Pandangan Pertama

1.4K 322 313
                                    

SUDAH TERBIT DAN DAPAT DIBELI DI OLSHOP

RAHASIA NEGARA!
Jadi harus tenang ketika membacanya
<( ̄︶ ̄)> []~( ̄▽ ̄)~* ( ̄﹏ ̄) ( ̄ˇ ̄)

"Amazoraaaaaa...." teriak seorang gadis berambut sebahu berwarna kecoklatan dengan make up tipis yang terkesan natural serta terdapat beberapa buku ditangannya. "Amazora" teriaknya lagi didekat telinga gadis yang sedang duduk dipinggir lapangan basket.

"Ada apa?" tanyanya sambil melepas headset disalah satu telingannya.

"Ayo pulang," ajaknya menarik tangan Amazora. Secara refleks diapun terseret, tanpa sengaja secarik kertas yang berada ditengah bukunya yang ia niatkan untuk diselipkan pun terjatuh disana bersamaan lewatnya angin senja.

Disisi lain, dilapangan basket dengan banyak pemuda yang masih bermain basket disana. Terlihat salah satu pemuda mendapati sebuah kertas yang beterbangan di depannya yang sedang duduk untuk istirahat. Dengan ragu iapun mengambilnya.

Selesai membaca, terukirlah sebuah kerutan didahi. Menandakan keheranan. Penasaran dengan siapa yang membuatnya, dibaliklah kertas itu dan mendapat sebuah tulisan "Milik Amazora."

***

Keesokan harinya, ketika sedang pelajaran Bahasa Indonesia-di kelas Amazora. Bukannya serius mendengarkan guru, ia malah gelisah mencari secarik kertas puisi yang ia tulis ketika sedang menunggu Aoi kemarin-berniat untuk melanjutkan puisinya.

Bel berbunyi menandakan istirahat. Dengan cepat ia langsung berlari menuju kelas Aoi yang berada di lorong ujung lantai 3.

"Aoi..." teriaknya sambil mencari sesosok gadis pendek itu. Memang benar Aoi memiliki badan pendek, kecil, tapi berisi. Berlawanan dengan Amazora yang memiliki badan tinggi-walaupun tidak tinggi-tinggi amat- kecil, terkesan ramping dengan rambut panjang berwarna hitam gilapnya.

"Ada apa?" kata seseorang yang berada dibelakangnya. Secara otomatis iapun berbalik.

"Lo tahu kertas yang gue tulis kemarin?"

"Kertas? Kertas apa? Gak tahulah."

"Benarkah? Yaudah makasih." dan berniat untuk kembali ke kelas sebelum...

"Tunggu." terdengar suara berat serta genggaman yang begitu kuat yang sedang menahan Amazora.

"Siapa?" tanya Amazora tanpa basa basi serta melepaskan genggaman itu.

"Astaga, Ama.." kata Aoi sambil mendekat, "Apa lo gak kenal? Dia adalah Arva Askara Felizio, teman sekelas lo." lanjutnya dengan nada berbisik.

"Oh ya? Mungkinkah, dia anak bermasalah disekolah ini? Arva kan?"

"Ih.. Jangan gitu. Bermasalahpun, dia juga baik kok. Buktinya, saat gue pulang sendiri terus ada sekumpulan orang yang mendekat. Tiba-tiba dia datang menyelamatkanku. Kami berlari bersama. Lo tahu? dia memegang tangan gue." jelasnya panjang lebar sambil senyum-senyum sendiri.

"Ya ya. Terserah." dilanjutkan berpaling melihat pemuda yang bernama Arva itu "Dan kau? Ada apa?" tanya Amazora sekali lagi.

"Lo Amazora kan?" tanyanya memastikan. Dan hanya dibalas dengan anggukan oleh yang punya nama itu.

"Apa lo nyariin ini?" sambil memperlihatkan secarik kertas berwarna biru langit.

Because Of You...Where stories live. Discover now