Park Jackson (BONCHAP)

6.3K 1.1K 35
                                    

Bonus chapter ini menceritakan sedikit masa lalu Chanyeol. Selamat membaca :)

***

Seoul, 4 years ago ...

"Selamat hari jadi pernikahan yang ketiga, Sayang!"

Yejin membuka matanya perlahan ketika ia merasa sebuah kecupan hangat mendarat tepat di pipinya.

"Hm." gumam Yejin, kemudian menggeliat. Wanita itu membalik tubuhnya ke arah lain, seolah malas menjawab sambutan sumringah dari suaminya, Park Chanyeol, di pagi hari.

Chanyeol hanya mampu tersenyum simpul. Seharusnya ia tak perlu merasa sakit hati melihat bagaimana reaksi Yejin. Lagipula, istri cantiknya tersebut pasti merasa pegal-pegal setelah berbulan-bulan lamanya mengandung anak pertama.

"Apa aku terlalu pagi untuk membangunkanmu?" tanya Chanyeol seraya mengusap surai panjang Yejin yang tergerai bebas di atas bantal. Namun, tetap saja Chanyeol tak kunjung mendapatkan jawaban dari Yejin.

Chanyeol menghela napas. Ia tak tahu Yejin memang begitu atau masih marah pada pria itu sebab perkara semalam. "Baiklah, Sayang. Kau tak perlu menjawabku. Tidurlah," ucap Chanyeol pada akhirnya, kemudian ia beranjak dari dalam kamar, meninggalkan Yejin sendirian.

Soal kejadian semalam, Chanyeol dan Yejin memang sempat bertengkar kecil. Masalahnya sepele, yaitu hanya karena mereka berdebat jenis kelamin dan nama anak mereka kelak. Salahkan pasutri tersebut karena tidak menanyakan pada dokter jenis kelamin anak pertama mereka.

Chanyeol yang sangat menginginkan anak perempuan, bersikeras bahwa bayi yang lahir kelak adalah seorang perempuan. "Aku akan menamakannya Park Channie!" ucap Chanyeol pada malam itu.

Bertolak belakang dengan Yejin yang ingin punya anak laki-laki, wanita itu segera memotong pembicaraan Chanyeol. "Tidak! Pokoknya anak kita harus laki-laki!"

Chanyeol yang tidak mau kalah, membalas ucapan istrinya. "Ya (hei)! Tidak boleh! Aku lelah bertahun-tahun hidup bersama para lelaki di dorm! Intinya anak itu pasti perempuan! Aku jamin!"

Yejin mem-pout-kan bibirnya dengan sebal. "Aku tidak mau! Aku menghabiskan separuh hidupku bersekolah di sekolah putri! Dan setiap hari aku selalu merasa bahwa populasi perempuan terlalu banyak! Aku yakin anak yang kukandung adalah laki-laki!" Selanjutnya, wanita Seo itu berjalan menghindar dari Chanyeol.

Chanyeol yang tidak sabaran pun segera mengejar istrinya, kemudian mencegat langkah kaki wanita itu. "Kenapa kau egois sekali? Izinkan aku untuk punya anak perempuan, Yejin!"

Yejin melotot, "Memang kenapa? Terserah aku! Lagipula, aku yang hamil, bukan dirimu!"

"Apa-apaan kau ini? Kalau tidak ada aku, kau juga tidak akan bisa hamil!" kata Chanyeol dengan volume tinggi.

Raut wajah Yejin berubah seketika. Mata wanita itu berkaca-kaca, menunjukkan jutaan emosi yang tersembunyi.

"Ye ... Yejin," panggil Chanyeol. Namun, terlambat. Yejin sudah berlalu, kemudian membanting pintu kamar mereka. Menyisakan Chanyeol yang sendirian di ruang keluarga karena sang istri tidak mengizinkannya masuk.

Dan ... begitulah Chanyeol. Berakhir dengan terlelap seorang diri, tanpa selimut, atau pun tanpa memeluk tubuh Yejin yang hangat. Karena biasanya tiap malam, Yejin selalu meminta Chanyeol untuk memeluknya dari arah belakang.

Chanyeol melangkah gontai di dapur. Ia pikir, Yejin sudah lupa soal pertengkaran mereka semalam. Namun, sepertinya dugaan Chanyeol salah. Seo Yejin yang kini tengah hamil tua itu berkali-kali lipat lebih mudah tersinggung dari biasanya.

Ex-Idol & Me [PCY]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang