15

2.1K 98 0
                                    

(K I T A)
#part_15

Happy reading...

Dalam sekejap pria itu berhasil membuat jantung prilly berdetak kencang seakan habis memenangkan lomba lari maraton, bukan perasaan suka, melainkan rasa terkejut dengan apa yg di lakukan oleh pria itu.

"ke..ken?" suara prilly terdengar begitu gugup namun berhasil membuat kenneth melepas pelukannya dan melukiskan senyum menghiasi wajahnya. Prilly hanya membalas senyum meski pikirannya bertanya-tanya kenapa pria ini tiba-tiba memeluknya.

"maaf! Terbawa perasaan" prilly langsung menautkan kedua alisnya pertanda ia tidak mengerti dengan apa yg di katakan oleh pria ini.

"mm.. Gw pengen ngomong sesuatu. Boleh kita bicara sebentar?" ucap kenneth memastikan

"boleh! Ngomong aja"

"tapi, kita cari tempat yg bagus dulu. Jangan disini"

"oh! Ok. Kalau gitu, kita ngobrol disana" tunjuk prilly mengarah pada taman sekolah yg memang terlihat sedikit sepi.
Sedetik kemudian kenneth mengangguk seakan menyetujui permintaan prilly lalu mengikuti langkah gadis itu menuju tempat yg ia inginkan. Mereka duduk di bangku taman yg bercat putih sembari menghirup nafas dalam-dalam.

"prill?" yg di panggil pun menoleh

"ada apa kak?" tanya prilly

"gw pengen nanya sesuatu. Mmm" kenneth memberi sedikit jeda pada tutur katanya menimbulkan garis dikening prilly.

"emang bener yah kalau loe dan ali udah nikah?"

deg...
Prilly terdiam. Entah tau dari mana sehingga pria ini bisa mempertanyakan hal itu.

"ka..kamu tau dari mana?" tanya prilly dengan susah payah membuat lidahnya bergerak.

"waktu itu loe ke kantor ali. Dan kebetulan gw lihat loe disana. Awalnya biasa aja, tapi semenjak lihat semua karyawan di sana menghormati loe membuat gw rada kepo! Akhirnya gw memutuskan untuk bertanya dan mereka menjawab kalau loe itu istrinya ali" jelas kenneth di polesi dengan senyum tipis untuk menutupi rasa sakit yg membelenggu dalam hatinya. Sejujurnya ia tak ingin menanyakan hal ini namun pikiran dalam hatinya terus mendesaknya untuk bertanya.

"huh!" prilly kembali menarik nafas mencoba menenangkan pikirannya untuk menjawab pertanyaan kenneth dengan hati-hati

"iya! Itu benar. Aku dan ali udah nikah beberapa bulan yg lalu. Itu terjadi karna perjodohan yg nggak bisa kita hindari dan sekarang kita malah terjebak cinta. Huh! Jika semua orang tau mereka pasti tidak akan percaya karna mengingat sifat kita yg tidak akur dan saling membully satu sama lain"

"oh! Jadi itu bener yah. Ohya, sebenarnya tujuan gw kesini bukan untuk menanyakan hal itu. Tapi tentang cinta di waktu itu.." kenneth menggantung ucapannya

"apa?" tanya prilly penasaran

"mila udah jelasin semuanya soal cinta kamu. Bodohnya gw yg nggak mendengar penjelasan loe terlebih dahulu, gw malah tau hal itu semenjak gw yg akan ke paris untuk melanjutkan kuliah. Di saat detik-detik kepergian gw, gw mencari loe kemana-mana tapi hasilnya nihil. Waktu itu gw cuman pengen mengucapkan kata tunggu. Tunggu aku dan kita lanjutkan hubungan kita yg sempat terputus di tengah jalan. Tapi---"
"tapi waktu itu aku ke puncak! Dan kamu kembali di saat semuanya sudah berlalu. Sudahlah! Aku nggak ingin kamu membahas ini lagi. Bagiku ini semua sudah berlalu" prilly menyelah apa yg akan di katakan oleh kenneth seraya tau dan mengerti tujuan pembicaraan ini. Mungkin di saat ini hatinya hanya ada ali dan sudah melupakan di masa lalu.

Setelah berbincang-bincang prilly langsung meninggalkan kenneth. Ia tak ingin masa lalu menghantui pikirannya.

Semuanya sudah terlambat..

Cinta itu sudah lenyap..

Takdirnya kini bersama pria lain. Suaminya sendiri. Bukan cinta pertamanya namun akan menjadi cinta teakhir dalam hidupnya..

*****

setahun telah berlalu. Waktu berjalan begitu cepat. Tak terasa ali dan prilly sudah menjalin hubungan suami istri selama setahun lebih meskipun rasa pahit harus selalu membelenggu dalam hati prilly namun sikapnya yg begitu dewasa berhasil membuatnya menutupi rasa sakit itu. Rasa dimana ali yg berubah, dan terkadang ia harus menerima pil pahit di saat ia melihat sang suami bersama sang mantan yg ternyata adalah sekretaris ali.

Malam ini begitu dingin. Hujan terus berjatuhan membasahi bumi. Kaki-kaki mungil prilly terus melangkah di tiap sudut kamar miliknya tanpa mengetahui kehadiran sang suami tengah berdiri di ambang pintu.

"sedang memikirkan siapa?" suara ali yg terdengar bagaikan petir yg sontak membuat istrinya terkejut dalam seketika

"ali? Kamu sudah pulang? Sejak kapan? Kok aku nggak tau"

"kenapa? Kamu nggak suka?" ali menghampiri prilly dengan tatapan licik

"bukan gitu, tapi--"
sebuah pelukan tiba-tiba mendarat di tubuh prilly yg sontak membuatnya tak dapat melanjutkan ucapannya

"maaf! Maaf karna aku selalu sibuk dan melupakan tugas aku sebagai suami. Aku janji mulai hari ini aku akan selalu ada untuk kamu sayang. Semuanya sudah berakhir"
senang, rindu, bahagia kini menyelimuti kedua ingsan ini seakan tak pernah bertemu dalam waktu lama..

Bersambung...

K I T A -"AliandoPrilly"-Where stories live. Discover now