23

2K 74 0
                                    

(K I T A)
#part_23

Happy Reading !!!

Author's POV

'Tap..tap..tap..'
suara langkah kaki terus memenuhi ruangan yang bernuansa minim. Perasaan kacau, curiga, dan sedih bersatu dalam hati dan pikiran. Prilly terus berharap agar suaminya tak mengkhianatinya sebab sekarang ini ia sedang tidur bersama wanita lain. Wanita yang pernah menjadi bagian dalam hidupnya.
Hembusan nafas panjang terus di keluarkan, penantian ini tak kunjung harapnya. Ia mengelus-elus perutnya yang masih terlihat datar sembari berusaha tersenyum

"sayang, kamu lapar yah? Kamu mau makan bakso? Tapi malam-malam gini mana ada bakso" ucapnya menatap perutnya. Rasa ngidamnya mulai muncul membuatnya pusing setengah mati.

"kita tunggu papa dulu yah? Mama takut kalau harus keluar malam-malam gini" bujuknya tak lepas mengelus-elus perutnya. Ia kembali mendongkak berharap suaminya kembali kepadanya sekarang juga.

"Tuhan.. Jangan buat kepercayaanku hilang kepada suamiku sendiri" gumamnya dalam hati. Kini prilly menarik langkah mendekat ke arah tempat tidur berharap tidur dapat mengilangkan kecurigaannya. Namun sayangnya berkali-kali ia mencoba, berkali-kali pula ia gagal. Di tambah dengan rasa ngidamnya yang sangat ingin memakan bundalan daging di penuhi dengan kuah terus membuat hasratnya mendesak tak karuan. Karna sudah tak tahan lagi, prilly memutuskan untuk keluar rumah mencari bakso seorang diri. Ia tak ingin membangunkan pembantu maupun supirnya sebab ini sudah larut malam. Kini pikirannya hanya tertuju kepada janin yang berada di dalam perutnya. Dengan perasaan takut ia mencoba menyusuri tiap jalan berharap yang di inginkan dapat ia temukan untuk calon anaknya.
Prilly menoleh ke arah samping mendapati 2 orang pria yang bertubuh kekar tengah bersantai di sebuah pos ronda. Ia melangkah mendekati pria-pria itu berharap mereka dapat menolongnya.

"permisi" sautnya membuat kedua pria itu menoleh ke arahnya secara bersamaan. Prilly membalut siluet senyum ramah kepadanya

"ada apa yah neng?" tanya salah satu pria itu

"tengah malam gini, apa masih ada warung bakso nggak?" tanyanya. Kedua pria itu menatap bawah sampai atas prilly membuat otak liciknya bangkit saat melihat prilly yang memakai dress tanpa lengan dan berkisar 15 centi di atas lutut.

"yah, tengah malam gini mana ada penjual bakso neng"
prilly langsung mengerucutkan bibirnya merasa kecewa mendengar jawaban salah satu pria itu.

"nggak ada yah? Yaudah deh. Makasih ya pak" prilly memalingkan badannya menarik satu langkah namun terhenti saat kedua pria itu langsung berlari dan menghadangnya.

"kok buru-buru gitu sih?" saut pria botak. Ia mendelik nakal memainkan sebelah matanya ke arah prilly membuat gadis itu ketakutan.

"ma__maaf, saya pengen lewat" ucap prilly gugup. Pria berambut gondrong pun melangkah mendekati prilly

"a_anda mau apa?" selidik prilly. Ia mengambil langkah ke arah belakang berusaha menjauhi pria-pria itu.

"jangan takut neng, kita nggak bakal apa-apain kamu kok" saut si botak dengan nada menggoda.

"kalian mau apa!!!" tanya prilly semakin panik. Kedua pria itu hanya tertawa melihat tingkahnya dengan langkah semakin cepat mendekat ke arah prilly. Prilly langsung berlari menjauhi mereka "tolong!!!" teriaknya berharap seseorang datang dan menolongnya. Akan tetapi, hasilnya NIHIL. Tak ada seorangpun yang menolongnya, terlebihnya lagi tempat itu sangat sepi dan cahaya penerangan sangatlah kurang membuat pandangan prilly gelap.

"kau mau kemana cantik" saut pria gondrong sambil berlari mengejarnya bersama pria botak yang berada di sampingnya.Prilly semakin ketakutan, nafasnya tersenggal-senggal tak kuasa lagi untuk melanjutkan langkahnya.

K I T A -"AliandoPrilly"-Where stories live. Discover now