* 17 *

858 126 7
                                    

Sinb POV

Aku sudah ada di depan gerbang istana yang sangat tinggi dengan duri tajam diatasnya, mungkin aku akan merindukan tempat ini. Segala harapanku yang memang harus kulepaskan.

Kembali berjalan santai keluar Istana setelah makan mendapat sapaan hangat dari para penjaga, tanpa V. Aku pergi dari istana seorang diri, biasanya dia akan merengek meminta apel dan tiap pagi akan menatap bunga mawar.

Jessica menyambutku di depan toko yang telah tutup, memperhatikanku hingga akhirnya posisi kami sangat dekat. Ia mengelus rambutku, tersenyum sembari meraba wajahku.

"ibu masakkan makanan kesukaanmu"

"hmm" aku hanya mengangguk membiarkan tangannya menggenggam pergelanganku, dengan tatapan yang masih tidak bisa lepas dari istana megah. Aku pernah ada disana, menjadi bagian dari warga istana.

"aku suka padamu V" gumamnya menimbulkan garis tipis.

...

Menuruni tangga dan memeriksa ruangan bawah tanah yang sempat digunakan V untuk bermalam, ketika aku bertemu dengannya pertama kali.

Author POV

Para prajurit kembali bersiap dengan latihan pagi dan dilanjutkan berjaga di sekitar istana juga desa, bulan purnama akan terlihat malam ini.

"V, kau akan menemaniku bukan?" Yerin masih melihat suasana desa dari jendela kamarnya, "Jungkook memintaku untuk menjaga tempat lain, akan ada prajurit di kamar tuan putri jadi jangan cemas"

"apa kau tau bahwa Sinb sudah pergi?"

"ya, aku tau.. Dia tidak pamit denganku tapi sempat mengajakku berbicara" V memainkan bibirnya, "kau pasti sangat menyukainya bukan?"

"maaf, tapi itu masalah pribadiku"

"baiklah aku paham, sebelum kau pergi.. Aku ingin mengatakan bahwa aku menyukaimu" Yerin tersenyum dan kembali melihat keluar jendela, "terimasih karena Tuan Putri sudah menyukai makhluk sepertiku, aku sangat tersanjung.. Tapi"

"aku tau kau menyukai Sinb jadi jangan katakan itu dan pergilah berjaga" V membungkuk dan keluar dari ruangan Yerin.

V berniat memanggil Jungkook yang sedang duduk dengan Eunha di taman istana, merek terlihat serius hingga membuatnya memilih diam.

Dari apa yang ia lihat selama ini, mungkin Eunha juga akan melakukan seperti yang Yerin lakukan. Menyatakan perasaan.

"cepat berjaga di desa" perintah Jhope yang sudah siaga dengan beberapa anak panah di punggung, "baik" V menghela napas. Punggungnya mulai terasa nyeri dan berdenyut, ia harus menahan semua sakit itu hingga bulan purnama bersinar sempurna.

"kau... Apa ada gadis yang kau sukai?" Jungkook menatap Eunha yang memalingkan wajah, sepertinya ia mengerti kemana arah pembicaraan ini. "ada" jawabnya masih memberikan tatapan pada Eunha.

"aku pernah menyukai seorang gadis beberapa tahun lalu, aku suka padanya karena melihatnya menangis.. Rasanya hatiku turut merasakan apa yang ia rasakan, tapi..." Eunha mulai menoleh, ingin mendengar lebih jauh. "tapi aku harus pergi jauh meski ingin memberi ketenangan padanya. Dan akhirnya aku bertemu dengannya lagi ketika malam hari, dia tumbuh jadi gadis cantik yang kuat dan tangguh.. Bahkan aku masih bertanya-tanya apa benar dia gadis kecil di masa laluku?"

"lalu bagaimana? Gadis itu mengenalmu?"

"tidak.. Jatuh cinta pada manusia hanya akan menyakiti hati, jadi aku berusaha melupakannya dan membiarkan kakakku memilikinya. Memiliki dalam artian lain, aku merelakan gadis itu untuk jatuh cinta pada kakakku" Jungkook menatap langit, "apa gadis itu Sinb? Dan kenapa kau bercerita seakan kau ini bukan manusia? Kau juga secara tidak langsung menjelaskan bahwa kau hidup sudah cukup lama di dunia" Jungkook kembali menjatuhkan tatapan pada Eunha yang dapat berpikir cepat akan cerita yang ia sampaikan.

Guardian (Black Angel) Where stories live. Discover now