* 4 *

1.5K 190 19
                                    

"aku akan menjagamu"

"Aku sungguh tidak apa-apa, jadi jangan berlebihan" ledek Sinb

"aku akan menjagamu" kata V lagi sembari menggenggam kedua lengan Sinb, "V..."

"aku akan menghabisi siapapun yang menyakitimu".

Eunbi POV

Aku tidak bisa menatap mata V sejak ia mengatakan hal mengejutkan itu. Setelah membuat suasana canggung, sekarang anak itu terlihat biasa.

Apalagi di kalimat yang terakhir ia katakan, aku merasa tenang.

Apa-apaan ini! Aku masih memegangi wajah yang terasa hangat, malu sekali untuk sekedar menoleh ke arahnya.

"kau sakit?" aku hampir melonjak karena V yang menyentuh dahiku, "aish jangan dekat-dekat"

"wajahmu merah seperti mawar" ucapnya mendekatkan posisi, astaga dia sepertinya ingin membuatku tambah malu.

Lonceng di pintu masuk terdengar, tanda bahwa pengunjung datang ke dalam toko.

Aku mendorong tubuh V menjauh. Baru menyambut pelanggan, aku langsung membulatkan mata melihat siapa yang kini ada di hadapanku.

Beberapa lelaki muda dengan pakaian gagah melempar senyum padaku. Suga juga ada di antara mereka.

Aku membawakan teh untuk lima lelaki ini, sedangkan V kupinta untuk menjaga toko.

"ada apa ya?" aku melirik Suga yang masih mengembangkan senyum manisnya, "kudengar kau ingin jadi prajurit?"

"ya" jawabku masih setia melihat ke arah Suga, "kau mau bergabung?".

"kau mau kemana?" V berdiri di ambang pintu, "aku mau keluar sebentar"

"tapi... ".

Aku langsung meninggalkan toko juga V lalu pergi dengan Suga. Hari ini aku dua kali terkejut, bagaimana tidak?

Tiba-tiba prajurit istana datang dan menawarkan hal yang sangat di benci Jessica sejak dulu.

Sejujurnya aku sangat senang dengan ajakan itu, tapi tidak mungkin aku meninggalkan Jessica hanya untuk mengejar impianku.

Lagipula sudah ada V di rumah, bagaimana dengannya tanpaku nanti? Jessica juga belum mengetahui keberadaannya.

"kau akan menerimanya kan?" Suga melirikku, "entahlah"

"bukannya itu keinginanmu? Masalah bibi biar aku yang bicarakan padanya" ujar Suga, "bukan masalah itu"

"lalu? Sebaiknya jangan terlalu lama dipikirkan, aku akan menunggu jawabanmu" Suga segera pamit saat melihat isyarat yang ia lihat.

Aku hanya melihat kepergian Suga yang semakin menjauh hingga tak terlihat lagi. Benar apa kata Suga tadi, aku sangat ingin menjadi seorang prajurit.

Karena sudah diuar, aku mampir ke toko buah di pinggir jalan. Teringat pada V yang sangat menyukai buah apel merah.

Aku tesenyum simpul mengingat kejadian pagi ini, bisa-bisanya makhluk asing itu membuatku gugup.

Berjalan santai sembari menikmati semilir angin yang melewatiku dengan lembut.

Aku mengerutkan kening saat melihat toko yang sudah seperti kapal pecah, V juga tidak terlihat di dalam sana.

Aku berkeliling untuk menemukan lelaki pirang itu dengan tergesa-gesa. Bagaimana bisa toko jadi berantakkan begitu, juga bunga yang tertata rapi bertebaran di mana-mana.

Guardian (Black Angel) Where stories live. Discover now