6 - "I'm Sorry, Noona"

11.8K 2.2K 127
                                    

Jangan lupa vote yaps

***

"Ya Tuhan, Nona Son, kau kenapa?"

Jihye langsung membanting pintu tanpa mempedulikan ahjumma yang menatapnya dengan tatapan terkejut. Bagaimana tidak, seorang Jihye pulang dengan wajah masam dan sekujur tubuh penuh dengan air! Bahkan rambut panjang gadis itu terlihat begitu kusut.

Ahjumma melihat Jackson masuk ke dalam rumah setelah Jihye.

"Tuan Muda, sebenarnya apa yang telah terjadi?" tanya wanita paruh baya itu dengan hati-hati.

"Noona tadi tercebur ke dalam kolam renang karena mengambil kacamata renangku." jawab Jackson dengan jujur, namun ia masih menunjukkan ketidakpeduliannya.

Ahjumma mendesah pasrah, rupanya sikap nakal Jackson menjadi sangat keterlaluan.

"Tuan, jangan seperti itu lagi. Nona Son baru saja bekerja di sini. Bisa-bisa ia tidak betah dan mengundurkan diri. Kasian ayahmu, beliau kesulitan mencari orang yang mau mengurus dirimu."

Jackson mengangkat bahu, ia segera masuk ke dalam kamarnya untuk bermain lego. Sejujurnya, ia tidak begitu paham apa yang sedang dibicarakan wanita paruh baya seperti ahjumma. Gaya bicara dan bahasa ahjumma terdengar begitu kolot di telinga Jackson, sehingga sama sekali tidak asyik mendengar wanita itu bicara panjang lebar.

"Astaga, Tuhan, selamatkan Nona Son." ucap ahjumma kemudian ia menyusul di Jihye yang telah berlalu ke dalam kamarnya.

Sementara itu, Jihye di dalam kamar terisak pilu. Hari ini adalah hari yang sangat memalukan sekali. Menjadi bahan pembicaraan dan gunjingan semua orang di saat yang melelahkan membuat gadis itu menjadi stres. Ia tak suka bagaimana orang-orang sosialita itu memandangnya sebagai manusia rendahan. Siapa pun tentu akan sakit hati jika diremehkan oleh orang lain.

Jihye mencoba menghapus air matanya yang terus mengalir tanpa henti. Wajah gadis Son itu kian memerah karena bekas lipstick, ditambah lagi karena ia menangis tersedu-sedu.

"Aku malu ..." gumamnya di sela isakan tangis.

Ia masih saja memutar kejadian beberapa saat yang lalu, bahkan omongan orang-orang tadi terngiang-ngiang terus di dalam kepalanya seperti bisikan setan. Ia ingin marah dan mengamuk, namun ia masih sadar diri dan tahu tempat.

Tok ! Tok! Tok!

"Nona Son, bolehkah aku masuk?"

Suara ahjumma menghentikan isak tangis Jihye untuk sementara waktu. Jihye pun menghelai napas, kemudian berdehem agar suaranya tidak terdengar serak.

"Iya, silahkan." jawab Jihye dengan sopan.

Ahjumma yang melihat kondisi gadis muda yang tidak terlihat baik-baik saja itu, segera berlari kecil ke arah Jihye. Wanita tersebut menggenggam kedua tangan Jihye seraya menghapus jejak air matanya.

"Jangan menangis, kau sudah dewasa." ucap ahjumma dengan lembut.

Jihye masih terisak. Mendengar ahjumma berkata seperti itu justru membuatnya semakin sedih, ya ia sedih karena dirinya begitu memalukan.

"Kau membuatku terlihat semakin menyedihkan, ahjumma."

Ahjumma membelai pucuk kepala Jihye, "Kalau begitu, hentikan tangisanmu itu, Cantik. Kau terlihat buruk jika seperti ini."

Jihye memejamkan matanya. Ia berusaha untuk menguras tetesan air mata terakhirnya. Menangis hanyalah menambah beban bagi dirinya. Ia lelah dan hanya ingin istirahat.

Ex-Idol & Me [PCY]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang