Chapter 23

39.4K 1.4K 160
                                    

Aku kembali setelah setahun menghilang. Maafkan daku manteman dan seluruh reader

Aku nggak yakin apa masih ada yang mau baca cerita ini setelah sekian lama tidak di publish.

Reya dan Arnold menepati janji mereka untuk kembali ke rumah secepatnya. Mereka berangkat saat fajar baru saja menyingsing. Alex yang masih terkantuk-kantuk saat berangkat membuatnya saat ini kembali terlelap di bangku belakang. Sepanjang perjalanan Reya dan Arnold terlibat pembicaraan seputar pernikahan Rere dan proyek yang tengah ditangani Reya dan Arnold saat ini hingga tanpa sadar Reya pun tertidur karena rasa kantuk tak bisa lagi ia tahan. Saat mereka sampai didepan gerbang rumah Arnold mengguncang pelan bahu Reya. Arnold memasukan mobilnya ke halaman rumah Reya setelah pembantu Reya membukakan gerbang rumahnya.

Di depan rumahnya tampak Ramlan sudah menyambutnya dengan senyum mengembang diwajahnya. Setelah menghentikan mobilnya keduanya membuka safe belt dan kemudian turun. Sementara Arnold membuka bagasi, Reya memeluk ayahnya yang kini menghampirinya.

"Ayah pikir kau lupa dengan pernikahan Rere." Ucap Ramlan ditengah pelukannya.

"Ayah.." Rajuk Reya sembari melepaskan pelukannya. Mendengar Reya merajuk Ramlan hanya terkekeh.

"Mana jagoanku?." Tanya Ramlan

"Dia tidur yah." Jawab Reya

Arnold selesai menurunkan barang bawaan milik Reya dan Alex, barang bawaannya langsung di angkut ke dalam oleh pembantunya. Sementara itu setelah Arnold menggendong Alex ia pun menghampiri Ramlan yang tengah menatapnya.

"Om.." Ucap Arnold

"Terimakasih sudah membawa kembali anak dan cucuku dengan selamat." Ucap ramlan sembari tersenyum

"Harusnya saya yang ucapin itu om. Terimakasih sudah memberikan izin pada saya untuk menghabiskan waktu bersama dengan anak om dan anak saya." Ucap Arnold.

Ramlan hanya mengangguk dan tersenyum. "Oh ayo kita masuk." Ucap Ramlan.

Mereka berempat masuk, Arnold dan Reya terlebih dahulu masuk ke dalam kamar untuk menidurkan Alex terlebih dahulu, keduanya menatap Alex yang tengah terlelap dengan nyaman. Arnold mengecup dahi Alex sebentar dan tersenyum bahagia penuh rasa syukur, melihat itu hati Reya menghangat dan tanpa sadar ia pun ikut tersenyum.

"Rey sepertinya aku akan langsung pulang saja, kau istirahatlah kau pasti lelah karena kita tadi berangkat sangat pagi sekali." Ucap Arnold sembari bangkit dari duduknya.

"Iya nanti saja, kau pulang sekarang?." Tanya Reya

Arnold hanya mengangguk, ia mendekati Reya dan memeluk Reya sebentar untuk mengisi tenaga ketika ia kembali ke rumah. Arnold baru saja akan melepas pelukannya namun kedua tangan Reya yang memeluk pinggangnya membuatnya mengurungkan niatnya, dengan nyaman Arnold mencium harum tubuh Reya yang begitu menenangkan begitu pun Reya ia merasa nyaman berada dalam pelukan Arnold.

"Jangan lupa jam 14.20 kita ada fitting baju jangan sampai terlambat atau tidak kita kena marah lagi." Ucap Reya masih dalam keadaan memeluk Arnold.

Arnold hanya terkekeh, ia pun mengusap-usap pipinya pada kepala Reya, ia pun melepaskan pelukannya dan menatap Reya kemudian mencium dahi Reya sebelum akhirnya menggenggam tangan Reya dan keluar dari kamar Alex. Arnold pamit pulang pada Ramlan dan sebenarnya sangat disayangkan oleh Ramlan karena harus pergi dengan terburu-buru namun apa boleh buat karena Arnold masih punya kesibukan sendiri.

Reya mengantar Arnold hingga depan rumah, Arnold pun masuk ke dalam mobil dan menstater mobilnya. Arnold mengemudikan mobilnya perlahan keluar dari rumah Reya dibarengi lambayan tangan Reya. Setelah mobil Arnold benar-benar tak terlihat Reya pun masuk ke dalam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 15, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Secret SonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang