2 - "Naughty Jackson"

13.9K 2.3K 128
                                    

Jihye mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru rumah. Ia menghapus jejak keringatnya yang bercucuran, kemudian ia mengibas-ngibaskan tangannya untuk memperoleh angin, setidaknya.

Sudah dua jam lebih Jihye berkeliling rumah untuk mencari anak dari Tuan Park, yaitu Jackson. Sayangnya, anak tersebut masih belum terlihat batang hidungnya. Salahkan Jihye karena tidak sempat bertanya kepada ahjumma dimana anak tersebut berada.

Setelah kepergian ahjumma dari keadiaman Tuan Park, Jihye langsung bergegas menuju ke dalam kamar Jackson, karena ia pikir Jackson sedang tidur di sana. Sayangnya, bocah laki-laki tersebut tak ada di dalam kamar. Selanjutnya, Jihye menuju ruang keluarga, dapur, ruang bermain, dan taman di belakang rumah, namun ia tak kunjung menemukannya. Yang pasti, hanya dua ruangan yang belum gadis itu kunjungi, yaitu kamar Tuan Park dan ruangan terlarang yang pernah diberitahu oleh ahjumma.

"Ck, menyusahkan sekali," gerutu Jihye dengan pelan. Namun, ia tak pantang menyerah. Dengan sisanya tenaga yang ia miliki, ia terus berjalan mengitari rumah. Ia bahkan berjongkok, dan melihat ke kolong meja. Yah ... siapa tahu Jackson bersembunyi di situ.

Namun tiba-tiba ...

Bruk!

Jihye terjatuh. Gadis itu meringis, kemudian ia memegangi pergelangan kakinya yang terasa nyeri. Oh, tidak hanya pergelangan kaki. Tetapi bokongnya juga terasa sakit!

"Awww!" ringisnya. Ia merasa kini anggota geraknya tersebut terasa berdenyut.

Akan tetapi, ditengah ringisannya, ia mendengar suara tawa kecil dari balik sofa. Jihye mengerutkan keningnya. Dengan bersusah payah, ia berjalan untuk melihat siapa yang sedang berada di balik sofa, dan ... ia menemukan sosok anak kecil menahan tawanya.

"KAU?!" jerit Jihye sukses membuat bocah lelaki itu berteriak, kemudian ia berlari terbirit-birit menuju lantai atas.

"Beraninya kau!" Jihye menjerit lagi dan ia berusaha mengejar anak tersebut. Sayangnya, pergelangan kaki Jihye terlalu sakit untuk dibawa berlari. Dengan pasrah, ia kembali duduk di lantai kemudian meluruskan kakinya.

Mata Jihye melihat-lihat ke arah tempat ia jatuh tadi. Bagaimana bisa gadis tersebut terjatuh?

Oh, rupanya Jihye tahu alasannya.

Jackson, Si Bocah Nakal itu memasang jebakan untuk Jihye. Ia mengikat sebuah tali tipis yang transparan dengan salah satu kaki meja. Kemudian, ketika Jihye berjalan, ia menarik tali itu sehingga membuat Jihye jatuh karena tersandung tali. Jebakan yang simpel, tetapi menyakitkan.

"Ya ampun, dia nakal sekali rupanya." ucap Jihye seraya melepas ikatan pada kaki meja.

"Mengikat tali saja belum becus, tetapi berani mengerjai orang. Menyebalkan." gerutunya lagi.

Setelah ikatan tersebut lepas, Jihye beranjak menuju dapur untuk makan malam. Ya, setidaknya ia harus mengisi energi setelah dua jam melakukan pekerjaan yang sia-sia.

Sesampainya di dapur, ia menemukan sepiring nasi lengkap dengan lauk-pauk dan sayuran. Jihye tersenyum kecil melihat satu set makanan tersebut. Bibirnya menyunggingkan sebuah senyuman manis. Beruntungnya ia mengenal ahjumma baik hati tersebut. Dengan lahap, Jihye langsung menghabiskan makanan sebelum ia menuju kamar Jackson untuk menidurkan bocah itu. Tak lupa, ia juga mengobati kakinya dengan salep khsus yang ia temukan di kotak P3K. Jihye harus melakukan ini semua dengan cepat sebelum Tuan Park pulang, karena ia tahu bahwa Tuan Park tak suka diusik.

***

Jam sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh malam, namun Jackson masih belum tertidur. Bocah itu kini tengah sibuk menyusun lego kemudian ia berceloteh sendiri seolah dirinyalah yang paling tahu cerita tentang lego yang ia mainkan.

Ex-Idol & Me [PCY]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang