5. rencana

21 5 0
                                    

Outhor pov.

Sepasang suami istri itu sedang menikmati film cartoon kesukaan raina didepan televisi, sesekali raina kedapur mengabil beberapa cemilan entah sudah berpa banyak cemilan yang iya makan malam ini.

“aku merindukan arlo” ucap raina disela memakan cemilannya

“aku juga, dia sangat lucu dan tampan” ucap randra dan mencuri cemilan ditangan raina, raina begitu sebal dan memukul mukul pundak randra, randra hanya tertawa

“bagaimana besok kita temui dia lagi?” usul randra

“apa kau lupa besok kau punya metting penting sayang” ucap raina dan mencoba mengambil cemilannya lagi namun gagal

“aku benar benar lupa akan hal itu”

“kapan kapan aja kita ajak dia jalan jalan gimana?” usul raina, randra nampak berpikir dan akhirnya meyetujui usul itu

***

Pagi hari telah tiba, raina yang sibuk dengan alat dapurnya menyiapkan makan untuk randra sebelum kekantor, raina hari ini tidak kekantor karena kurang enak badan katanya.
Randra menghampiri raina diruang makan, dia sudah siap dengan jas nya serta jam tangan nya dan duduk menunggu masakan raina

“makan yang banyak dan pergilah bekerja” ucap raina duduk didepan randra

“kau tidak makan?” raina menggelengkan kepalanya

“tidak nafsu, kalo aku lapar aku akan makan”

“baiklah”

Dan hening, raina hanya mentapa suaminya sedang lahap memakan masakannya, setelah selesai makan raina mengantarkan randra sampai didepan rumah

“aku pergi ya, kalo ada apa apa telpon saja aku” ucap randra dan mencium kening raina

“iya”

Setelah itu randra menghilang dari rumahnya, raina masuk kedalam rumahnya dan membereskan beberapa piring kotor dan mencucinya.

Outhor pov.

Dikantor randra sedang metting dengan beberapa perusahaan di Eropa yang terus meminta randra membuka cabang disana, sebenarnya randra kurang setuju untuk membuka cabang disana, namun kata davin kalo randra membuka cabar disana ia akan mendapatkan keuntungan besar. Didalam rungan ini pun davin sedang menjelaskan beberapa keuntungan yang akan didapat oleh randra dan kerugian serta lainnya, sedangkan randra sangat serius mengamati penjelasan davin.

Setelah beberapa selang waktu, akhirnya metting itupun selesai dan randra menyetujui membuka cabang disana.

“bos” panggil davin

“hm”

“besok atau lusa aku akan berangkat ke Eropa untung men cek keadaan disana” ucap davin, sebenarnya randra tidak mau kalo davin bolak balik ke
eropa menurutnya itu akan membuat davin tidak punya banyak waktu.

“tidak usah, biarkan devan yang kesana” ucap randra, dan davin hanya mengangguk setuju.

Jika boleh jujur, davin sangatlah membantu randra dalam perkembangan perusahaannya, makanya tak tanggung tanggung randra membari gajinya sangat besar dan menjadi tangan kanan buat randra

“oiyah, kira kira dimana tempat libur yang bagus?” tanya randra

“bos mau liburan?”

“sepertinya, aku akan melihat jadwalku dulu”

“biar aku cek bos” dan davin mengambil beberapa berkas serta jadwal jadwal randra

“2 minggu kedepan kau tidak ada acara apa apa bos, hanya metting kecil kecilan dan aku dapat mengurus itu semua jika bos memberikan ijin” ucap davin

“jika tidak merepotkanmu” balas randra

“sangat tidak merepotkan bos dengan senang hati aku melakukannya, kau sudah banyak membantuku bos” ucap davin dan tersenyum

“haha, itu belum termasuk apa yang kau lakukan dengan perusahaanku davin”

“kalau begitu kita seri bos” dan akhirnya mereka tertawa bersama didalam ruangan randra.

***

raina masih menunggu kedatangan randra pulang, duduk didepan televisi meski dengan keadaan ngantuk. Dari kejauhan raina mendegar suara mobil randra memasuki halaman rumah setelah randra masuk kedalam rumah dengan pakaian yang kusut namun wajahnya sedikit gembira

“kenapa?” tanya raina mendekatinya dan membuka kan jas nya serta membawakan laptop yang ditangannya dan membawanya kedalam kamar, randra yang mengekori dibelakang

“2 minggu kedepan jadwalku kosong dikantor”

“benarkah” ucap raina kembali dan membantunya melepaskan dasinya, randra hanya mengangguk

“baiklah sekarang mandi, biar segaran”  dan randra berjalan kedalam kamar mandi.

Beberapa menit kemudian....

Randra keluar dari kamar mandi, dengan handuk yang ia lilitkan dipinggangnya rambut yang masih basah sungguh pemandangan yang sangat menakjubkan untuk kaum hawa pikir raina.

“bukankah besok ulang tahun arlo?” ucap raina

“ah benar sekali”

“bagaimana besok kita ajak jalan jalan” tawar randra, raina mengangguk tersenyum

“pasti dia akan senang” ucap randra setelah memakai bajunya dan membaringkan badanya dikasur king size nya disebelah raina

“pasti sangat cape untuk hari ini” ucap raina dan mendekati randra, dan membenarkan beberapa rambut yang menutupi mata randra.

“jadi tidak cape jika dekat denganmu” randra merebahkan kepala raina dilegannya dan memeluk raina, hangat itulah yang sedang dirasakan raina saat ini. Menurutnya pelukan randra adalah pelukan terhangat yang ke 2 setelah orang tuanya. Randra menarik selimut hingga dada raina sesekali randra mencium kepala raina bau shampo yang begitu khas untuk raina.









yeeee update langsung 2 part nih...

vote sama komen nya jangan lupa ya
satu vote sama komen dari kalian itu sangat berharga

maaf typo yang bersebaran

Raina & RandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang