Saradiva-2

41 6 0
                                    

Gadis itu berjalan menuju kelasnya dengan perasaan bangga, akhirnya ia dapat lolos dari pelajaran membosankan itu, pelajaran sejarah. Gadis itu berlari menuju perpustakaan, tempat yang paling ter-favorit baginya untuk di singgahi.

Rambutnya yang panjang nan lebat itu bergoyang-goyang akibat usahanya berlari. Bibirnya bewarna softpink melumuri natural bibir kecilnya.

Kakinya, sudah menapaki lantai yang dingin dan hawanya yang sangat menyejukkan pikiran.Apalagi, ditambah habis ini akan kedatangan Bu Ema, guru fisika. Pelajaran yang dapat membuat mood-nya kembali baik.

"Pagi Bu Sofi," Sapa Gadis manis itu pada penjaga perpustakaan.

"Hai diva, kamu mau meminjam  buku apa?" Tanya seorang wanita yang usia-nya masih sekitar 30 tahunan ini berkata sangat lembut.

"Aku mau minjam buku paket fisika bu, hari ini aku ada pelajaran fisika," Jelas gadis tersebut dengan senyum manisnya.

"Ini,jangan sampai lecet ya," Pesan Bu Sofi pada gadis manis yang sedang menerima buku pemberiannya itu.

"Baik bu, terima kasih," Dan pergilah gadis itu dari hadapan Bu Sofi.

Saking sibuknya membaca buku paket yang ia pinjam dari perpustakaan tadi. Ia terlihat sangat sibuk dengan buku yang ada ditangannya itu.Dibuka lembar demi lembar kertas halus itu, ia coba pahami rumus-rumus yang berkutat di dalam buku setebal 300-an halaman ini.

Tanpa ia sadari, tubuh mungilnya memeluk seseorang. Saat ia mendongak melihat ke arah siapa yang ia peluk ternyata...

"Ih, lo siapa?" Tanya gadis itu pada seseorang yang ia tabrak.

"G-gue, eh-HAI!" Ucap lelaki itu dengan canggung.

"Eh, Hai! Maaf ya, gak sengaja." Ucap gadis manis itu lalu kembali berjalan menuju kelasnya, XII IPA 1-ex.Fisika.

Gadis tadi itu namanya Saradiva panggil Diva aja deh,salah satu gadis pintar di SMA Nusa bangsa.Ia merupakan salah satu siswi yang pendiam dan selalu berkutat dengan 'buku'.
Jika dilihat dari segi penampilan, Diva tak terlihat seperti anak 'kutu buku' yang sering kita lihat,menggunakan kaca mata ber-lensa tebal yang entah itu minus-nya berapa, udah gitu kacamatanya kegedean jatoh-jatohan gitu,Iya kan?

Kalau Saradiva ini berbeda,Gadis ini mempunyai rambut yang panjang bewarna hitam nan lebat,Matanya yang bulat dan memancarkan warna cokla terang,Bulu matanya sangat lentik,Kulitnya yang hitam manis membuat gadis ini semakin unik.

Dan, Diva busa dikatankan 'jarang' bergaul dengan laki-laki. Ia risih jika harus berdekatan dengan laki-laki. Berbicara tentang laki-laki pun tak pernah. Yang selalu ia pikirkan di dalam otak-nya adalah 'Gue harus sukses. Banggain bunda sama ayah,kuliah di luar negeri,dapetin gelar dokter dan gunakan ilmu untuk hal kebaikan.'

Ya.Hanya itu yang ada di pikirannya.

Saradiva masih saja menatapi lamat-lamat rumus fisika itu yang entah ia akan selesai pukul berapa. Teman-temannya sampai bosan menunggu temannya ini untuk berbicara.

"Div! lo dengar kita-kita ngomong gak sih?" tanya salah satu temannya yang sedang mengajaknya mengobrol,namun karena terlalu sibuk memandangi buku fisika,teman-temannya pun terabaikan.Kasian emang.

"Iya aku denger. gausah teriak gitu dong kamu." Ucap Diva yang masih terfokus menatap buku paket fisikanya.

"Lagian elo, dari gue cerita sampe gue nanya,masih aja gue dikulitin!" Omel temannya yang bernama Jessy ini.

"Udah lah jes,emang temen kita 'kutubuku' kan?" ucap salah seorang teman Diva yang hanya menganggap tingkat otak Diva memang berbeda dengan mereka.

"Ih,kalian cerita aku tuh dengerin kok.Cuman aku juga lagi sekalian ngapalin rumus-rumus ini, apalagi kan entar ada ulangan harian fisika dan itu ngerjainnya di depan Bu Ema."

"HAH!" Teriak kedua temannya bersamaan.Emang kalo anak kurang mau niat belajar gini nih,giliran UH mendadak aja baru histeris mau belajar.

"Kok,lo gak bilang dari tadi si! kan gue sama Tara bisa belajar dari semalem." Omel Jessy dengan 'alay'-nya.

"Lebay lo,kek belajar aja kalo Diva kasih tau dari tahun kemaren juga sama aja,otak lo kebanyakan mikirin Aska!" Tara menjitak kening Jessy hingga Jessy meringis kesakitan.Walaupun badan Tara kecil dan tak begitu berisi namun tenaga Tara mirip laki-laki,kuat sekali.

"Yaudah pokonya apalin aja bagian-bagian yang menurut kamu sulit biar gak keliatan 'gak belajarnya'." Ucap Diva polos, sontak teman-temannya langsung mengangguk mengikuti perkataan sang ratu fisika ini.

Fisika- pelajaran yang paling Diva cintai.Menurutnya, berteman dengan rumus itu sangatlah menyenangkan.Banyak hal menarik di balik rumus-rumus itu.Tak heran, Diva dijuluki 'Si Ratu Fisika'. Haha. Seorang Diva yang tak pernah tau julukan itu saking terlalu sibuk dengan pelajarannya.

"Huh! kelar juga gue ngerjain ini tugas!" Jessy berkata mantap sembari mengepalkan tangannya.

"Alhamdulillah,berarti kita bisa ngerjain tugasnyaa." Ucap Diva sangat bahagia.Tak sia-sia ia belajar hingga lehernya pegal hanya untuk membaca dan mengahafal rumus-rumus cantik itu.

"Oh iya, lo pada udah buka IG sekolah kita belum?" tanya kanaya,si sekreraris kelas.

"Belum tuh,emang kenapa?" tanya Diva dan Tara bersamaan.

"Bakalan ada yang kepilih jadi salah satu kandidat siswa dan siswi ter-cerdas di sekolah kita." Jelas Kanaya sembari meng-scrool layar benda pipihnya tersebut.

"Lah iya? dikira gue apaan nay," Ucap Jessy setengah berbalik.

"Pasti Aska lagi yang dipikiran lo? yakan?" Tara seolah curiga pada sahabatnya ini.

"Eng....Enggak! Apaansi lo, emang urusan gue Aska doang?" Balas Jessy sewot.

Diva,hanya melihat tingkah sahabat-nya ini dengan menggelengkan kepala.Ia masih menyibukkan dirinya dengan rumus-rumus fisika itu.

Bosen amat ya, yang dibaca rumus melulu.

《Siapa ya yang jadi Saradiva? Cewek cantik nan cerdas ini? Mungkin kamu?》

AskaradivaWhere stories live. Discover now