* 15 *

897 116 8
                                    

"Sinb? Itukah kau? Apa kau yang sedang memelukku? Tapi bukankah aku sedang bersama Yerin? Kumohon, Sinb... Aku sangat membutuhkan mu, aku merindukanmu"...



V membuka mata dan segera terduuk, mengedarkan pandangannya ke sekeliling mencari seseorang. Namun nihil.

Hanya Jungkook yang ada di hadapannya saat ini, "apa yang terjadi?" tanya-nya bersamaan dengan pintu kamar yang terbuka, "bagaimana keadaanmu? Kau bbaik-baik saja?"

"maaf membuatmu cemas tuan Putri" V menunduk, hampir saja ia tertawa karena sempat mengira Sinb yang datang dengan pelukkan hangat itu.

"aku akan keluar sebentar" pamit Jungkook diikuti anggukkan Yerin yang sangat khawatir dengan keadaan V yang tiba-tiba melemah saat bersamanya tadi.

Jungkook bersandar pada dinding, melirik singkat seseorang yang ada di sana cukup lama. Orang yang diam-diam menjadi penjaga V sampai saat ini bahkan ketika hubungan mereka berjarak. "bagaimana?"

"kenapa tidak katakan saja bahwa selama ini kau masih membantunya" komen Jungkook, "Entahlah, aku tidak ingin menganggu"

"soal Putri Yerin? Benar juga, terlihat jelas bahwa beliau mulai tertarik pada V" Sinb tersenyum simpul menatap Jungkook yang menyentuh bahunya lembut, "kalau begitu aku pergi dulu"

"mungkin memang lebih baik begini, kalian tidak akan terluka jika berjauhan seperti ini" Jungkook memejamkan mata setelah Sinb tak terlihat lagi diujung lorong.

"jadi dia ingin cepat pulang karena ada janji dengan prajurit wanita itu" Eunha menyaksikan apa yang dilakukan Jungkook dengan Sinb walaupun ia tidak tau apa yang mereka bicarakan, "apa tuan putri sangat mencintai Jungkook?"

"apa hakmu bertanya seperti itu?"

"maaf jika saya lancang"

"saat pertama kali aku bertemu dengannya, aku sudah jatuh hati" jelas Eunha yang membuat Jimin menggertakkan rahang mencoba tenang.

Flashback on

"jangan jauh-jauh" Jhope memperingati adik perempuannya yang asik berlari kecil di kebun bunga, "tenang saja" Eunha mulai mendekati perbatasan hutan terlarang.

Menatap lurus pada pepohonan yang gelap gulita, seperti sebuah kutukan yang hanya dirasakan di balik sana. Eunha tidak pernah tau apa alasan hutan terlarang menjadi tempat yang sangat mengerikan.

Ditambah Namjoon yang tak lain adalah ayahandanya, tidak ada cerita masa kecil sama sekali. Membuat rasa penasaran kini memuncak untuk seorang gadis muda dengan poni menutupi kening.

Memastikkan bahwa sang kakak sedang lengah, Eunha mulai memasuki hutan itu perlahan dengan mata yang awas takut-takut ada yang menyerangnya.

Tiba-tiba sebuah pohon bergerak dan membuat segerombolan kelelawar melewatinya bersamaan, ia merasakan gigitan-gigitan kecil di tangan yang melindungi wajah.

Langkahnya mulai menjauhi area menakutkan itu dan mencari pertolongan berhatap Jhope mendengarnya. Pandangan Eunha mulai buram.

Ia masih mencoba keluar hutan dengan langkah yang gontai, semua perasaan campur aduk dalam dirinya. Terlebih ketika merasa ada sosok yang mendekatinya.

Semakin dekat..

Dan akhirnya...

Eunha tidak sadarkan diri, semua menjadi gelap tak ada cahaya sedikitpun yang menjadi penerangnya.



Eunha tersadar dan mendapati sosok asing, wajah yang tak ia kenali menatapnya sendu.

Flashback off

"saat itu aku pertama kali bertemu Jungkook dan menjadikannya pemimpin prajurit karena berhasil menyelamatkanku" jelas Eunha, "dari mana asalnya orang itu?"

"aku masih mempertanyakannya, yang jelas kejadian itu pernah terjadi dua kali dan yang terakhir Sinb lah yang menjadi penyelamatku.. Tapi ada yang mengganjal menurutku"

"apa itu tuan putri?"

"aku melihat si rambut pirang saat mencoba ke hutan terlarang, tapi apa aku salah lihat ya? Ada sosok yang mengerikan dan mirip dengan orang itu" bisik Eunha menatap Jimin yang mulai memutar otak, "aku akan mencari tau dan melaporkannya pada Tuan Putri"

"terimakasih, aku tau ka bisa diandalkan" Eunha tersenyum dan berhasil membuat Jimin membalasnya tentu dengan dada yang nail turun karena wajah manis putri kedua raja ini.

...

Umji membuka arsip istana yang sedang di kerjakan Sinb, sudah lama ia tidak mendapatkan kabar apapun tentang rahasia istana maupun hutan terlarang.

Suga menghampri dan duduk di hadapan putri bugsu, "apa gadis itu bisa dipercaya?"tanya Umji memastikkan, "tentu saja, aku sudah mengenalnya sejak lama"

"tapi kenapa tidak ada kabar apapun akhir-akhir ini?" selidik Umji, "aku akan menanyakan hal ini padanya"

"baiklah, kudengar sebentar lagi bulan purnama"...









"kita akan mulai berjaga saat bulan purnama" jelas Jhope di dampingi Jubgkook, tidak dijelaskan alasan kenapa ketika bulan purnama penjagaan di perketat.

Di desa maupun di istana, para prajurti berlatih ekstra lebih dari biasanya yang membuat mereka lelah namun tak bisa menolak. Rasa kecintaannya pada Istana melupakan hal tersebut.

Sinb juga sangat menikmati masa-masa yang ia lakukan sebagai penjaga, karena Jhope memberinya waktu luang ia bisa leluasa mengikuti latihan.

Sowon bersikap biasa padanya seakan tidak terjadi apapun, padahal Sinb masih ingat jelas sikap dan perkataan mengerikan Sowon yang sampai menunjukkan pedang di depan matanya.

Di lain sisi ia melihat V yang turut dalan latihan kali ini, ia sedang bersama Suga entah apa yang asik mereka bicarakan. Namun tak lama V mulai mengangkat sebuah pedang.

Tanpa sadar Sinb tersenyum melihat V yang mulai terbuka pada orang lain dan berhasil menyesuaikan diri dengan sekitar. Padahal ia masih mengingat kesan pertama mereka.

Pertemuan yang seakan seperti takdir, Sinb menemukan V yang terjebak di dalam hutan terlarang dengan kondisi yang berantakan. Awalnya ia cukup kesulitan dalam berinteraksi dengan V yang seperti tidak tau apapun.

"jika saja aku tidak menolong Putri Eunha, apa kita masih bisa memetik bunga bersama?" Pikir Sinb mengalihkan pandangan dan mulai fokus pada latihan.

...

Jin memperhatikan Sinb dari kejauhan, ia merasa ada yang aneh ketika prajurit baru itu menatap V dari jauh. Dan begitupun dengan V, tak lama setelah itu, lelaki berambut pirang dengan bola mata tersebut gantian menatap Sinb.

"apa-apaan ini? Mereka saling suka?" Jin tertawa singkat, "apa ada yang menghibur sampai pangeran tertawa?"

"ah Sowon? Bagaimna menurutmu soal Sinb?"

"Sinb? Ada apa dengan prajurit itu? Apa dia membuat masalah?" tanya Sowon mulai berpikir keras, "bagaimana jika ada diantara prajurit yang saling jatuh cinta?"

"ah itu tidak masalah selagi mereka bisa tetap fokus dalam pekerjaan" Sowon menghela nafas lega, entah apa alasannya yang jelas ia mulai mengerti bahwa Sinb bukanlah gadis yang disukai Jin.

"lalu bagainana jika seorang prajurit menyukai anak raja?" pertanyaan mengejutkan Jin berhasil membuat Sowon bungkam, ia tidak bisa berpikir jernih karena kallmat mendadak itu.

"menurutku.... "

"sudahlah jangan di jawab, kau pasti akan memendam perasaan itu kan? Mungkin ada baiknya jika kau jujur saja" Jin bangkit dari duduk dan meninggalkan arena latihan membiarkan Sowon yang masih diam di tempat.

"apa kau tidak mengikutiku?"

"maaf tapi aku harus latihan" tolak Sowon yang sebenarnya gugup, "baiklah selamat berlatih"

"apa dia tau tentang perasaanku?" Sowon melirik Sinb dan V bergantian untuk memastikan.


























TBC

Guardian (Black Angel) Where stories live. Discover now