Chapter 22

43.2K 1.6K 82
                                    

Oke setelah setahun menghilang dan akhirnya kini kembali aku benar-benar nggak yakin kalo cerita ini masih ada peminatnya.

Jujur saat ini aku krisis ide dan rasanya sulit sekali menuangkannya dan cerita yang aku publish ini pun nggak tahu masih kaya 'alur' nya Arnold dan Reya atau nggak yang jelas aku minta maaf banget buat semuanya yang masih setia nunggu cerita ini publish kalo lama banget publishnya.

Maaf banget kalo bahasanya nggak ngena, ilang feelnya, alurnya makin ngga jelas atau banyak nya typo disana sini.

Dan aku dedikasiin cerita ini buat seluruh penggemar nya Reya, Arnold dan Alex..

Happy Reading ^_^

Malam itu Reya, Arnold dan Alex tengah asyik menikmati makan malam diruang tengah sembari ditemani film animasi favorit Alex. Disela makan malam tak hentinya Alex berbicara dan setiap ucapan yang Alex lontarkan tak urung membuat Arnold merasa gemas melihat anaknya itu. Ia benar-benar merasa beruntung karena masih diberikan kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya dan waktunya yang hilang bersama Alex dan Reya.

"Bunda Alex kenyang ah.." Ucap Alex sembari mendorong piringnya yang masih berisi nasi dan lauk yang tinggal sedikit lagi.

Alex berpindah tempat, ia duduk di sofa sembari memegang remote dan mengganti chanel yang saat ini mereka lihat.

"Alex sayang abisin dulu makannya, nanti setelah ini Alex bebas ngapain aja." Bujuk Reya

"Alex udah kenyang bunda.." rajuk Alex

"Abisin sayang.." ucap Reya sembari membawa piring tempat Alex makan tadi dan mendekat.

Alex menjauh dari Reya, ia menghindari sendok yang disodorkan Reya ke mulutnya. Ia menggeleng-gelengkan kepalanya kemudian mendekati Arnold.

"Papa..Bilang sama bunda Alex udah kenyang." Ucap Alex manja sembari mencengkram lengan baju Arnold.

Arnold hanya tersenyum ia menatap Alex yang tengah menatapnya dengan tatapan memelas meminta perlindungan sementara Reya dengan wajah kesalnya hanya bisa menghela nafasny melihat Alex begini.

"Ya udah sih Rey Alex udah kenyang, nggak usah dipaksa ah." Ucap Arnold.

"Tapi Ar nanti jadi kebiasaan. Lagian juga kan sayang buang-buang makanan. Ya udah kau sajalah yang habiskan." Ucap Reya

"Kok jadi aku?." Ucap Arnold

"Kau sudah membelanya maka dari itu kau yang harus bertanggung jawab. A..a..a.." ucap Reya sembari menyodorkan sendok ke mulut Arnold.

Arnold hanya pasrah, ia mengunyah makanan yang tadi disuapkan Reya ke mulutnya sementara Alex hanya tertawa dengan riang. Terlihat kelegaan diwajahnya karena tidak perlu lagi memakan makanannya yang tersisa, Alex pun kembali asyik memindah-mindahkan saluran tv.

Arnold dan Reya pun selesai makan, mereka membawa piring dan makanan yang masih tersisa ke dapur. Reya mencuci piring sementara Arnold mengeringkan piring.

"Kau masuk saja, temani Alex biar aku yang selesaikan." Ucap Reya sembari masih sibuk mencuci piring.

"Aku ingin membantu mu." Ucap Arnold

"Arnold.." Ucap Reya dalam.

"Baik-baik aku pergi." Ucap Arnold menghentikan pekerjaannya.

Arnold pun berlalu namun baru saja sampai di pintu masuk dapur ia kembali mendekati Reya dan mencium pipi Reya sekilas. Reya menatap Arnold yang berdiri menjauh darinya, Arnold tersenyum kemudian ia pun kembali. Tanpa Arnold ketahui setelah ia mencium pipi Reya sekilas wajah Reya langsung memerah, dadanya terasa semakin berdetak cepat dan hatinya terasa berbunga-bunga.

My Secret SonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang