14 - Merasa Aman ✔️

115 51 20
                                    

"Ed Ed, gimana? Lo berhasil dapat informasi tentang kejadian tadi sore?"

Kini Arka tengah berada di halaman sekolah Elsa untuk menemui Edwar. Sebenarnya ia masih ingin menunggu Elsa sadar di rumah sakit, sekarang pun ia jadi merasa bersalah meninggalkan gadis itu, akan tetapi peristiwa tadi sore benar-benar mengganggu pikirannya. Alhasil ia memutuskan pergi sebentar ke sini untuk berdiskusi dengan Edwar, dengan sebelumnya memastikan bahwa Elsa aman bersama Eren.

"Elsa gimana? udah sadar? kok kamu malah ke sini?" tanya Edwar beruntun.

"Belum sadar pas gue tinggal ke sini. Tapi udah ditangani dokter. Gue juga ogah sebenarnya nyamperin lo dan ninggalin Elsa, tapi gue sangat terganggu dengan apa yang terjadi tadi." Arka menambahkan, "ini juga karena keterbatasan lo anjir karena nggak bisa keluyuran jauh, hadeh."

Mendengar itu Edwar hanya terkekeh tanpa dosa. Benar yang dikatakan Arka bahwa ia tidak bisa berkeliaran jauh-jauh dari bangunan sekolah Elsa. Karena sudah lumayan lama menetap di sini, jiwa Edwar sedikit mengunci diri dengan lingkungan sekolah Elsa. Ia mungkin bisa keluar atau keluyuran seperti yang dikatakan Arka, tapi hanya sebatas area kompleks sekolahan. Di luar kompleks, energinya akan cepat terkuras karena katanya ia adalah jenis hantu rumahan. Menurut cerita yang beredar, dulu ia bahkan pernah sampai kehabisan energi karena nyasar sampai ke jakarta padahal ia meninggal di palembang. Itu sebabnya sampai sekarang Edwar masih di jakarta, tepatanya di SMA Nusantara ini dan memutuskan tidak pulang karena sudah merasa nyaman.

"Ya maaf deh, namanya juga hantu introvert."

Arka hanya mengumpat lirih. "Jadi gimana Edwar si paling introvert? Apakah ada informasi?"

"Aku sudah bertanya pada sebagian besar hantu-hantu di sekolah ini. Berdasarkan wawancaraku dengan mereka, mereka tidak paham dengan apa yang terjadi. Kata mereka ada semacam... suara bergemuruh, yang sangat sulit untuk ditolak. Aku juga mendengarnya, tapi aku tidak mengingat seperti apa suaranya. Semua hantu yang kutanyai juga tidak mengingatnya," jelas Edwar diakhiri raut bingung yang tercetak jelas di wajah.

"Bagaimana dengan hantu penunggu belakang sekolah? Lo juga menanyai mereka?" tanya Arka lagi berharap mendapatkan jawaban yang ia cari.

"Beberapa dari mereka sulit diajak bekerja sama. Arwah-arwah itu sudah terlalu lama berada di sekolah ini, mereka sangat kuno. Rasanya aku seperti orang gila karena bicara sendiri sedangkan mereka diam membisu."

Arka berdecak. Ia paham betul maksud 'kuno' yang diucapkan Edwar. Itu berarti hantu yang sangat tua dan tidak memiliki tujuan sama sekali. Mereka tidak mau berbaur, jarang berbicara, dan lebih suka menyelami dunia kematian.

"Beberapa? Jadi kau tidak mewawancarai semua penunggu di sana?"

Edwar menggeleng. "Setengahnya lagi adalah arwah pengganggu. Mereka suka marah-marah dan mengamuk saat didekati. Aku kesulitan mengorek informasi dari mereka, maaf..."

Sebenarnya 'arwah pengganggu' adalah pemilihan kata yang paling sopan untuk menyebut mereka. Karena biasanya hantu macam itu lebih sering disebut arwah jahat, karena mereka pun hampir mirip dengan manusia. Selalu membuat keributan dan bahkan tidak segan-segan menampakkan diri. Terkadang juga merasa paling superior dibandingkan hantu yang lain. Ya, mungkin itu benar, mengingat temperamen mereka yang buruk dan tercemar oleh banyak emosi. Jika mereka murka akan sangat mengerikan.

Lalu apa yang membuat arwah-arwah jahat itu mengerubungi Elsa dan berusaha menyakiti jiwanya? Apa karena makhluk bayangan itu?

"Tenang Ed, masih ada waktu untuk mencari tahu semuanya. Gue juga akan menyelidiki sesuatu. Semoga aja kita benar-benar bisa mencegah sesuatu yang buruk yang mungkin akan terjadi nanti," balas Arka akhirnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 09, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GHOST VS ME [New Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang