12. Rencana Liburan

8.8K 469 12
                                    

Sebulan telah berlalu semenjak pertemuan yang tidak terduganya dengan Dammar. Naysha menjalani harinya seperti biasa dan malam ini ia sedang asyik bertukar cerita melalui sambungan telepon bersama Satya. Naysha duduk di atas tempat tidur dengan bantal yang menyangga kedua sikutnya sambil menggenggam handphone.

"Sabtu ini Kakak mau ke Jogja," Ujar Satya di sambungan telepon.

"Lho kok tiba-tiba?" Tanya Naysha heran karena biasanya Satya akan pulang ke kampung halamannya di Yogyakarta saat libur panjang atau ya kecuali ada urusan mendadak.

"Ibu nyuruh Kakak buat pulang, katanya Eyang lagi sakit, Eyang pengin ketemu sama Kakak. Memang suka manja sih Eyang tuh kalau lagi sakit," Ujar Satya menjelaskan.

"Eyang sakit apa, Kak?"

"Biasalah kalau udah berumur suka banyak keluhannya."

"Cepet sembuh ya buat Eyang," Sahut Naysha.

"Mau ikut nggak?" Tanya Satya menawarkan.

"Kemana?"

"Ke Jogja."

"Ke Jogja?"

"Iya, kamu kenapa sih?" Tanya Satya terkekeh.

"Eh nggak apa-apa kok," Sahut Naysha kemudian berkata : "Hm, itu, aku nggak bisa ikut deh Kak, maaf ya."

"Oh ya udah nggak apa-apa, lagian Kakak juga nggak lama kok disana, minggu siangnya udah pulang lagi, tapi siapa tau aja kamu mau ikut juga," Jawab Satya santai.

"Maaf ya Kak. Tapi aku mau anter ya ke bandaranya," Pinta Naysha.

"Kakak berangkat pagi-pagi lho."

"Ya memangnya kenapa?"

"Nanti ganggu tidur kamu, kan weekend," Goda Satya.

Naysha mendengus. "Nggak apa-apa kok. Boleh ya ya ya?"

Terdengar Satya terkekeh. "Kamu kenapa sih suka banget sama bandara? Kayak yang selalu excited gitu, memangnya ada apa?" Tanya Satya penasaran.

"Yaa suka aja," Jawab Naysha tanpa memberikan alasan. "Boleh yaa pleaseee."

"Iya boleh deh."

Naysha tersenyum. "Ya udah nanti aku jemput ya."

"Siap bos."

Datang ke bandara tentu saja membuat Naysha sangat antusias. Meskipun sampai saat ini Naysha tidak pernah mengatakan alasan pasti mengapa ia begitu menyukai bandara kepada kekasihnya itu, Satya. Naysha merasa cukup hanya dirinya dan sahabatnya saja yang tahu alasannya. Naysha tidak ingin menyakiti perasaan Satya dengan alasan tersebut, karena bagaimana pun saat ini ia bersatus sebagai kekasih Satya. Naysha ingin menghargai perasaan Satya terhadapnya.

***

Pagi ini Naysha sudah menginjakkan kakinya di tempat Dammar bekerja dengan hati yang amat senang. Dimana lagi kalau bukan bandara. Bandara Soekarno Hatta. Yah, meskipun mungkin Dammar sedang terbang entah kemana. Baginya di tempat ini akan terasa aura yang berbeda. Terserah Naysha saja aura apa yang dimaksudnya, karena yang jelas di tempat ini yaitu di bandara sudah membuat hari sabtunya berwarna. Duh Naysha ini memang suka ada-ada saja.

Naysha menghentikan langkahnya. "Aku anter Kakak sampai sini aja, ya?" Naysha melepaskan tangannya dari genggaman Satya.

Satya menatap Naysha dengan lembut. "Iya. Habis dari sini kamu langsung pulang ya, jangan kemana-mana lagi."

I'm Here, Capt! (Sedang REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang