열여섯 - Gelisah

Start from the beginning
                                    

"Tentang Daniel?"

Kelopak mata Eunji melebar begitu Myung Hee menyebutkan nama pria yang membuatnya susah tidur itu. Seketika Eunji menatap wanita setengah baya di sampingnya dengan tatapan meminta penjelasan, membuat Myung Hee terkekeh pelan.

"Bagaimana Ibu ...."

"Jadi benar?"

Eunji tidak menjawab, dia malah menelungkupkan kepala pada lipatan tangannya di atas meja.

Argh, Kang Daniel sialan!

✳✳✳

Satu hal yang sangat Eunji syukuri pagi ini adalah ketika dia sampai di kafe, tapi Daniel belum nampak di sana. Eunji merasa begitu lega, sangat lega. Setidaknya, dia tidak harus menghindar dari pria bergigi kelinci itu. Dia bisa lebih leluasa tanpa harus berpapasan dan bertatap muka dengannya. Iya, untuk sekarang, situasi begini terasa lebih baik.

Namun, sepertinya tidak juga.

Saat jarum pendek jam hampir menunjuk angka dua belas, Daniel tidak juga datang. Membuat Eunji diam-diam merasa khawatir. Biasanya, Daniel tidak pernah absen untuk datang bekerja, kecuali ada hal-hal yang tidak bisa ditinggalkan. Jika memang ada urusan penting, dia akan selalu memberitahu Eunji. Namun, sejak tadi pagi tidak ada satupun pesan yang berasal dari Daniel.

"Jiyoung-ah!" Eunji berseru memanggil Jiyoung yang baru saja mengantarkan pesanan kepada pelanggan. Eunji tidak yakin, tapi dia tidak bisa membohongi dirinya jika dia sangat mengkhawatirkan Daniel sekarang.

"Ada apa?" tanya Jiyoung begitu dia selesai mengantarkan pesanan.

Menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, Eunji memantapkan hati untuk bertanya pada pria tinggi di depannya ini. "Apa Daniel tidak masuk hari ini?"

Jiyoung mengernyit, tapi sesaat kemudian kedua sudut bibirnya tertarik. "Ah, Daniel? Iya, dia tidak masuk. Tadi pagi dia mengirim pesan padaku."

Eunji mengerjap. "Tidak masuk?"

Jiyoung mengangguk pelan sebagai jawaban.

"Kenapa tidak masuk?"

"Dia bilang sedang sakit. Aku tidak ta---"

Mendengar kata sakit, Eunji langsung berlalu cepat dari hadapan Jiyoung. Berlari keluar dari kafe dengan perasaan yang campur aduk.

Jadi, Daniel sakit?

✳✳✳

Berbagai pertanyaan berkecamuk di pikiran Eunji. Kenapa Daniel sakit? Kenapa pria itu sama sekali tidak menghubunginya? Dan yang paling Eunji pikirkan, siapa yang merawatnya? Setahu Eunji, Hyun Ae dan Dahee sedang tidak ada di rumah. Mereka berdua tengah berkunjung ke rumah saudara yang ada di Daegu. Ahh, pikiran Eunji semakin kacau mengingatnya

Eunji semakin mempercepat langkah kakinya, tidak peduli dengan udara dingin yang berhembus menyapa kulitnya. Dia tidak sempat untuk mengambil coat yang disimpannya di loker. Nyatanya, seorang pria berbahu lebar itu sudah lebih dulu mengacaukan pikirannya.

"Arghh, Kang Daniel, kau benar-benar ...." Eunji terus merapal sembari mengusap lengannya yang terasa dingin.

Berjalan cepat tanpa memperhatikan sekitar, tubuh kecilnya tiba-tiba membentur sesuatu. Yang kemudian Eunji ketahui sebagai dada seseorang ketika dia mendongak. Sepertinya, Eunji sangat familiar dengan aroma parfum yang dikenakan orang itu. Kalau tidak salah, itu milik---

"Meung? Kau mau ke mana siang-siang begini?"

---Daniel.

Eunji mengerjap sembari mendongakkan kepalanya lebih tinggi. Benar saja, orang yang tengah dia khawatirkan itu kini berdiri tanpa jarak di depan tubuhnya. Wajah pria itu terlihat lebih pucat dari yang Eunji ingat. Tiba-tiba, perasaan khawatir kembali menyerangnya.

When I Look at You ✓Where stories live. Discover now