Chapter 11 : Kacau 🖤

3.6K 389 87
                                    

Disclaimer Masashi Kishimoto

Happy Reading!
.
.
.

"Senpai ... Uya tahu Senpai kesel sama Teteh, tapi tolong jangan marah dulu sama Teh Karin, ya? Kita cari tahu alasannya kenapa, biar nggak ada keributan," ucap Sakura menenangkan. Entah kenapa kali ini suara gadis itu terdengar sangat lembut di telinga Sasuke.

Keduanya sama-sama terdiam. Namun, selang beberapa detik Sakura tersadar. Dengan cepat melepas genggaman tangannya, lalu berpura-pura sibuk memilih menu makanan.

Rasa kesal yang tadi sempat menggebu sedikit meluap. Sasuke tertawa untuk pertama kalinya melihat tingkah lucu Sakura. Wajah gadis itu tidak terselamatkan, sangat jelas berwarna merah menahan malu.

 Wajah gadis itu tidak terselamatkan, sangat jelas berwarna merah menahan malu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Tenang aja, gue nggak akan ngamuk ngacak-ngacak meja kafe kok. Masih bisa berpikir waras, karena itu gue bawa lo ke sini," ungkap Sasuke tenang. Emosinya sudah kembali stabil, bahkan kini ikut memilih makanan di buku menu, walau sesekali matanya masih mengamati meja Karin.

Sedangkan di sisi lain, Karin dan lelaki bernama Suigetsu itu mulai mengobrol seru. Ternyata tidak seburuk pandangan di awal. Ia pikir lelaki itu akan membosankan dan menyebalkan seperti wajahnya.

Sasuke masih berusaha berpikir positif. Mungkin lelaki itu teman lamanya dan belum sempat dikenalkan kepadanya.

Setelah memesan beberapa camilan ringan dan eskrim, keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing. Sakura belum bersuara lagi sejak tadi, ia masih malu sangat sangat malu. Menenangkan Senpai boleh-boleh saja, tetapi tidak dengan mengenggam tangan Senpai. Sakura masih mengutuk dirinya sendiri.

"Lo kenapa tiba-tiba jadi kayak patung, sih?" tanya Sasuke memecahkan keheningan. Sebal juga melihat Sakura yang biasanya cerewet tiba-tiba jadi pendiam.

Sakura mengalihkan pandangannya ke arah lain. Ia bersumpah tidak akan menatap wajah Sasuke untuk saat ini. Bahkan kacamata hitamnya pun masih terpasang.

"Ng-nggak, mana ada Uya kayak patung? Uya masih bisa bergerak kok." Sakura menjawab dengan sendok eskrim di mulutnya, lalu menggerakan kakinya ke depan dan belakang sampai akhirnya menyenggol kaki Sasuke. "Tuh, Uya bergerak, kan?"

Rasanya ingin tertawa melihat Sakura salah tingkah, tetapi Sasuke harus menahan diri. Ia harus memperhatikan gerak-gerik Karin yang kini bersiap pergi bersama lelaki itu.

"Mereka pergi," gumam Sasuke, lalu menghela napas panjang. "Menurut lo kita ikutin jangan?"

Sakura segera menoleh ke arah Karin. "Terserah Senpai, Uya ngikut aja, sih. Kalau mau ayooo sekarang!" ucapnya penuh semangat dan bangkit berdiri. Siap mengejar Karin sebelum kehilangan jejak. Namun, tubuh mungilnya kembali terduduk saat Sasuke menarik lembut lengannya.

SasuSaku WhatsApp (REVISI)Where stories live. Discover now