17

2.5K 94 0
                                    

Warning : ini khusus untuk dewasa 18+ bijaklah dalam memilih bacaan guys! Buang yg positive ambil yg negative #eh! Kebalik #hehehe

No kacang!!
No copas!!

(K I T A)
#part_17

Happy reading...

Hari ini prilly tengah di sibukkan untuk mencari-cari pakaian yang bagus untuk ia bawa nanti ke korea. Sang suami yang tengah duduk di tepi tempat tidur hanya menatap bingung istrinya. Tak biasanya ia seperti ini, bahkan ia sangatlah acuh dengan penampilan.

Karna tak tahan melihat istrinya terus melempar-lempar pakaian miliknya, akhirnya ali membuka suara

"sayang? Kita hanya pengen bulan madu, bukan ke pesta" ucapnya lembut agar tak menyakiti hati istrinya.

"duhh! Iya aku tau honey. Tapi ini korea loh! Nggak papalah kalau aku tampil beda sedikit" balas prilly yang masih sibuk mencari baju di almarinya. Ali mengalah. Ia hanya menggelengkan kepalanya lalu mengambil handpone milik istrinya di atas nakas. Di bukannya handpone tersebut untuk melihat sebuah pesan singkat.

"prill? Kata thea, ricky minta oleh-oleh" ucapnya setelah membaca pesan dari handpone istrinya.
Prilly langsung menghentikan aksinya, ia pun menoleh ke arah ali dengan alis satu di naikkan.

"ricky?" ulangnya mendapatkan anggukan dari ali. Prilly diam sejenak, mencari oleh-oleh yang akan di bawakan untuk keponakannya itu. Anak dari galang dan thea yang sudah tunangan semenjak satu tahun yang lalu mengingat thea yang hamil di luar nikah.

*****

hari berlalu dengan cepat, pagi ini ali dan prilly sudah siap untuk melakukan perjalanan ke korea. Semua keluarga syarief dan latuconsina telah berkumpul di bandara untuk mengantarkan kedua pasangan ini hingga benar-benar menaiki pesawat. Tak lama kemudian sebuah pengumuman bahwa pesawat mereka sebentar lagi akan berangkat. Ali dan prilly bergegas berpamitan kepada keluarganya satu sama lain..

"ma, pa. Ali dan prilly pergi dulu yah" ucap ali kepada kedua orang tuanya. "iya sayang. Kamu hati-hati disana, jaga prilly dan cepatlah punya anak" goda resi membuat pipi prilly merona.

"sip deh!" ali mengacungkan dua jempolnya dengan semangat lalu beralih kepada ayah dan bunda prilly.

"jaga istrimu baik-baik. Bunda akan doakan kalian sampai pada tempat tujuan dan kembali ke indonesia dengan selamat" pinta ully yang memang sedikit over jika hal itu sudah menyangkut anak sematawayangnya.

"udahlah bunda. Kita pergi cuman sebentar kok" ucap prilly.

"udah! Udah. Kalian cepat pergi, bentar lagi pesawat kalian akan berangkat" ucap rizal bijak mendapatkan sehelai senyuman dari ali dan prilly sebelum berlalu meninggalkan mereka.

Sepanjang perjalanan, prilly memilih tertidur di dalam pesawat karna merasa lelah karna harus menyiapkan ini itu untuk keperluannya dan ali.
Ali yang melihatnya sedikit tidak tega karna harus menyusahkan istrinya. Di elusnya pipi chubby istrinya sembari tersenyum menatap lekut wajah cantik istrinya.
Perjalanan ini terbilang cukup lama terlebih lagi harus melakukan transit dua kali. Namun hal itu tak membuat prilly patah semangat. Ia terus membayangkan keindahan korea yang sebelumnya tak pernah ia datangi.

***

sesampainya di bandara internasional gimpo ali dan prilly langsung di sungguhi oleh sebuah mobil hitam yang tak lain adalah jemputan mereka. Ia akan membawa pasangan ini menuju tempat penginapan yang terletak sedikit jauh dari bandara gimpo.
Kali ini ali benar-benar pandai memilih sebuah tempat. Ia mendatangi pulau jeju yang memang terkenal akan pemandangannya yang indah, di setiap kelilingnya terdapat tebing dan sebuah pantai biru yang sangat indah.

Butuh waktu sedikit lama akhirnya mereka sampai pada sebuah penginapan yang berdesain kayu namun terlihat begitu mewah. Pemandangan di sekelilingnya sangat mengekspos penginapan itu. Sebuah bangunan yang sangat menyatu dengan alam membuat prilly berdelik tak menyangka bahwa suaminya bisa sepandai ini dalam memilih tempat untuk berbulan madu.

"Li? Apa ini nggak berlebihan?" tanyanya saat sudah berada di sebuah kamar, kedua matanya terus menatap ke arah luar sana melalui jendela besar memandangi tiap inci pemandangan disana.

"kenapa? Kamu nggak suka?" tanya ali, ia takut jika istrinya sangat tidak menyukai tempat ini.

"kamu bilang aku nggak suka? Apa kamu nggak tau, aku hampir saja terbang kelangit ketujuh saat kamu membawa aku kesini" prilly berlari kecil menghampiri ali lalu menautkan kedua tangannya di leher suaminya.

"makasih honey. Aku sangat bahagia. Ini sudah lebih dari cukup." ucapnya tulus. Air mata terharu kian menetes di pipinya. Ali menyeka dengan cepat air mata itu sebelum jatuh membasahi lantai berdesain kayu. Ia sangat senang jika istrinya menyukai tempat ini.

"kamu nggak perlu mengucapkan kata terimakasih karna yg seharusnya berterimakasih itu aku. Kehadiran kamu sudah mengubah hidupku lebih indah, dan apapun yang kamu inginkan akan aku lakukan" jelas ali menyentuh sudut hati prilly. Di tatapnya sang suami penuh dengan arti. Ia sungguh bahagia mempunyai suami yang sangat romantis kepadanya. Mungkin inilah yang akan menjadi hari yang paling bahagia untuk kedua insan ini. Di kecupnya dengan lembut bibir ranum prilly namun kini berubah menjadi lumatan yang penuh rasa. Prilly menutup kedua matanya lalu membuka sedikit mulutnya untuk memberi jalan suaminya menikmati aduhan lidah di antara mereka. Setelah puas menjelajahi bibir istrinya, kini ali beralih pada leher jenjang prilly membuat beberapa kiss mark di sana, tangan kanannya melingkar di pinggang sang istri, sedangkan tangan kirinya terus mencari resleting dress yang prilly gunakan. Setelah ia mendapatkan yang ia cari, dengan cepat ia membuka dress istrinya sehingga terpampanglah tubuh putih nan mulus istrinya.
Karna tak ingin merasa kalah, tangan prilly yang tadinya menaut pada leher ali, kini beralih pada kancing kemeja yang di kenakan suaminya. Di bukanya beberapa deretan kancing tersebut lalu di lemparkannya kemeja itu kesembarang arah. Mungkin jika kemeja itu hidup ia akan mencaci maki prilly karna telah mencampakkannya begitu saja.
Kini tangan prilly bergerak begitu lihai bahkan kali ini ia terlihat begitu agresif. Di tindihnya tubuh kekar suaminya sembari melumat lembut bibir ranum ali. Kali ini prilly yang memimpin permainan "aku nggak tau kalau kamu se-agresif ini" ucap ali setelah mereka melepaskan ciumannya. Prilly hanya merespon dengan senyuman, ia benar-benar terbuai dengan keadaan di kecupnya kembali bibir suaminya lalu beralih pada leher ali memberi kiss mark dan berhasil membuat ali mengeluarkan desahannya. Karna sudah merasa terbuai oleh sentuhan istrinya begitu dalam, ali beralih membalikkan posisi tubuhnya menindih tubuh istrinya, tangan kanannya beralih pada pundak prilly untuk di elusnya lalu berhenti pada bagian dada untuk di remasnya membuat ruangan itu di penuhi dengan desahan (udahlah, mimin geli untuk lanjutinnya) dinding dan ranjang menjadi saksi bisu persatuan cinta mereka hingga membuahkan H di tiap detiknya.

*****

prilly mengerjapkan kedua matanya, berusaha ia buka namun rasa ngantuk masih menghantuinya. Ia tertidur di atas dada bidang suaminya lalu merebahkan badannya tepat di samping ali. Sekejap ia menggeliat, namun sekejap juga kedua matanya langsung terbuka lebar saat melihat keadaannya yang tak terbalutkan sehelai kainpun membuat memori pikirannya berputar pada saat pertama ia menginjakan kakinya di tempat itu. Ia tak menyangka, baru saja beberapa menit mereka berada di tempat itu tapi, sudah terbuai masing-masing. Tak salah suaminya memilih korea menjadi tempat bulan madunya.

Prilly menoleh ke arah nakas lalu di raihnya handpone miliknya. Ternyata sudah jam 7 malam. Ia dan ali tak sadar sudah terlelap tidur cukup lama. Mungkin efek karna kelelahan.

"honey? Bangun dong" ucap prilly dengan menggoyangkan tubuh kekar suaminya.

"emmhh" dehem ali tanpa membuka kedua matanya

"bangun. Udah jam 7 malam.. Memangnya kamu nggak laper?"

"pesan makanan ajah! Entar juga dateng" lirih ali masih dengan posisi semula

"yaudah deh! Kalau gitu aku mandi dulu yah" ucap prilly lalu melangkah menuju kamar mandi.

Bersambung...

K I T A -"AliandoPrilly"-Where stories live. Discover now