*****

ali's POV

pagi ini aku bangun telat sebab semalam aku begadang menunggu prilly tertidur. Mataku melirik ke arah jam di handponeku ternyata sudah menunjukan pukul 10 pagi. Aku menepuk sisi tempat tidur di sebelahku. Loh! Prilly mana? Kok gak ada? Aku langsung beranjak dari tidur mencari prilly ke kamar mandi tapi tak aku temukan lalu aku mencarinya ke balkon dan alhasil dia tak juga ada. Dia kemana sih?? Aku terus ngomel sendiri sebab ia menghilang bagaikan setan. Dasar istri durhaka! Ehh gak deh, aku lihat di atas meja sudah tertara makanan dan segelas coffy. Aku meminum coffy itu ternyata sudah tak panas itu berarti prilly menyiapkan kopi ini sejak tadi. Pril? Maafin aku udah nyebut loe sebagai istri durhaka.
Tapi kenapa dia gak membangunkan aku? Terus dia sekarang dimana?? Oh sitt.. Aku melangkahkan kaki menuju nakas meraih handponeku namun mataku tertuju pada dompetku yg terbuka. Ku lihat isi dompetku. ''PRILLyYY..!!!'' uangku tersisa Rp.300.000 dan kartu kreditku? Oh tidak! Aku benar-benar kesal di buat prilly. Aku mengiriminya sebuah pesan berharap ia membalas pesanku, tapi ternyata dugaanku salah. Prilly tak membalas pesanku. Kali ini aku memutuskan untuk menelfonnya. Tapi.. ''nomor yg anda tuju sedang tidak aktif..'' aku benar-benar kesal di buat prilly. Baru saja aku membanggakan dia sebab ia sudah menjadi istri teladan menyiapkan aku makanan dan minuman. Tapi? Gw bunuh lo prill..
*****
Setelah mandi aku memutuskan untuk pergi mencari prilly kesana-sini hingga mobilku berhenti tepat di depan rumah rendy. Aku menanyakan prilly terhadap rendy namun ia pun tak tau keberadaan prilly.

Sepanjang jalan aku terus ngomel tak jelas hingga pikiranku mengeluarkan sebuah ide. Galang?. Aku mengirimi sebuah pesan untuk galang meminta alamat mila dan tak lama kemudian galang membalas berisikan alamat mila sahabat prilly. Aku menancapkan gas mobilku melaju sekencang menuju rumah mila hingga akhirnya aku berhasil menemukan alamat yg sesuai dengan alamat yg galang maksud. ternyata benar! Ini rumah mila. Bahkan yg membukakan aku pintu adalah prilly ''a..ali?'' prilly langsung terkejut, bahkan tutur katanya terdengar sangat gugup. Aku cengir kuda seraya tak percaya dengan apa yg ku lihat ''siapa prill?.. Eh kak ali'' saut mila yg menghampiri kami namun aku tak memperdulikannya, mataku terus menatap prilly dengan tatapan yg susah untuk di jelaskan ''sini lo'' aku langsung menarik tangan prilly keluar dari rumah mila tampa basa-basi ''sakit li..'' rengek prilly. Aku tak memperdulikan hal itu, aku terus menarik tangannya namun dengan cepat mila melepas genggamanku dari tangan prilly ''lo tuh yah kerjaannya nyakitin prilly melulu'' kesal mila. Aku menarik nafas mencoba meredahkan emosiku lalu melirik ke arah prilly yg sedari tadi hanya tertunduk ''mana kartu kredit gw? Mana duit gw?'' aku mengulurkan tanganku kedepan prilly menanti uang dan kartu kreditku di kembalikan ''nih..'' dia hanya menyerahkan kartu kreditku ''uang gw mana?'' tanganku terus mennati ''udah habis'' what? Belanja apa aja dia? Uang sebesar 7ratus ribu ludes begitu aja??. Mataku langsung melotot membuat prilly semakin tertunduk ''kalian ini sbenarnya kenpa sih? Kartu kredit? Duit? Itu maksudnya apa? Gw gak ngerti..'' ucap mila yg penuh dengan rasa kebingunan melihat tingkah kami, aku lupa kalau dia sama skali tak tau tentang pernikahanku dengan prilly. Wajar aja dia kebingunan. Aku mencoba menjelaskan ''gini yah mil. Aku dan prilly ada urusan, tolong biarkan aku dan dia pergi'' aku berusaha menutupi rahasiaku serapat mungkin. Mila menaikkan satu alisnya menatap tak percaya terhadapku ''ow'' jawabnya singkat lalu mataku kembali tertutu pada prilly ''kita jangan ngomong disini yah prill?'' aku mecoba lembut selembut mungkin terhadap prilly ''gw ambil barang gw dulu'' jawab prilly tampa menoleh ke arahku lalu masuk kedalam rumah mila mengambil barang yg ia maksud ''gw curiga ama kalian berdua'' saut mila kembali menudingku. Aku hanya memutar kedua bola mataku berusaha tak mengubris apa yg ia bilang ''lebih baik lo jujur aja deh?'' lanjutnya membuatku menarik nafas mencoba mencari alasan tapi untungnya prilly datang di waktu yg tepat sehingga aku tidak harus mencari alasan lagi ''lo bawa apaan?'' tanyaku saat melihat barang-barang yg di bawa prilly ''baju belanjaan gw'' jawab prilly pelan bahkan hampir tak terdegar. Dia beruntung sebab kita masih berada di halaman rumah mila tapi siap-siap aja entar lo habis di tangan aku ''yaudah! Masuk kedlam mobil'' pintaku. Prilly menoleh ke arah mila ''mil? Gw pergi dulu yah?'' pamit prilly. Mila hanya mengangguk pelan lalu prilly masuk ke dalam mobilku terlebih dahulu..

K I T A -"AliandoPrilly"-Where stories live. Discover now