daffa; jiwa melayang

2.2K 46 9
                                    

Ini sudah sore hari, tetapi suami nya belum juga datang. Bu Sulit semakin khawatir dengan keadaan Daffa. Namun, setelah adzan maghrib akhirnya Pak Sulit pulang kerumah. Beliau terlihat kecapekan, mungkin karena lemburan yang diberikan atasan.

Tanpa basa basi, Bu Sulit langsung menghampiri suami nya, ia menceritakan hal tadi kepada Pak Sulit, sontak Pak Sulit langsung bergegas ganti baju dan menghampiri rumah Pak Rustamaji.
Ya, Pak Rustamaji merupakan sesepuh desa sekaligus paranormal yang dianggap warga di desa Rawasumber. Sudah 68 tahun ia berada di Desa ini, jadi wajar saja apabila warga desa mempercayakan semuanya kepada beliau, termasuk perihal mistis.

Setelah ganti baju, Pak Sulit langsung keluar pamitan dengan istrinya dan otw kerumah Pak Rustamaji.

Tiga puluh menit berlalu, akhirnya terdengar juga suara motor suaminya itu. Namun justru berita buruk yang dibawa suami nya. Pak Rustamaji sedang pergi keluar desa untuk sementara waktu. Bertambahlah sedih hati Bu Sulit ini.

Karena tidak ada yang bisa diandalkan, maka Bu Sulit nekat ingin membuka kamar anaknya, namun sebelum pintu itu terbuka terjadi perdebatan kecil.

"Mom mau ngapain?!" tanya pak sulit kolot

"Pak, sekarang gaada yang bisa diandelin, pak rustamaji gabisa kesini, anak kita sekarang lagi dalam pengaruh iblis pak, kita tu orang tua tapi masa hanya diam saja, ibu gabisa kalo jadi bapak" timpal bu sulit

Pak Sulit sejenak terdiam, dan berpikir apa kata istrinya itu ada benar nya. Ia tidak bisa mengurung anak nya sehari penuh. Daffa belum makan, belum mandi juga, pikirnya.

"Yaudah habis ini dibuka tapi pelan pelan ya Mom, bapak mikir nanti kok malah terjadi apaapa" said Pak Sulit

"Yang terpenting baca doa pak" ucap Bu Sulit

Hana dul set, pintu pun dibuka dengan bacaan Bismillah. Namun kedua orang tua itu tidak menemukan Daffa dimana, padahal jelas jelas kaca bahwa tadi pagi Daffa berada di dalam kamar, dan tidak sedikitpun membuka pintu.

"Lho pak si daffa dimana" ucap Bu Sulit sembari menangis

"Lha bapak yo gatau mom"

JEDEEEERRRRRR

Tibatiba saja terdengar sesuatu terjatuh dari atas, membentur kasur milik Daffa. Pak Sulit dan Bu Sulit pun kaget, lalu ia pelan pelan melihat apa gerangan yang jatuh dari atas tersebut.

"Bu, ini Daffa bu!!" seru Pak Sulit

"Masyaallah nak, kamu darimana aja, ibu cari kok kamu baru nongol" ucap Bu Sulit lirih

Namun Daffa tidak menjawab, hanya tatapan kosong dan mata nya yang tetap putih saja yang terlihat jelas, dan empat tali yang terikat di tangan dan kaki kiri kanan nya.

"Lho pak ini tali apa" bingung Bu Sulit

Sejenak setelah mengucap, Bu Sulit berniat melepaskan tali itu, namun langsung ditepis oleh tangan Daffa, sambil diiringi mata melototnya.

Pak Sulit baru sadar, itu adalah tali pocong yang sudah lama berada di tanah. Bisa ia lihat dengan jelas bahwa tali itu sudah berwarna coklat tanah.

"Bu, coba perhatikan si Daffa, tatapan nya kosong, diajak omong ngga nyaut, tapi fisik nya sadar. Apa jiwa nya yang melayang ya bu?" tanya pak sulit

"Hush bapak, kalo ngomong jangan sembarangan!" ucap bu sulit ngeden

"Lha terus kita mesti gimana ya mom, bapak bingung e"

"Gini aja pak, kita ikat pake tasbih tangan nya sama kaki nya. Ibu takut kalo kayak tadi tibatiba Daffa jatuh dari atas."

"Yaudah sebentar bapak ambil tasbih dikamar ibu" ucap Pak Sulit mengakhiri pembicaraan.

-----------------

Akhirnya Daffa dapat diikat di ranjang kamarnya. Bu Sulit pun langsung menanyakan kepergian Pak Rustamaji.

"Pak, la terus Pak Aji pulang kapan?"

"Bapak ndak tau, coba besok Bapak kerumah pak aji lagi, semoga saja beliau sudah pulang" kata suaminya

"Oiya bu, bapak baru ngeh kalo tali yang tadi terikat di tangan sama kaki daffa itu ternyata tali poconf bu, itu tali kayak udah kumel, udah lama di dalem tanah, lagipula logikanya kenapa tali itu bisa di tangan nya daffa yakan?" tanya aneh pak sulit

"Pak, apa terror pocong udah kembali lagi ke desa kita ya pak?" tanya bu sulit pelan, garis muka nya memperlihatkan bahwa ia takut.

TOK TOK TOK

Bunyi ketukan dari luar rumah terdengar, mungkin ada tamu yang hendak datang kerumah. Segera saja Pak Sulit berjalan ke pintu, hendak membuka dan menyegerakan masuk tamu nya.

Namun, setelah dibuka, tidak terlihat siapa siapa. Tengok kanan tengok kiri pun juga tidak menjumpai adanya aktifitas manusia. Segera mungkin ia menutup pintu rumahnya. Ia pun berbalik badan dan hendak menghampiri istrinya.

Alangkah terkejutnya bahwa tamu nya itu ternyata sudah masuk terlebih dahulu, tanpa ia tahu darimana datangnya. Tamu tersebut berada di belakang Bu Sulit. Tibatiba saja Pak Sulit merasa kesulitan untuk berjalan kearah istrinya.
Merasa aneh, bu Sulit pun menghampiri suaminya.

"Bapak kenapa? siapa tamu nya pak? kok ngga disuruh masuk?" ucap bu Sulit

"Ba baa bapak melihat pocong bermata merah dibelakang badan ibu tadi, makannya bapak ngrasa sulit jalan bu" ucap grogi pak sulit

"Ah bapak tu aneh, orang gaada apaapa kok daritadi"
ucap bu sulit enteng sambil melihat ruang tamu yang luas itu

'Karena kamu tidak tahu bu, pocong tadi secara tidak langsung menyelinap masuk ke kamar Daffa' pikir Pak Sulit, ia tidak mau berbicara seperti itu didepan istrinya, karena ia tahu pasti nanti istrinya akan shock dan menangis lagi.

"Yaudah yok bu habis ini tidur, mumpung besok bapak libur kita urus Daffa ya bu" ucap pak sulit mengakhiri perbincangannya

Namun dibalik tenang nya kamar suami istri tersebut, Daffa sekarang kedatangan tamu kedua nya setelah kemarin sudah datang tamu pertama nya.
Ini akan jadi malam panjang bagi Daffa dengan tamunya tersebut.

Rawasumber; terror pocongHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin