D E L A P A N

2.6K 120 17
                                    

Happy Reading ❤️

***

Typo Berserakan ⚠️



"Thank,Al"

Gaura tersenyum ke arah Alvarez saat mobil laki-laki itu baru saja berhenti di depan rumahnya.

"Gue yang harusnya bilang makasih, lo udah nemenin gue dari pagi sampai sore" Tangan Alvarez mengacak gemas puncak kepala Gaura.

Gaura terkejut beberapa detik karena perilaku Alvarez, namun dengan cepat gadis itu merubah ekspresinya.

"Yaudah, gue turun ya"

"Tunggu"

"Kenapa?"Bingung Gaura saat Alvarez menahan gerakan tangannya saat ingin membuka pintu mobil.

"Maaf"

"Hah?" Alis Gaura berkerut dengan bibir yang sedikit terbuka.

Alvarez yang melihat ekspresi lucu Gaura dengan gemas mencubit pipi gadis itu. "Turun sana"

"Dih, aneh banget lo" Heran Gaura sebelum tangannya bergerak membuka pintu mobil.

"Sampai rumah istirahat, luka lo belum kering"

"Udah gak apa-apa"

Gaura berdecak kesal. "Tinggal jawab iya aja susah banget lo"

"Iya,cantik"

Alvarez tersenyum tipis saat Gaura membanting kasar pintu mobilnya.

Gaura melangkah memasuki rumah setelah mobil Alvarez bergerak menjauh dari area rumahnya. Gadis itu berlari memasuki rumah.

"Papa..." Teriaknya saat membuka pintu rumah.

Gaura berlari menaiki anak tangga saat, gadis itu mengerutkan dahinya bingung saat tak menemukan keberadaan Rian di ruang kerja ataupun di kamar.

"Mungkin belum pulang kantor" Gumam Gaura di sela langkahnya menuju kamar Gaffin.

Tepat saat Gaura menghentikan langkahnya di depan kamar Gaffin, pintu coklat di depannya terbuka lebar.

"Baru pulang?"

Gaura mengerutkan dahinya bingung melihat bukan Gaffin yang keluar dari salam kamar. "Gaffin mana?"

"Mandi"

"Anak baru itu cowok lo?"

Gaura memutar bola matanya malas. "Temen, baru juga kenal beberapa hari"

"Gue bilangin Gaffin lo mainnya di kuburan"

"Lo kenapa sih,Al? Demen banget cari masalah sama gue" Kesal Gaura, gadis itu mencubit keras lengan Alan.

"Eh, lo tadi kok bisa ada di sana juga?" Tanya gadis itu saat mengingat pertemuannya dengan Alan pagi tadi.

"Minggir"

"Jawab dulu pertanyaan gue" Gaura merentangkan tangannya menghalangi langkah Alan.

Alan diam, laki-laki itu menatap datar gadis di depannya. "Minggir,Ra" Nada bicara Alan terdengar memperingati.

"Oke"

Detik berikutnya Alan tiba-tiba membawa Gaura kedalam gendongannya, melingkarkan kedua kaki gadis itu di pinggangnya.

"Heh! Turunin gue" Gaura menggoyangkan kakinya.

"Diem atau gue pukul pantat lo"

Pandangan mata mereka bertemu namun dengan cepat Gaura mengalihkan pandangannya.

G and AlWhere stories live. Discover now