하나 - Kembali

585 66 31
                                    

Karena aku pikir Chanyeol Eunji sudah banyak sekali yang buat ceitanya, so i made the new one.

Pairing of Apink and Wanna One. Soalnya susah banget nemuin ff yang tokohnya mereka. Jadi ketimbang ngubek-ubek wattpad ga ketemu, mending buat sendiri hehehe.

This is my first fanfict, btw. Please just be a good readers ^^. Don't forget to leave your vote and comment.

Well, happy reading, ya ;)

***

Menjadi seorang pelayan kafe bukanlah sesuatu yang diinginkan oleh Jung Eunji, pada awalnya.

Apabila waktu bisa diulang, Eunji ingin mendapat pekerjaan yang lebih baik. Namun, untuk saat ini dia tidak punya pilihan lain. Jika saja beberapa tahun lalu dia bisa melanjutkan impiannya untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi, mungkin nasibnya tidak akan jadi seperti sekarang. Namun, impian hanya tinggal impian. Sekeras apapun dia coba untuk mengejarnya, semua tidak akan lagi sama.

Ya, dia hanya harus melanjutkan hidupnya dengan baik. Tanpa perlu mengingat-ingat lagi kenyataan pahit yang harus diterimanya. Karena tentu saja itu hanya akan semakin menyakitinya.

Daripada meratapi semuanya, Eunji memilih untuk menikmati hari demi hari yang dia lewati sekarang. Berangkat pagi pulang malam untuk mencari uang dijalaninya selama beberapa tahun terakhir. Bersama sahabatnya, dia bisa tersenyum.


Sebisa mungkin Kang Daniel, sahabatnya, selalu berusaha membuat Eunji tersenyum tiap harinya. Setidaknya itulah usaha Daniel untuk Eunji. Karena dia menyanyangi gadis dengan eyes smile itu.

Ya, begitu. Seperti sekarang ini, Daniel berhasil membuat Eunji tersenyum ceria karena hadiah yang dia berikan kepada gadis itu. Sebuah tas selempang yang sekarang ini sangat dibutuhkan Eunji. Maklum, tas lamanya sudah tidak layak dipakai lagi.

"Bagaimana? Kau suka?"

Eunji masih tersenyum sembari membolak-balikkan tas berwarna abu-abu itu. Tas itu terlihat begitu cantik meskipun bentuknya sederhana, tanpa banyak pernak-pernik yang menempel. Pasti harganya mahal.

Senyum gadis itu langsung luntur seketika saat memikirkan jika kemungkinan harga tas itu mahal. Dari mana Daniel dapat uang? Ah Eunji ingat, Daniel lebih beruntung darinya jika membahas soal materi. Tapi tetap saja, jika memang harganya mahal dia merasa hanya merepotkan sahabatnya itu.

"Kenapa? Tidak suka?" Daniel mengernyit ketika Eunji memasukkan tas selempang itu ke dalam paper bag.

"Aku tidak bisa menerimanya." Eunji menyodorkan paper bag berisi tas tadi ke arah Daniel.

Kelopak mata Daniel menyipit. "Kenapa? Jelek ya?"

When I Look at You ✓Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu