PROLOG

73.5K 2.8K 84
                                    

Nadin Almira Queen

Kesan pertama yang gue lihat dari bangunan super luas di hadapan gue ini waw. Nggak sia-sia gue belajar mati-matian supaya diterima di SMA yang terkenal akan murid-murid populer dan tentu aja kaya. Kalian pasti berfikir gue matre ? Iya kalian boleh berfikir begitu karena gue memang Cinta uang.

Sejak kecil gue terbiasa dengan semua perabot mewah dan kehidupan yang serba glamor. Ok itu bisa dibuktikan dengan penampilan gue dari ujung kaki sampai ujung kepala.

Gue termasuk orang yang percaya, wanita cantik selalu bisa mendapatkan apapun yang dia mau. Hidup ini jahat bukan ? Jika lo ingin mendapatkan segala sesuatu dengan mudah maka jadilah wanita cantik.

Dan mendapatkan predikat cewek tercantik di SMA Garuda bukan hal yang sulit sejak gue menginjakkan kaki di sekolah ini. Seperti di novel romantis atau sinetron yang lagi booming di Indonesia. Setiap cewek paling populer tentu punya para dayang yang selalu membuntuti nya. Bisa dibilang dua orang yang mengatakan temen gue ini numpang tenar dengan popularitas gue.

"Lo udah liat belom sih edisi terbaru Harpes Bazar.  Gila gigi hadid stuning banget disitu "ucap mila dengan sangat antusias.

Mila Angela adalah orang pertama yang gue kenal di SMA Garuda. Dia cantik gue akuin itu, dan betapa irinya gue karena dia punya alis yang super rapih tanpa harus repot-repot duduk di depan meja rias sambil melukis dengan pensil alis.

"Gigi hadid?  Gak ada apa-apanya dibandingkan panutan gue..  Raline Syah "dengan bangga vero menunjukkan wajah raline syah yang sedang wanita itu keppoin di IG.

Veronika ini punya prinsip sama kayak gue, dia juga pecinta pria dengan dompet tebal. Yah walaupun gue gak segila dia demi mendapatkan pria berdompet tebal. Vero bahkan rela jadi ehm sebut saja simpanan demi memenuhi obsesi nya untuk mengoleksi tas Gucci.

"Oh my God..  "Gue mendelikkan mata saat menatap segerombolan cowok yang baru saja selesai dengan pertandingan basket nya.

Oke..  Kalian pasti berfikir gue termasuk wanita pemuja pria pemain basket yang notabene di dominasi oleh pria tampan dengan badan atletis yang sanggup buat para wanita ngiler dibuatnya.

Nyatanya gue nggak berhenti melihat satu orang cowok yang jalan dengan santainya dengan baju basket yang tersampir di pundaknya, dan kalian benar dia topless.

Gue menatap cowok itu berkali-kali, bukan karena gue suka atau kagum pada pahatan tuhan yang tercipta di badannya TIDAK. Ini seperti gue menatap diri gue sendiri dalam bentuk lelaki tampan. OH My God cowok itu punya wajah yang mirip gue.

"Mila....  Itu kak gavin liat liat "vero dengan heboh menepuk-nepuk pundak mila membuat gadis itu mengalihkan pandangannya dari majalah fashion nya.

"Biasa aja lah, gue lebih greget liat tampang nya kak briyan..  Oh my god dia bener-bener mirip Zac Efron "mila menatap cowok yang dia sebut mirip zac Efron itu tanpa berkedip, jelas banget di wajahnya kalau wanita itu mupeng.

Gue gak tau lagi mila dan vero ngomong apa. Gue masih sibuk memperhatikan cowok yang wajahnya mirip gue itu. Gue pastikan abis ini gue akan cek silsilah keluarga gue. Mungkin aja kan gue punya kembaran yang keberadaan nya di rahasiakan oleh orang tua gue, kayak sinetron indosiar aja.

"Hai girls...  Kalian ada soft drink ?"ujar seorang pria yang ternyata teman si lelaki itu.

Cih ketahuan banget modusnya, mana ada orang abis olahraga minum softdrink. Lagian emangnya dia fikir gue, mila dan vero mbak mbak tukang jual minuman apa?

Gue gak perduli dengan cowok yang sekarang sedang sibuk mesam-mesem sama mila. Gue lebih tertarik memperhatikan cowok yang sekarang sedang menatap gue seperti gue menatap dia. Sepertinya gue dan dia punya fikiran yang sama di otak kami.

"Lo siapa? "Ujar cowok itu.

"Lo tanya Gue? Haha wah ternyata lo cukup to the point ya buat tau nama gue "

See..  Bahkan cowok yang mirip gue ini gak bisa tolak pesona gue, cewek cantik selalu dapat perhatian bukan?

Cowok itu mendecak. "Iya..  Lo cewek yang lagi duduk di depan gue? "

Gue berdiri dengan gaya seanggun mungkin. Sambil mengulurkan tangan gue menyebutkan nama lengkap gue dengan senyum selebar mungkin. "Gue Nadinia Almira Queen..  "

Gue sadar banget seluruh mata orang di kantin sedang menatap kami. Apalagi vero ya cewek itu mungkin tidak sadar kalau mulutnya sampai terbuka melihat cowok yang sedang flirting sama gue ini adalah cowok yang dia sebutkan tadi.

Cowok itu menjabat tangan gue kemudian menariknya sampai jarak antara kami cukup dekat dan gue bisa menghirup aroma maskulinnya.

Cowok itu semakin mendekat sampai dia membisikkan sesuatu yang membuat gue ingin membunuh cowok itu saat itu juga.

"Ngaku sama gue, lo anak selingkuhan bokap gue kan ?"cowok itu menjauhkan tubuhnya dari hadapan gue.

Gue cuma bisa melotot mendengar omongan cowok itu. Dan sialnya gue gak bisa ngapa-ngapain karena saat ini semua mata tertuju pada kami. Demi menjaga eksistensi gue di sekolah ini gue coba menahan diri buat gak nampar bibir nya yang sekarang sedang tersenyum pada gue dengan senyuman mengejek.

Catat!!  Mulai hari ini gue bersumpah gue membenci cowok bernama Gavin Christopher.

Gavin Christopher

Kalian tau bagaimana rasanya jadi cowok populer. MUAK itu yang gue rasakan selama 3 tahun bersekolah di SMA yang seluruh isinya cuma seputaran cowok atau cewek yang sibuk mempertahankan eksistensi mereka dari pada memperbanyak prestasi mereka.

Dan gue?  Gue termasuk cowok apes yang cuma bisa nurut apa kata bokap gue yang kata orang kekayaannya gak habis 7 turunan. Yah terlahir sebagai putra mahkota dengan saldo atm yang gak pernah berkurang malah bertambah setiap bulannya kenyataannya betul-betul menyiksa gue.

Terserah kalian mau bilang gue sombong atau gak bersyukur. Coba aja kalian rasakan hidup jadi gue, umur 5 tahun gue selalu mendapatkan ancaman mau dibunuh lah di santet lah dan segala hal yang gue gak faham saat gue umur segitu.

Disaat anak umur 5 tahun sibuk dengan mobil mainan atau robot-robot an, orang tua gue memaksa gue belajar 5 bahasa. Bayangkan belajar bahasa inggris aja susahnya bukan main apalagi ini harus belajar bahasa Perancis, Belanda, china dan Jepang.

Dan saat gue melihat cewek itu di kantin, jujur gue kaget pake banget. Coba kalian bayangkan bagaimana rasanya bertemu sama orang yang wajahnya mirip sama kalian. Gue berasa liat gue versi cantik. Oke gue akuin dia cantik karena gue ganteng.

Dan saat gue bertanya dia siapa, keliatan banget cewek itu udah besar kepala merasa kalau gue naksir dia?. Mungkin kalian berfikir begitu juga dan tentu aja seluruh pasang mata yang ada di kantin ini berfikiran sama.

Alasannya?  Karena selama 3 tahun gue bersekolah di SMA garuda gak pernah sekalipun seorang gavin christopher bertanya tentang nama seorang cewek. Kebanyakan para wanita yang gue temui udah tau nama gue walaupun gue gak kenal siapa mereka, ya resiko jadi cowok paling populer.

Oke kembali membicarakan cewek itu, yang sedang menatap gue dengan tatapan ingin membunuh. I know siapapun yang denger pertanyaan gue ke dia mungkin akan berfikir begitu juga, tapi nyatanya cewek ini cuma diam sambil melotot ke arah gue.

Gue tanya ke dia, apa dia itu anak selingkuhan bapak gue ? Bukan maksudnya gue kurang ajar sama dia. Serius gue gak berniat begitu, gue cuma berharap dia bener-bener anak selingkuhan bokap gue yang bisa membebaskan gue dari predikat anak tunggal bapak Christopher Hadinata.

Dan sejak peristiwa di kantin itu gue dan cewek yang bernama Nadin itu jadi bahan gosip di sekolah. Bertambah banyaklah penderitaan gue

Hai hai...  Nona gincu merah kembali lagi. Setelah selesai dengan cerita philophobia dan romeo & juliet (another story)  nona gincu buat cerita baru nih. Mohon dukungannya semua

Please tinggalkan kritik dan saranya , gomao 🙏💋💋

CEO Rese Dan Secretary Matre Nya #ROMCOM ( Complete )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang