3. hari minggu

31 8 5
                                    

typo bertebaran

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Minggu pagi..

Outhor pov.

Hari ini adalah hari minggu, yaitu dimana hari untuk bermalas malasan bagi seorrang pria yang berumur 25 tahun itu. Laki laki itu masih tertidur lelap dengan balutan sebuah selimut dibadannya dengan mendekap seorang wanita yang ia cintai yaitu raina. Tidak ada tanda tanda kehidupan didalam sebuah kamar itu, dan waktu terus berjalan hingga menunjukan pukul 09:00 wit. Seorang gadis cantik perlahan membuka matanya karena sinar matahari yang menyilaukan matanya.

Raina pov.

Gue kebangun gara gara sinar matahari, padahal ya hari minggu itu enaknya bangun jam 9 atau ga jam 10 gitu, ini baru jam berapa emang? Udah naik aja matahari pake nyilau nyilauin gue lagi, ga tau orang lagi tidur aja wkwk. Gue melirik kesebuah jam disamping meja, bentar... ini jam kayanya belum diatur deh, dan gue ngambil hp gue diatas meja dan melihat jam yang menunjukan pukul 09:00. Gue mencoba melepaskan pelukan si kutil anoa a.k.a randra tapi nih sikutil makin ngeeratin pelukannya hampir gue ga bisa napas kalo gue ga bisa napas ntarkan gue mati, kalo gue mati ntar si randra jadi duda wkwkwk, jadi DUREN (DUDA KEREN) ewhh.

"rand bangun udah siangan ini..."

"ngapain bangun masih jam segini?"tanyanya, nih orang ga tau kalo ini udah jam 9 anjir

"udah jam 9 ran, bangun" ucap gue sambil mencoba lepas dari pelukannya randra

"jangan gerak gerak, ntar adeknya randra bangun" ucapnya enteng, sianying minta dicipok, yang mau nyipok suami gue silahkan mumpung gratis nih,
kalo nanti sekali nyipok bayar harganya 999.999.999.999.999.999.00 tau ga berapa? Gue aja ga tau.

"mesum gilaaaaaaa" ucap gue dan akhirnya lepas dari pelukan si kutil anoa

"mau kemana sih, ini kan hari minggu?"

" yang bilang hari senin siapa?" hmm mampus lu gue balas dan randra yang mencoba tidur lagi

"ih, lu mah ran, hari minggu tuh harusnya istri tuh diajak jalan kemana gitu"

"oh kode nih minta diajak jalan"

"password ran ini password ama kata sandi" ucap gue sebel, rasanya pengen gue jambak tuh rambut randra sampe gundul kaya dedicerbujer kan.

Sedangkan randra? Dia cuma cengingniran ga jelas, gue udah bener bener ga kuat gengs cepet pungut gue sekarang.

"au ah gila, punya suami bikin naik darah aja baru pagi, belum ntar siang, terus malem, bisa bisa gue mati" ucap gue pelan dan meninggalkan randra
yang masih menyayangi gulingnya.



Gue berjalan kekamar mandi, ngapain? ngadain ritual pagi biar badan gue wangi ga kaya sikutil anoa bau.

15 menit kemudian...

Gue masih melihat randra meluk gulingnya, nih orang sayang banget sama guling kalo bisa ya tuh guling kalo kekantor juga bibawa sama dia.

"peluk aja terus gulingnya sampe hamil" ucap gue duduk disebuah kursi dan menyisir rambut.

"masa cuman dipeluk guling bisa hamil?, kalo cuman dipeluk bisa hamil kan, gue ga bakal ngelakuin kaya malam tadi" ucap randra, gue yang denger langsung melemparkan sisir yang ditangan gue kearah randra dan jackpot besar sisirnya kena dijidat randra.

"HAHAHAHAHA MAMPUS" ucap gue yang masih terbahak bahak melihat jidatnya memerah, randra yang masih memegang jidatnya hanya diam, gue merasa bersalah sama dia, gue ngedeketin randra dan duduk disamping.

"sakit ya?

"kalo tau kenapa nanya?" ucapnya dingin, yah gue beneran ga bisa berkata kata lagi nih kao udah kaya gini, gue cuman nundukin kepala terus diem

"maaf ya..." ucap gue pelan, randra berdiri dan masuk kedalam kamar mandi gue mendengus kesal.



Randra pov.

"maaf ya..." ucap raina pelan, padahal gue ga tega liat dia kaya gitu, ya mau gimana lagi nih jidat beneran sakit. Bisa bisa luntur kegantengan gue, gue berdiri dan meninggalkan raina pergi kekamar mandi. Dikamar mandi gue liat jidat gue merah anjir padahal lemparannya ga genceng genceng amat dah, yaudahlah meskipun kegantengan gue hilang 1% itu sudah disebut kerugian besar dalam kegantengan gue.

Beberapa menit kemudian...

Gue keluar dari kamar mandi dan melihat sisi sisi bagian kamar tidak ada menampakkan seorang gadis cantik, gue berjalan menuju dapur, gue liat raina sedang memasak.


Gue melangkah santai menuju kulkas mengambil minum, gue sekilas melirik raina yang masih terfokus dengan masakannya.

Raina pov.

Pas randra ninggalin gue kekamar, gue pikir lebih baik gue kedapur nyiapin makanan, nih perut dah minta diisi sama makanan, sampe didapur gue fokus masak, dan gue liat randra sekilas lewatin gue menuju kulkas mengambil minumannya.

"Btw? Tuh jidat udah sembuh apa belum ya?" ucap gue dalam hati, ya kan kasian suami gue ntar gantengnya ilang gara gara gue lempar pake sisir doang.

"ran, gimana jidat lu?" tanya gue

"hhmm.. ya ga gimana gimana" ucapnya


Gue matiin kompor dan nyiapin makanan diatas meja, dan randra duduk didepan gue.

"maaf ya ran, gue ga maksud apa apa cuman refleks aja" ucap gue pake muka melas eaa :v

"iya gapapa ko" ucapnya sambil liat kearah gue

"beneran kan?" ucap gue sedikit antusias

"ya tapi ada syaratnya"

"apa?" tanya gue bingung

"cium dulu"

"ga"

"yaudah ga jadi dimaafin"

"eh kenapa gitu?"

"ya kalo mau dimaafin harus cium dulu" ucapnya lagi, nih orang nyari kesempatan dalam kelonggaran, eh kesempitan maksud gue.

"kalo ga mau gimana?"

"ya ga tau, padahal tadi kalo mau cium mau diajak jalan jalan"

"hah?beneran?"

"beneran"

"janji?"

"janji" gue pun ngedeketin randra dan


Cupp...


Gue mencium pipinya dan berbalik badan karena malu, randra narik tangan gue dan nyuruh gue duduk disebelahnya.

"makan dulu yang banyak" ucapnya sambil ngelus pala gue, gue yang diperlakukan gini Cuma bisa ngangguk pasrah.


Setelah beberapa lama gue sama randra makan, gue lagi siap siap mau jalan jalan sama pacar eaa eh suami maksud gue, lo pada mau ikut kaga? Yang mau ikutt gue sama randra jalan kuylah buat didalam bagasi bajaj, btw? Bajaj punya bagasi ya? wkwkwk

.


.

.

.

.

.

.

.

akhirnya....
jan lupa vote sama koment nya yaaaa....
ntar yang nge vote sama koment outhor kasih eskrim sama bapak yang jualan eskrimnya hahaha

Raina & RandraWhere stories live. Discover now