Terror malam Jumat Kliwon

2K 49 14
                                    

Waktu sudah menunjukkan pukul dua belas dua puluh dini hari, namun Daffa masih saja melihat film Terror Kuntilanak di Youtube.

fiiiiuuuuu

Hembusan angin terdengar di tengkuk nya, merinding sangat ia rasakan. Karena ia tau hal ini tidak biasanya maka ia beranjak untuk tidur.

Dikamar daffa terdapat lemari kaca di pojok kamar. Lemari tersebut berada persis di samping kasur miliknya. Namun lemari itu pada malam ini rewel

Glodak glodak glodak

'apa itu?' gumam dia

Posisi saat ini dia tertidur dengan menghadap ke kiri, membelakangi lemari tersebut. Lama kelamaan bau melati tercium. Di dalam film yang ia tonton, bau melati menandakan akan datangnya Kuntilanak. It's Bingo!

Perlahan jari jemari yang hampir putus itu mulai mendarat ke pipi bagian kanan Daffa, disusul geliat dan teriakan Daffa

'AAAAAA A WONT NO BODY NO BODY TOUCH YOU *PLAK PLAK'

'anak setan' pikir kuntilanak itu

Sambil menjerit terus menerus, membuat pak Sulit membuka pintu kamar anaknya, dan ternyata ada sosok Kuntilanak mengerikan sedang mengelus kepala anak nya tersebut.

Pada akhirnya Daffa pun pingsan, dan disusul lari Pak Sulit menuju kamarnya, ingin membangunkan istrinya.

Ternyata kepergian pak Sulit tadi membuat pocong merah menggantikan posisi tidur milik pak sulit. Mata merah keluar dari sosok pocong yang saat ini sedang dipeluk istrinya.

'AAAAAAAAA!!!'

------------------

Beda cerita dengan keluarga Pak Sulit, terror malam jumat di rumah Mujari ini sangat sangat tidak masuk akal. Bagaimana bisa keranda mayat ada dalam bilik kamarnya?

Mujari yang menyadari adanya keranda mayat tak bisa apa apa, karena kasur miliknya itu tinggi, keranda mayat berada persis di bawah tempat ia jalan keluar. Pilihan nya hanya dua, melompat di atas keranda atau hanya diam saja.

Namun mujari memilih pilihan ketiga, yaitu membuka keranda mayat tersebut. Ia memang sangat ketakutan, terlihat dari bulu kuduk yang berdiri terus menerus. Namun bukan namanya Mujari kalau tidak kepo melebihi netijen dengan segala maha benar nya.

Pelan pelan akhirnya ia turun kebawah sisi kasur nya, dengan hati hati ia akan membuka keranda tersebut.

Kreeeeeeeekkk

Bunyi keranda besi tersebut, namun tidak ada isinya didalam. Lega sekali, pikirnya yg sangat pendek. Ia tidak memikirkan dimana abdi dalem keranda tersebut. Karena merasa ia sudah membuka keranda tersebut dan tidak ada apa apanya, maka ia naik kembali ke kasur nya.

'aneh sekali, keranda itu kenapa bisa masuk kedalam kamarku?' gumam dia sambil berbaring di kasur, ditemani guling misterius yang berada di sisi tangan kanan nya, ya misterius, karena ia hanya memiliki guling satu saja, namun sekarang ia memiliki tiga guling sekaligus?

Jeritan Jumari barusan membuat pocong pocong tersebut tertawa khas horrornya. Jumari lari dari kamarnya menuju keluar rumah. Saat ia keluar rumah ternyata didepan pintu rumah sudah ada Sundel Bolong yang menunggu, khas perut bolong dan belatung yang mulai berjatuhan, disusul oleh Mujari yang mulai jatuh tak sadarkan diri.

------------------


02.05 WIB-

Masih mengamati kertas keramat tersebut. Ia mengambil kertas tersebut karena jatuh dari celana milik Ketua desa tadi, Pak Roy.
Dibaca nya pelan pelan, lantas narno berpikir, apakah arti tulisan ini?

Lingsir wengi
sliramu tumeking sirno
Ojo Tangi nggonmu guling
awas jo ngetoro
aku lagi bang wingo wingo
jin setan kang tak utusi
jin setan kang tak utusi
dadyo sebarang
Wojo lelayu sebet

tanpa ia sadari, ia telah membaca lirik tersebut. sontak hawa hawa tidak enak pun datang silih berganti. Ya, ia salah, karena tidak seharusnya ia membatin apalagi membaca lirik tersebut, karena mitos nya,

siapa saja orang yang membatin bahkan membaca tulisan tersebut maka ia akan digentayangi oleh makhluk tak kasat mata

'toloongg' suara yang ia dengar di kamar sebelah

'masyaallah ibu' pikir narno, karena kamar ibu nya bersebelahan dengan kamar ibu nya tersebut. Ia berpikir ibu nya dalam masalah.

Benar saja, Bu Laksmi yang sedang sakit keras itu mengeluh kesakitan, namun bukan karena sakit kerasnya, tapi karena pocong yang sedari tadi melompat lompat di perut bu Laksmi.

Narno kaget, sangat kaget. Ia tidak tahu harus bagaimana, tidak mungkin ia tinggalkan ibunya seorang diri, tidak mungkin pula ia pingsan dan mengompol begitu saja. Kali ini ia harus lawan rasa takutnya, dan harus lawan pocong tersebut.

'Hei setan, jangan ganggu ibukku!!' ucap ia ngeden

Tibatiba ia merasakan dorongan sangat keras, sehingga membuat ia terjatuh dibawah ranjang milik ibunya. Ia salah, karena telah membuat pocong tersebut tersinggung karena telah diucapin setan

Sekarang Bu Laksmi sudah tidak apaapa, karena pocong tersebut sekarang menindihi badan Narno. Saling berhadap hadapan ia bak pangeran cinta dan putri salju. Namun adegan ini, tidak tidak, ini sama sekali tidak romantis, yang ada hanyalah air seni yang keluar tibatiba, dan disusul pingsannya.

Rawasumber; terror pocongWhere stories live. Discover now