《11》

3.6K 187 3
                                    

kalau dibawah ada media,anggep aja itu sebagai gambaran ekspresi si tokoh biar kalian makin gmpg bayanginnya.

Inget yaa,media yg tersebar cuma diambil ekspresinya ajaa..

Klo ada typo harap laporrr

---------------------------------------------------------------------

*byurrrrr* (anggep aee suara air yg ditumpahin :v)

Lalisa merasa basah disekujur tubuhnya, mata yang awalnya terpejam, dengan pelan terbuka dan menatap tubuhnya yang udah basah kuyup.

Cewe pirang itu mengguyur Lalisa dengan air kotor tadi.

Mereka tersenyum puas melihat keadaan Lalisa yang menyedihkan.

"Ini akibat karena lu berani ngelawan kita. Gue ingetin mulai dari sekarang! Jangan pernah carsen,dan deketin pacar kita-kita! Dan jangan berani-beraninya juga lu deketin exo dan bts! Karena lo bahkan sama temen-temen sampah lo itu gak cocok sama mereka! Lo itu gak selevel sama mereka! Jadi cewe miskin kaya lu mending diem dan gausah banyak gaya! Pulang pergi naik angkutan umum aja bangga lo! " ucap cewe rambut pirang itu sambil nunjuk didepan muka Lalisa

"Oke guys, yuk kita pergi, disini bau rakyak jelata " lanjutnya dan kemudian mereka pergi ninggalin Lalisa gitu aja.

Lalisa cuma diem sambil natap kepergian mereka.

Lisa mulai bergerak kearah cermin yang ada disitu.

Lalisa menatap tubuhnya yang basah kuyup lewat cermin, tangannya secara relfeks mengepal.
Dan sedetik kemudian,dia menghela nafas kasar.

'Cobaan apa lagi ini? Apa gue harus selalu ngerasain ini?' batin Lalisa mengeluh.

Emang ini bukan Hal pertama kali yang dia rasakan.

Dulu dari dia Sekolah dasar,sampai junior high school Lalisa selalu ngedapetin pembullyan karena statusnya yang sebagai anak pulung.

Lalisa cuma bisa diem pas dapet perlakuan gak menyenangkan kaya tadi.

Lisa terlalu takut untuk berbicara kepada mamanya. Sudah cukup dia merepotkan mamanya karena sudah mau mengangkat, meerawat dan menganggapnya sebagai anak. Dia tak mau merepotkan Yoon Hee lagi hanya karena masalah kecil yang seperti ini.

Selama masalahnya belum terlalu parah,dia akan menghadapinya sendiri.

Lalisa menaruh tasnya, membuka resleting dan mengambil sebuah hoodie dari tasnya itu.

Untung saja lalisa selalu membawa hoodie kesekolah dari dulu.

Hal itu sering dia lakukan setelah dia mengalami kejadian pembullyan untuk yang pertama kalinya.

This about Us Where stories live. Discover now