Part 17

12.9K 1.2K 101
                                    

Buat Dwi Astuti tolong kirim ulang format pemesanan LMMLnya 😭😭😭

Bukumu udah jadi dan siap dikirim sejak duluuu 😭😭

1 bulan lho 1 bulan kucari.

Jadi Dwi, tolong kirim ulang ke aku ya 😭
____________________________________________

Entah bagaimana Karen kembali berada di tangan Aaron lagi. Sepanjang perjalanan tak ada yang bersuara dan Karen bahkan menelan ludahnya karna mobil polisi yang baru saja datang dari arah berlawanan dengan sirene yang nyaring.

Kalau dipikir-pikir, Karen tak paham mengapa Syahlom bisa mengira bahwa Karen adalah kekasih baru Aaron. Dan apa lelaki itu tak sadar bahwa selama ini ia di buntuti?

Karen memegang luka di lehernya dengan pelan dan ia mulai menyadari ada perasaan lain yang tumbuh dalam dirinya. Ketakutan. Perasaan yang sama yang dulu ia rasakan saat kecil dulu kini muncul lagi.

Dan Karen tahu, bahwa sekali perasaan itu ada, tak akan sulit baginya untuk tumbuh. Karen dikuasai ketakutan saat Syahlom menondongkan pistol ke arahnya. Ia takut kalau pisau itu akan menebas lehernya. Ia takut akan kematian.

Padahal dulu ia tak peduli apakah ia hidup atau mati. Tapi sekarang ia sangat ingin sekali hidup. Apakah perasaan lain juga akan tumbuh dalam diri Karen? Apakah Karen kecil akan kembali?

Sesungguhnya, Karen tahu hari ini akan datang. Hari dimana semua perasaannya kembali dan mempengaruhi dirinya, membuat ia lemah, merasa dibutuhkan dan ingin berdekatan dengan orang lain.

Tapi ia tak pernah ingin hari itu datang. Ia ingin saat hari itu datang adalah saat ia sudah bisa menguak masa lalunya. Mengapa ia dibuang? Siapa ibu dan ayahnya? Apa ia memiliki keluarga lain? Ia ingin menuntaskan semuanya.

Namun Tuhan tak menyetujui rencana Karen dan malah memberikan setetes ketakutan disana. Karen yakin tak lama lagi ia akan mulai menangis dan ekspresinya pasti akan berubah pula. Ia hanya tak tahu kapan.

Memejamkan matanya, Karen merilekskan punggungnya dan bernafas teratur sebelum ia jatuh tertidur.

Aaron menatap sosok Karen yang sudah tertidur dan ia mengemudikan mobilnya semakin cepat sementara sebelah tangannya memberikan pesan pada Ken untuk membawa dokter ke penthousenya.

Balasan dari Ken berupa pertanyaan.

"Apa kau terluka atau Syahlom yang terluka?"

"Karen yang terluka. Memar di lengan dan luka goresan pisau di lehernya."

"Jangan bilang kau datang terlambat?"

"Panggil saja dokter Ken."

"Dalam perjalanan."

Menaruh HP di dashboard, ia teringat lagi akan investigasi detektif yang ia sewa untuk mengikuti Karen. Pria itu tadi pagi datang melampirkan laporan, hal yang tak Aaron perintahkan.

"Kenapa kau kemari?" tanya Aaron saat ia tengah berada di balik kursi kerjanya dengan gaya malas.

Detektif itu menaruh map coklatnya di atas meja. "Aku rasa ada orang lain yang tertarik pada wanita itu."

"Orang lain?"

Aaron menjangkaukan tangannya, membuka amplop dan mengeluarkan isinya. Ia menatap beberapa foto seorang wanita yang hampir selalu ada di sekitar Karen. Dan bahkan ia berada di depan penjara tempat Karen berada.

Tangan Aaron terulur saat mengambil salah 1 foto. Foto itu menampakkan Syahlom yang tengah memberikan uang kepada salah 1 sipir wanita.

Jadi benar yang ia duga, Syahlom orangnya. Saat ia mendengar Eji berkata bahwa beberapa hari ini Syahlom mengikutinya, Aaron memilih mengabaikannya karna ia rasa wanita itu hanya ingin membalas dendam atau mencari celah kesempatan.

WHISPER OF DEVIL (About Karen) #Unspoken Series Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang