlihat hanya diam saja. “Kenapa mah? Kaget?.” Tanya ku dengan sinis.

Aku pun masuk ke dalam rumah tanpa menatap dan bicara apapun pada mamah ku, aku meninggalkannya sendiri di luar dengan keterkejutannya. Sementara Bi Sumi hanya diam patuh berjalan di belakang ku.

“Arnold apa maksud mu hah?.” Teriak mamah ku

Aku terdiam, aku memerintahkan Bi Sumi lebih dulu masuk ke dalam kamar ku. Aku membalikan tubuh ku menatap mamah dengan tatapan menantang. “Kenapa mah? Ada yang salah?.” Tanya ku

“Kau..” Ucapan mamah ku dengan cepat aku potong, “Kita bicara setelah aku menidurkan Alex di kamar,” Ucap ku

Aku pun melangkahkkan kaki ku masuk ke dalam kamar. Tampak Bi Sumi tengah mengeluarkan barang-barang milik Alex dalam kopernya. “Bi masukan seluruhnya ke dalam lemari saya dan untuk malam ini saya pengen dimasakin pepes ayam dan apple pie.” Ucap ku pada Bi Sumi.

“Iya den.” Ucap Bi Sumi

Aku pun menidurkan Alex di kasur ku dengan pelan-pelan, takut Alex terbangun. Aku duduk disamping Alex yang terlihat begitu damai. Alex memang benar-benar mirip dengan ku, pantas saja rasanya jika Reya masih mencintaiku hingga saat ini. Mencintaiku? Ah senang rasanya mengetahui kebenaran ini meskipun memang sedikit terlambat.

My Secret SonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang