rumah narno

2.8K 75 11
                                    

Narno masi memikirkan apa yang sebenarnya terjadi pada istri dari rekan kerja nya. Hilang ditarik oleh tangan? pikirnya tidak logis.

Sambil berjalan ke arah utara dari gudang beras, ia melihat sebuah cahaya dari arah berlawanan, ia mengira ada motor yg akan lewat. Namun, semakin ia dekati cahaya tersebut mengecil dan mengecil, sehingga ia pun mendekat dan mendapati sebuah lubang di sisi jalan.

Ia pun jongkok dan mengamati seluruh lubang tersebut dengan seksama, hingga ia tidak sadar bahwa di belakangnya sudah ada makhluk berbentuk guling putih;copong

Merasa badannya panas dan ia pun tau akan kehadirannya, ingin sangat dia berlari. Namun kaki nya seakan lumpuh sementara. Nafas, bau busuk itu, seolah sangat sangat dekat dengan dia,pikirnya.

Walaupun ia takut, narno adalah pria dengan kekepoan tingkat tinggi melebihi netijen. Dengan berani ia membalikkan kepala nya kebelakang pelan pelan...

Namun tidak ada apa apa

Ia merasa lega; untuk sementara waktu, sebelum guling melompat tersebut sudah didepan mata nya dan didalam lubang tersebut juga.

Kaget bukan kepalang, bukan kaki nya yg lari duluan, namun air seni nya yg keluar duluan. Haih dasar, pikir penulis

Narno lari tunggang langgang, ia melihat kedepan, berkompetisi maraton dengan pocong? pikir dia semrawut, sama semrawutnya dengan membaca ayat kursi yg tidak kunjung usai dibaca, malah nyebrang ke surah An Nas.

Sampai depan rumah, dengan baju yg acak acakan khas maraton dengan guling, ia pun degdeg ser sangat kencang. Ia melihat depan belakang kiri kanan segitiga O Bingo! eh kelewatan.

Beruntungnya ia tidak melihat makhluk tersebut mengikutinya sampai rumah, mungkin karena doa campur aduk tadi yg memiliki kekuatan untuk mengusir pocong itu pikirnya.

Setelah ia membuka pintu, masuklah narno kedalam rumah, dan langsung ke kamar tanpa mandi terlebih dahulu. dasar iuh

Tidur tengkurap, hadap kanan, hadap kiri, lurus pun tidak bisa membuat tidurnya nyenyak. Ia masi kepikiran 'barang' tadi? atau kasur nya yg membuat ia tidak bisa tidur?

Bagi narno, tidur dengan kasur kapuk saja tanpa alat pelengkap lainnya sudah cukup. Ingin sekali ia membeli bantal dan guling untuk melengkapi tidurnya, namun ia urungkan karena kebutuhan keluarga merupakan nomor satu. Ia biasanya tidur langsung setelah bekerja karena pekerjaan nya cukup melelahkan.

Dan jawaban mengapa Narno tidak bisa tidur pun akan terungkap;

Setelah ia membuang guling nya ke bawah dipan.
Guling yg menghembuskan nafas busuk

Akhirnya narno pun tertidur
Bukan, bukan tertidur. Ia pingsan tidak sadarkan diri di ranjangnya, ditemani teman barunya.

Rawasumber; terror pocongWhere stories live. Discover now