Abangku Sayang

23K 600 4
                                    




Teng teng teng ...!

Bel bunyi tanda pelajaran berakhir. Semua siswa yang sudah jenuh dengan pelajaran terakhir pun langsung semangat '45 membereskan buku-buku mereka tak terkecuali Aisyah. Sambil membereskan buku- bukunya, sesekali dia menoleh ke arah jendela. Berharap agar orang yang ada di pikirannya nggak menemukannya.

"Lo seriusan ngerjain si Wahyu?" ujar Rena seusai guru keluar kelas. Rena masih nggak percaya, murid baru berani-beraninya mengerjai seorang Wahyu. Rena saja yang sudah dua tahun jadi teman sekelas Wahyu, ngobrol dengannya saja nggak pernah, kecuali masalah pelajaran. Nah ini? Aisyah? Cewek mungil, manis dengan lesung pipitnya, berkucir kuda, kaos kaki pendek, beneran cewek badung banget kelihatannya. Rena menelan ludah membayangkan apa yang bakalan terjadi sama Aisyah, sudah berani mengerjai balik seorang Wahyu.

"Iyaaa, gue nggak terimalah dikerjain tuh cowok gila. Sekarang pasti dia lagi di omelin abis-abisan di ruang kepsek," balas Aiysah masih sibuk membereskan buku. Mukanya sedikit panik karena ponselnya terus- terusan bergetar tanda kalau ada panggilan masuk.

"Gila lo, Ai, ya udah yuk buruan pulang, daripada lo dicegat Wahyu," ajak Rena beranjak berdiri.

"Lo duluan aja, gue masih ada urusan. Eh, Ren ...," ucap Aisyah terhenti, "anak kelas duabelas udah pulang belum?"

"Anak kelas duabelas?" tanya Rena balik mengerutkan kening kembali heran, Aisyah hanya mengangguk.

"Iya, kalau nggak salah. Kelas duabelas masih belum pulang kan?"

"Iya sih, masih ada bimbingan buat kelulusan tahun depan, kenapa?"

"Hehehe, nggak apa-apa kok. Ya udah, sana gih, pulang," pinta Aisyah. Segera setelah Rena keluar kelas, Aisyah bersiap-siap segera untuk pulang, alias kabur dari


....

"Siang murid baru ...," sapa seseorang mengagetkan Aisyah. Haisttt, Aisyah mendengus kesal melihatnya, cowok si Biang Onar, Wahyu. Wahyu yang sudah kembali berseragam sekolah, tersenyum tipis menyelipkan kedua tangannya di saku celana, sembari menghampiri meja Aisyah. Wahyu beneran nggak terima dengan kelakuan Aisyah. Seharusnya dia yang mengerjai anak baru, bukan anak baru yang mengerjai dia.

"Buru-buru amat, mau ke mana nih?" tanya Wahyu santai kali ini menyenderkan tubuhnya di meja Aisyah. Aisyah hanya tersenyum tipis lalu berdiri, tepat menatap kedua mata Wahyu. Mata yang bening, tapi tajam.

"Mau apa Anda tanya-tanya, Bapak Wahyu?" tanya Aisyah balik, pelan tapi sarat akan kekesalan. Ganti Wahyu yang tersenyum mendengar jawaban Aisyah, dia nggak nyangka kalau ada cewek yang berani melawannya.

"Nggak ada apa-apa kok, cuma mau main-main aja," jawab Wahyu tepat saat ponsel Aisyah yang tergeletak di meja bergetar lagi. Aisyah yang tadinya tenang, jadi sedikit ketakutan saat ponselnnya bergetar. Dia ambil tas rangselnya dan beranjak pergi.

"Sorry ya, Pak Wahyu, nggak buat sekarang!" balas Aisyah berniat keluar kelas, tapi kaki kanan Wahyu sudah ditopangkan di meja menghalangi jalan Aisyah untuk keluar.

"Gue kan belum selesai ngomong, kok mau pergi aja si elo."

"Gue kan udah bilang nggak buat sekarang!" ujar Aisyah dan DUGGG, tendangan keras dari Aisyah mengenai kaki Wahyu. Begitu Wayhu menurunkan kakinya dia langsung lari keluar kelas.

Ketika Preman Sekolah Jatuh Cinta (PINDAH KE DREAME)Where stories live. Discover now