di bagian yang lain

1.7K 50 2
                                    

Malam terasa mencekam di kediaman narno, namum tidak dengan rumah keluarga yang lain. Pak sulit dan bu sulit pada malam ini tidak terganggu oleh makhluk tersebut.

Tapi di kamar pojok, tempat bersemayamnya Daffa, anak satu satu nya dari Pak Sulit, terdapat satu makhluk yang siap mengambil kesadaran Daffa.

Ini sudah jam 00.52, namun Daffa belum juga tidur. Ia masi melihat Terror Kuntilanak eps 956, drama sekuel saingan dari Tukang Haji naik bubur.

Disaat itu daffa melihat pemeran manusia di dalam film tersebut sedang lari, dan dikejar oleh Kuntilanak yang sedang terbang. Saat lari, ia tidak melihat jalan dengan jelas sehingga jatuh.

Namun bukan pemain film yang histeris, justru Daffa lah yang histeris nya semakin menjadi jadi. Sontak pemain film melihat Daffa lewat layar hp dengan penuh tanda tanya dan bingung, sebenarnya siapa yang dikejar oleh Kuntilanak.

Histeris Daffa semakin menjadi ketika di ranjang miliknya terdapat sebuah tangan yang sedang memegang kaki nya. Tibatiba ia terbujur paku melihat keatas langit langit. Gerak pun ia tidak bisa.

Pelan namun pasti, makhluk itu bergerak keatas dengan mengeluarkan nanah lewat mulutnya, dan berujung di kepala Daffa. Saat ini, Daffa hanya bisa menangis. Si pemain film dan Kuntilanak yang melihat lewat hp saja sampai lari bersama, saking takutnya melihat makhluk itu duduk diatas badan Daffa. Tawa nyaring menambah kengerian makhluk itu.

Pelan pelan makhluk itu mendekati mulut daffa, dan berhenti dengan jarak hanya 4 senti saja. Wajah rusak, kepala terbelah, dan mengeluarkan nanah, itulah yang diingat Daffa. Namun tibatiba makhluk tersebut membuka mulutnya 125°, terlihat gigi nya yang kuning.

'ratau sikat gigi kiye' pikirnya

Masi saja berhumor, walaupun didepan ia melihat makhluk tersebut mengeluarkan api di mulutnya?
Setelah itu ia tidak mengingat apaapa.

----------------:--:---------------

-06.01 WIB-

Mentari pagi menjulang tinggi, hari ini berjalan dengan normal,pikir bu Sulit. Ia sudah memanggil Daffa untuk segera bangun karena harus sekolah.
Namun setelah dipanggil berkali kali, tidak ada tanggapan dari Daffa. Akhirnya bu Sulit turun tangan dengan membawa sandal batok plus sabetan rotan miliknya. Terlihat emosi bu Sulit yang setelah ini akan dilepaskan ke Daffa.

Namun alangkah terkejutnya saat ia melihat putra kesayangan satu satu nya itu duduk melayang, dengan tatapan kosong, dengan mata nya yang full putih, tidak ada lingkaran hitam sama sekali, dan wajah yang pucat mayat dengan keringat dingin.

Sontak Bu Sulit menjerit histeris. Begitupun juga pak Sulit yang kaget mendengar jeritan Bu Sulit. Beliau langsung menghampiri Bu Sulit dan bertanya
"ada apa mom?"

Pak Sulit pun sama sama terkejutnya. Mengapa anak satu satunya itu duduk namun melayang? padahal dibawah nya tidak ada apaapa.

Pelan pelan ia menarik istrinya dan segera menutup pintu kamar Daffa. Pak Sulit segera menyuruh istrinya untuk mengambil Tasbih, dan digantungkan di gagang pintu kamar anaknya.

Sambil menahan tangis yang akhirnya pecah juga, Bu Sulit berpikir mengapa anaknya begitu. Ia sangat ketakutan sekaligus ngeri melihat anaknya mempunyai mata melotot dengan hanya warna putih

"Pak, Daffa kenapa pak" isak Bu Sulit

"Entah mom, aku juga ngga tau. Tapi menurutku ini ada sangkut pautnya sama Terror kemarin. Gini aja, habis Bapak pulang kantor, nanti kita ke Pak Rustamaji untuk konsultasi sekalian dipanggil kerumah. Hanya beliau yang tau perihal begini. Oiya dalam keadaan apapun, jangan pernah membuka pintu kamar Daffa sebelum bapak pulang ya mom" kata Pak Sulit pelan. Setelah itu ia pamitan untuk berangkat kerja dengan istrinya.

Kehidupan bu Sulit berjalan seperti biasa, ia hanya perlu menunggu suaminya sampai sore nanti. Saat memasak si dapur, bu Sulit mendengar benturan sangat keras berkali kali di kamar anaknya. Bertambahlah air mata bu Sulit. Pasti anak nya dalam keadaan tidak baik didalam sana.

Pelan pelan ia berjalan menuju kamar anaknya. Setelah sampai, tangannya langsung memegang gagang pintu, namun tiba tiba teringat petuah suaminya, yang secara tidak langsung tidak jadi membuka pintu tersebut. Namun sambil memegang gagang pintu tersebut, ia lampirkan Ayat Kursi dengan lantang, sontak kamar Daffa menjadi sepi san hening, setelah itu benturan dan benturan bertubi tubi terjadi di pintu kamarnya. Sampai tasbih pun jatuh dan talinya putus. Bu Sulit memikirkan anak nya pasti dalam pengaruh setan yang sangat jahat. Ia teruskan bacaan ayat kursi nya, duduk didepan pintu sambil terus membaca ayat kursi, sambil menunggu suami nya pulang.

Rawasumber; terror pocongWhere stories live. Discover now