Part 60 [Strange]

500 32 1
                                    

Kalau tau akan menjadi seperti ini, lebih baik aku tidak memilih pergi.

-Vanessa Citra Diningrat-

***

Kini Vanessa dan Elizer sudah berada di cafe MG itu. Seperti biasa, bangku pojok adalah tempat mereka saat ini.

"Nih, gue udah pesenin chocolate tea kesukaan lo." Ujar Elizer.

Bukannya berterima kasih, justru Vanessa menyipitkan matanya, menatap Elizer dengan curiga.

"Chocolate tea gue beda dari yang lain, biar gue pesen sendiri aja." Tolak Vanessa, takut ada apa-apanya.

"Lo kira gue ngisiin obat perangsang disana? Minum aja!"

Vanessa melotot tajam pada Elizer. Dasar pria gila!

"Biasanya ada es krim di minuman gue." Ucap Vanessa lagi.

Elizer menghela nafas lalu mengatakan, "Lo gak liat minuman lo sekarang? Tuh es krim mau meleleh karena lama nunggu lo."

Vanessa meneliti minumannya. Benar apa yang diucapkan Elizer, minumannya sudah berisi es krim. Tanpa membantah lagi, ia segera meminum minumannya.

"Kok lo tau chocolate tea gue beda?" Tanya Vanessa.

"Pelayan gue ngeluh tentang lo, minta yang aneh-aneh soalnya."

Vanessa mendengus kesal. Kemudian ia tidak membalas ucapan Elizer lagi.

"Trus lo mau ngomong apa sama gue?" Tanya Elizer.

Vanessa kembali disadarkan oleh tujuannya. Ia sedikit ragu untuk kembali membahas pria itu, namun sebaiknya ada bagusnya ia mengetahui kebenarannya.

'Tentang sahabat yang lo bela dulu, sewaktu SMA." Ucap Vanessa.

"Nicko maksud lo?"

"I-ya. Boleh?"

"Harusnya gue dong yang nanya. Boleh emangnya bahas ini? Gue denger hubungan lo sama dia.. hm.. ya gitu.. renggang."

Vanessa melotot tajam ke arah Elizer. Entah mengapa hati kecilnya tidak menyukai ucapan fakta Elizer.

"Langsung ke topik aja!" Seru Vanessa.

"Santai dong, emangnya lo masih sayang sama dia? Soalnya lo masih nanyain dia."

"Gak! Gak ada kata sayang! Lagian gue cuma pingin tau aja." Bela Vanessa.

"Iya iya, tanya aja. Kalau gue tahu, gue bakalan bantu jawab." Serah Elizer kemudian.

"Lo.. lo beneran lolos beasiswa di Harvard sama dia?"

"Dia siapa maksud lo? Please jangan di sensor-sensor gitu. Nama sahabat gue gak jorok kok."

Vanessa menggeram dan mengumpat dalam hati, jika saja bukan karena menanyakan informasi maka high heelsnya siap melayang lagi.

"Ya udah! NICKO sama lo lolos kan dari beasiswa itu?"

"Iya, hebat gak?"

"Jawaban rinci! Ya kali gue nanya-nanya mulu!" Elizer terkekeh.

"Iya gue sama Nicko berhasil lolos, maka dari itu kami gak ada waktu santai-santai. Dengan kerja keras kami, akhirnya kami berhasil masuk disana."

"Trus lo tau dia dimana sekarang?" Tanya Vanessa spontan. Salah satu kebiasaan yang tidak ia sukai dari Nicko yaitu Nicko tidak pernah menceritakan masalahnya secara langsung padanya, butuh mendengar gosip-gosipan dari orang-orang terdekatnya dulu.

VANESSICKO ✅Where stories live. Discover now