35

2.7K 260 15
                                    

Ayo vote banyak² jangan jadi silent reader oke!

🍁🍁

Stefan dengan tegang duduk berada diantara Oma dan juga keluarga inti Lina. Stefan sudah memutuskan untuk mengakhiri segalanya. Dia juga memiliki hak suara untuk menentukan masa depan bukan?

"Sebelumnya saya minta maaf karena sudah menganggu waktu kalian, stefan berada di sini untuk membicaraka mengenai hubungan Stefan dan juga Lina. Stefan berterimakasih kepada Lina karena sudah banyak membantu Stefan dan juga Danish selama ini. Tanpa Lina, Stefan yakin jika Stefan pasti akan mengalami banyak kesulitan dalam mendidik Danish. Danish juga sudah menganggap Lina sebagai Mommynya, tak bisa dipungkiri Danish juga tumbuh dewasa karena campur tangan kebaikan Lina. Tapi Stefan sama sekali tak ada niatan untuk menggantikan posisi Bundanya Danish dengan Lina atau perempuan manapun.

Stefan sudah menganggap Lina sebagai adik Stefan sendiri, Stefan menyayangi Lina seperti Stefan menyayangi sepupu Stefan selama ini. Stefan paham keinginan alm. Opa. Tapi Stefan tidak bisa menuruti keinginan Opa. Saya yakin, opa tidak akan marah, begitu juga kakek dari Lina. Maaf jika Stefan mengecewakan kalian, tapi ini keputusan Stefan."

Semua orang diam, belum ada yang berani menanggapi. Bahkan semua mandang Stefan datar. Lina ingin menaggapi tapi mulutnya seolah terkunci. Rasanya ia ingin memaki Yuki, bagaimana bisa selama dua tahun lebih mereka berpisah namun hati mereka masih saling bertautan. Ini tidak adil bagi Lina karena dia yang selalu ada di samping Stefan dan Danish saat mereka membutuhkan sosok Yuki.

"Lina nggak mau, pokoknya Lina mau Stefan menikahi Lina." Pungkasnya sebelum beranjak pergi dari hadapan mereka semua. Bahkan panggilan Mama papa dan juga Oma, Lina abaikan.

"Bagaimana ini, Bu. Saya tidak mungkin mengorbankan anak saya. Lina sudah sangat mencintai Stefan dan juga Danish. Nak Stefan, tolong pikirkan kembali!"

Stefan menatap omanya dengan tatapan memohon. Bahkan dirinya memijit kepalanya yang terasa berdenyut pening.

"Tan, justru keputusan saya ini agar Lina tidak sakit hati. Lina orang yang cantik, baik, penyayang kepada anak-anak, saya yakin jika Lina pasti dapat menemukan pendamping hidup yang lebih baik dari saya."

"Nak, rante mohon. Pertimbangkan lagi keputusanmu."

"Maaf tante, meski keputusan saya akan meyakiti banyak orang. Tapi ini keputusan final saya. Saya lebih memilih keluarga saya, saya ingin memberikan keluarga yang utuh untuk anak-anak saya." Final Stefan tak terbantahkan. Stefan tak akan goyah dengan pilihannya. Stefan tahu, baik Oma, Lina dan keluarga Lina pasti kecewa terhadap keputusan Stefan. Tapi ini jalan terbaik, daripada harus memaksakan diri dan membuat Lina beserta keluarga semakin berharap maka ini adalah keputusan yang baik.

Stefan mengajak Oma berpamitan dari rumah Lina, sepanjang perjalanan pulang Oma hanya terdiam tak tahu harus berbicara apa dan melakukan apa untuk menggagalkan keputusan Stefan.

Sesampainya Stefan di rumah Oma, Stefan tak lantas pulang. Ia berdiam di kamar omanya dengan Oma yang sedang mengistirahatkan badan. 

"Oma, maafkan Stefan. Stefan tahu, keputusan Stefan ini membuat Oma marah. Tapi apa Oma tega membuat keluarga Stefan berpisah kembali padahal Oma tahu baik Stefan, Danish dan Yuki, kita saling membutuhkan satu sama lain. Stefan tidak mau memaksa Oma dengan cepat merubah sikap kepada Yuki, tapi Stefan harap Oma mau berusaha dengan merestui kami kembali untuk membangun sebuah keluarga. Jika Stefan tega, Stefan sudah melangsungkan pernikahan dengan Yuki meski tanpa restu dari Oma. Tapi kita tidak melakukan itu Oma, Yuki melarang Stefan melangsungkan pernikahan tanpa Oma."

My Ex HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang