* 18 *

828 130 6
                                    

Sinb memeriksa setiap sudut istana yang mulai terasa mencekam, awan gelap semakin berani menunjukkan dirinya di langit yang berawal cerah.

Hanya V yang ada di kepalanya saat ini, ia benar-benar harus bertemu V bagaimanapun caranya. Tapi ia sadar bahwa Umji dan Suga akan melarangnya, karena arsip yang ia kerjakan sendiri.

Bunga mawar merah yang ada di kebun istana semakin mekar dan memiliki warna merah pekat juga harum yang semerbak. Bahkan ia masih bisa merasakan aromanya.

Jhope datang mendekat dan meminta waktu sebentar pada Sinb, ada yang harus ia katakan sebelum sesuatu yang besar terjadi. Suga menunggu di luar ruang latihan.

"pangeran?"

"kau tau bukan bahwa aku memiliki perasaan padamu? Bahkan ketika kita berdansa malam itu" Jhope bicara membelakangi Sinb, "aku hanya rakyat biasa, pangeran harus mendapatkan yang lebih baik dariku"

"aku tau kau akan menolakku, tapi aku sangat membenci alasan itu" Jhope tersenyum dan kembali menatap Sinb, "aku...."

"kau gadis berani, cantik juga manis.. Kau adalah gadis sempurna yang pernah kutemui, bahkan bagiku kau lebih baik dari adik-adikku" Jhope menghela nafas, "aku merasa lega setelah mengatakannya, jadi.. Terimakasih telah hadir dihidupku" Jhope mengecup kening Sinb singkat.

Dan anehnya, Sinb hanya diam. Membiarkan kecupan hangat namun terasa menyakitkan di hatinya, ia seakan paham apa yang sedang di rasakan pangeran si ahli pemanah tersebut.

Orang yang bergolek di lantai dansa dengan musik lembut beberapa waktu lalu, Jhope lah orang itu. Dan Sinb merasa bersyukur bisa menghabiskan beberapa detik dengan seorang pangeran.

Meski pernyataan Jhope sangat tiba-tiba dan terasa sangat dalam, Sinb tidak bisa menerima perasaan suci itu. Karena hanya V yang kini ada di pikiran juga hatinya.

"kau mencari Jungkook dan V bukan?" Sinb mengerutkan kening, "pergilah lewat pintu itu dan kau akan melihat Jungkook" Jhope menunjuk sebuah pintu kayu yang besar dan mengangguk, mengisyaratkan bahwa ia akan mengurus Suga.

Sinb melepaskan senyum lebarnya dan membungkuk, berlari kecil menuju pintu besar itu dan mendorongnya perlahan.

Pemandangan menegangkan menyambutnya, para Prajurit dengan seragam lengkap bersiap dengan posisi masing-masing dan saat itu pula Sinb mendapati sosok Jungkook.

Pandangan mata mereka bertemu, Sinb tersentak dengan mata biru Jungkook. Apa ia baru sadar bahwa Jungkook memiliki bola mata yang sama dengan V dan juga, ia mengingat tatapan sendu namun tajam itu.

"Sinb? Ada apa? Bagaimana bisa..."

"apa kau adalah orang itu?" Sinb tidak melepaskan tatapannya, "apa maksudmu?"

"kau orang yang datang padaku saat itu kan? Kau yang memberikan bunga mawar padaku bukan?" Sinb mendekatkan posisi, "jika aku jawab iya, apa kau akan melupakan V?"

"Jung... Jungkook"

"ya, akulah orang itu.. Aku yang datang padamu saat Kris gugur, dan aku yang memberikan mawar padamu" Jungkook menunduk sesaat, "kenapa tidak bilang?"

"apa akan ada yang berubah? Kau hanya melihat V, dan itu adalah alasanmu kemari bukan?" Jungkook melangkah mundur dan memperlihatkan V yang tengah berdiri di tempat yang tak jauh dari posisi mereka.

"aku akan menunggu kalian"

"apa?" Jungkook mengerutkan kening, "aku akan menunggu kalian saat bulan purnama telah sempurna" Sinb memperhatikan V dan Jungkook bergantian, tangannya mengepal dan langkahnya perlahan menjauh.

Guardian (Black Angel) Where stories live. Discover now