Takdirkah?

338 200 88
                                    

RAHASIA NEGARA!
Jadi harus tenang ketika membacanya
<( ̄︶ ̄)> []~( ̄▽ ̄)~* ( ̄﹏ ̄) ( ̄ˇ ̄)
   
"Bila 2 insan selalu bertemu disaat tidak diduga, bisakah dinamakan takdir?"

_________________________________________

   Pagi hari yang cerah dengan ditemani beberapa burung berterbangan diatas sana sambil bernyanyi-nyanyi riang mengiringi langkah Amazora sendiri menuju perpusatakaan kota. Mengingat Aoi yang harus menemani kak Andre untuk kencan bersama anak pak RT itu.

Awal Aoi menolak dengan alasan gak mau jadi 'nyamuk.' Tapi karena kak Andre menjanjikan beberapa hadiah kepada Aoi. Akhirnya iapun menuruti kakaknya itu. Walaupun kak Andre selalu tebar pesona, di balik itu dia juga sangat pemalu. Pacaran saja baru pertama kali dalam seumur hidupnya dengan kak Lina.

  Disamping itu, di dalam perpustakaan yang begitu besar, Amazora tengah mencari beberapa buku yang berisi tentang puisi. Banyak sekali yang ia temui disana bahkan dia mengambil hampir 10 lebih buku dari berbagai rak. Di bawanya ke meja baca, seperti biasa dia lebih memilih tempat yang dekat dengan jendela.

Disamping sejuk akan angin yang menerpa. Disana juga bisa melihat pemandangan indah yang berada di depan sana. Sawah yang begitu subur dengan di latar belakangi pegunungan yang sejuk serta ada taman kecil yang banyak dihuni orang-orang sekitar. Mulai dari yang muda sampai yang tua.

Tengah membolak-balikan halaman demi halaman untuk mencari puisi yang menurutnya pas. Hingga terpampang beberapa jenis buku terbuka dan berbaris-baris seperti membentuk lingkaran. Terlalu fokus mencari sebuah puisi dan ditulisnya dalam sebuah buku kecil, Amazora sampai tidak sadar ada seseorang yang tengah berdiri disampingnya, sedikit membungkuk sambil membaca bait-bait sajak dilembaran buku yang sedang ia pegangi dengan suara lembut.

Sebatas Wanita.
.
Kumencintaimu...
Ku menyukaimu...
Ku mohon mengertilah!
Karena sekeras apapun ku berkata.
Sekeras apapun kupungkiri.
Itu tak akan mengubah apapun.
Karena, aku cuman sebatas wanita yang hanya dapat menunggumu berkata...

"milik Amazora." tertulis disana dibaris paling bawah puisi. Penasaran akan seseorang yg berada disampingnya, iapun memalingkan wajah untuk melihat siapa 'seseorang' itu.

Belum sepenuhnya berpaling. Seseorang yang merupakan Rey itu sudah berpaling menatapnya duluan. Dengan wajah yang begitu dekat jaraknya, membuat wajah Amazora memerah seperti kepiting rebus. Malu, terkejut, tegang perasaan gundah yang tercampur menjadi satu. Begitu lama moment itu terjadi hingga tiba-tiba Rey mendahuluinya

"Buatanmu sendiri?" tanyanya penuh penasaran akan puisi itu dan sesegera langsung duduk disamping Amazora.

Melihat tingkah Rey yang seperti ini membuat Amazora tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Belum itu, kemarin saja dia masih malu-malu mengingat kejadian tadi malam. Sekarang tiba-tiba pangeran yang dapat memikat hati itu berada disampingnya.

Dengan menggunakan kemeja kotak-kotak berwarna hitam putih dengan kacamata yang bertengger diatas hidungnya, tak lupa ransel yang bergelantungan dipundak itu membuatnya terkesan keren. Ciri lelaki pintar + kutu buku pikirnya.

"Iy.. Iya kak."bjawabnya malu-malu. Pasalnya bila Rey tau fakta yang sebenarnya puisi itu adalah jeritan hati Amazora kepada dirinya.

Obrolan ringanpun terjadi hingga suara perut keroncongan Amazora terdengar. Mengingat tadi pagi dia tidak sempat sarapan dan langsung menuju perpustakaan. Mendengar suara keroncongan itu, reypun tersenyum yang membuat si empunya merasa malu dan senang bisa melihat senyum itu terukir kembali lagi di wajahnya.

Because Of You...Where stories live. Discover now