3. Brondong Manis

14.1K 697 10
                                    

Sudah beberapa bulan ini tanpa merasa bosan Naysha selalu memantau media sosial milik Dammar. Semakin hari rasa kagumnya kian menjadi.

"Kok makanannya nggak di habisin, Nay?" tanya Gita yang melirik piringnya ternyata masih penuh karena dari tadi Naysha hanya megaduk-aduk makanannya.

"Pasti lagi galau nih. Ada masalah, Nay?" tanya Fanny.

Naysha mendesah pelan, lalu menatap para sahabatnya. "Kalian tahu nggak? Ternyata Dammar itu umurnya di bawah gue," keluhnya.

"Serius? Wah brondong toh," Alika terkekeh.

"Memangnya beda berapa tahun sih, Nay?" tanya Gita.

"Setahun sih," jawab Naysha.

Naysha tidak melanjutkan makannya. Ia beralih mengaduk-aduk minuman dihadapannya tanpa minat. Ia hanya merasa bahwa ia tidak pantas untuk Dammar. Ia merasa menjadi seorang tante girang jika bersanding dengan Dammar. Padahal kan umurnya hanya beda setahun, tapi seolah-olah ia sudah pasti akan berjodoh dengan Dammar sampai harus memikirkan hal tersebut segala. Itu terlalu jauh untuk dipikirkan. Sungguh aneh.

"Lo tahu dari mana?" tanya Fanny.

"Gue tahu dari facebooknya. Gue baru nemu facebooknya tadi pagi. Disitu kan ada tanggal lahirnya," ujar Naysha.

"Lo tenang aja kali Nay, masalah umur jangan dipikirin. Zaman sekarang tuh ya lagi musim pacaran sama dede emesh," Alika tertawa pelan.

"Hahaha... Iya juga sih, Al," Gita menimpali.

"Udah sih Nay nggak usah dipikirin. Lagian kan cuma beda setahun, nggak akan kelihatan kali. Malah nih ya lo kelihatan masih kayak anak sekolah," ucap Fanny.

"Tapi kan cita-cita gue pengin punya pacar yang umurnya di atas gue, Fan," keluh Naysha.

"Ya udah kalau gitu lo sama Kak Satya aja. Kan umur dia di atas kita," sahut Alika sambil tersenyum lebar.

Naysha hanya mengerucutkan bibirnya tanpa menjawab.

"Jadi, mau lo gimana?" tanya Fanny.

Naysha terdiam sejenak sebelum berkata, "Kalau gue jadi nih ya sama Dammar, menurut kalian cocok nggak sih? Nanti dikiranya gue lagi jalan sama keponakan," ucapnya kemudian sambil tertawa.

"Nah gitu dong ketawa. Jangan manyun terus, jelek tahu!" ujar Gita.

"Hmm... Menurut gue, lo cocok kok sama Dammar. Serius deh nggak bohong," Fanny mengangkat dua jari tangan kanannya disamping kepalanya. "Nggak keliatan tuaan lo kok, malahan kayak lebih muda lo," Fanny tersenyum dan kembali meyakinkan.

Alika mengangguk. "Gue setuju! Dede emesh selalu terdepan!"

Ketiga sahabatnya tergelak.

"Kan kalian tahu sendiri kalau gue itu sensitif banget sama yang namanya umur," tutur Naysha frustasi.

"Yaa kita tahu. Udahlah jangan dipikirin, mending habisin tuh makanan lo, mubazir tahu," sahut Gita.

"Tapi tetap kepikiran," rengek Naysha.

Alika menghela napas. "Dengar ya Nay, kalau lo tetap nggak percaya diri lalu gimana caranya lo bisa dekatin pangeran lo itu? Lo cuma harus percaya diri dan yakin," Alika terus meyakinkan Naysha.

"Tenang aja Nay, peralatan salon udah canggih kok. Lo bisa tiap hari ke salon buat ngilangin kerutan di wajah lo," canda Gita.

Naysha menatap tajam ke arah Gita. Sedangkan yang ditatapnya hanya memberikan cengirannya.

I'm Here, Capt! (Sedang REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang