Princess 38

8.8K 348 5
                                    

Boom ... !!

Asap tebal nan hitam mulai memenuhi langit ! menutup keindahan bintang. Sesuatu yang berwarna merah mulai menghanguskan gedung itu.

Aku yang seperti patung hanya bisa berdiam diri, tanpa menolong ! tanpa kabur ! hanya diam yang aku lakukan. Aku sama sekali tidak percaya bahwa aku sudah mengancam seseorang. Hampir membunuh pasangan itu dan yang terakhir adalah aku hampir saja  membunuh diriku sendiri, jika saja tidak ada seseorang yang mendorongku ke samping dan membuatku terhindar dari sebuah kayu yang lumayan besar.

___________________________________

Aku yang awalnya tidak tahu bahwa akan ada kayu besar yang menghantamku pun hanya bisa diam. Aku dapat melihat kayu besar dengan diselimuti api yang membara jatuh tak jauh dariku.
Setelah aku tersadar, aku langsung menatap orang telah menyelamatkan hidupku. Sepertinya dia pingsan atau ... Tidak ! itu tidak akan terjadi.

Segera aku bangkit dari tubuhnya, mengangkat kepalanya dan meletakkannya dipahaku sebagai bantalan.

"Al.... "!! Panggil ku sembari menepuk pipinya, pelan.

"Aldrich ... "!!

"Aldrich !! Buka matamu "!!

"Jangan bercanda Aldrich !! Buka matamu !! Aldrich "!! Teriakku.

Kini perasaanku tak karuan, aku semakin takut akan kondisi Aldrich. Kedua matanya masih terpejam tanpa mau terbuka.

"ALDRICH !! BUKALAH MATAMU !! " teriakku. Kalau Lelaki ini sadar mungkin dia akan memakiku karena aku berteriak padanya.

"Aldrich ... Aku mohon ! Buka matamu ! Al ... bangun "!! Lirihku. Seketika air mataku sudah keluar dengan derasnya seperti air sungai.

Aku terus berusaha untuk membangunkan Aldrich. Menepuk pipinya pelan, memukul dadanya dan ....

Dan terakhir aku hanya bisa menangis sembari memeluknya. entah kenapa aku tidak terima jika benar dia tiada ! sungguh aku akan menyalahkan diriku sendiri untuk itu.

"Aldrich ...  Aku mohon bangunlah ! Aku mohon padamu !! Aku ..."

"ALDRICH BANGUUUN ... "!! Teriakku sembari memukul dada Aldrich.

"Uuukh.... uuukkh.... uuuukkh ... Bisakah kau kecilkan suaramu "?

"Aldrich ... Kau ... Kau baik-baik saja "? tanyaku khawatir.

"Tidak. Aku tidak baik baik saja " Jawab Aldrich.

"Hei ! kalian baik-baik saja "?? Tanya seseorang yang baru saja datang.

"Aku baik baik saja ! tapi ... Tapi Aldrich, sepertinya terluka " ujarku pada mereka.
ya. Julian, Cornner, Shawn, Dan Andree. mereka datang kemari.
Tanpa menunggu lagi Cornner dan Julian langsung menggotong Aldrich, mereka membawa Aldrich ke sebuah mobil yang sudah tersedia disana.

Saat mereka mamapah Aldrich, aku dapat melihat pakaian belakang  yang dikenakan Aldrich terbakar. Sepertinya luka itu serius. Dan kembali Air mataku mengalir.

Akupun membukakan pintu mobil dan naik kedalam. Julian meletakkan Aldrich pada pahaku seperti tadi.

Aku terus berdo'a pada tuhan agar Aldrich bisa selamat. Air mataku pun tak henti-hentinya mengalir. Entah dengan cara apa aku menghentikannya. Aku menggigit bibir bawah ku agar suara tangisanku tidak terdengar oleh orang yang ada di mobil ini.
Kemudian mobil ini berhenti bergerak, dan pintu mobil disisikupun terbuka. Aku segera turun, kemudian Julian dan Cornner mulai mamapah Aldrich lagi.

Kenapa Aldrich dibawa kesini ? kenapa dia tidak dibawa ke rumah sakit ? Bukan kah dia sedang terluka ? Ya tuhan ... semoga tidak terjadi apapun padanya.

New Princess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang