Lovely Chef - 7

1.5K 151 15
                                    

You're mine, boss

Bisikan tegas Andhy selalu terngiang di telinga Lily. Bahkan seluruh tubuhnya terasa memanas. Andhy benar-benar dapat membangkitkan sisi liar salah satu keturunan Garindra itu.

Setelah lumatan dan kata-kata kepemilikan yang Andhy ucapkan, sejak itu pula Lily merasa jika dirinya selalu di awasi oleh sepasang mata tajam nan menggoda milik Andhy.

Semua mata terarah pada pintu masuk Domani's Cafe & Resto saat pintu terbuka dan menampilkan wajah tampan, hidung mancung, alis mata yang tebal serta bibir yang seksi. Membuat semua mata tertuju padanya.

"Teh Lily ada? "

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Teh Lily ada? "

"Teteh ada di ruangannya, Al. Mas Al langsung naik saja. " ujar Indira malu-malu.

Lelaki tampan yang di panggil Al itu langsung melenggang kearah ruangan Lily. Lalu sekilas menoleh kearah kitchen karna merasa ada yang memperhatikannya. Benar saja, di sana seorang lelaki tampan -namun tidak lebih tampan darinya- berdiri menyilangkan kedua tangan di depan dada dan menatap tajam padanya. Al memberikan tatapan yang sama serta sebuah senyuman miring yang membuat tampilannya makin menggoda.

"Siang teteh cantik. "

Al nyelonong masuk tanpa mengetuk pintu, membuat Lily kaget lalu reflek melemparkan bolpoin yang ada di tangannya kearah wajah Al.

"Si teteh, bahaya tau. Kalau sampe ni bolpoin kena muka ganteng Al kan nanti bisa gawat. "

"Bodo amat. "

Al terkekeh geli melihat bibir Lily yang maju beberapa senti karna kesal. Al berjalan mendekat kearah Lily lalu mencium pipi kiri Lily dan merangkul manja tangan Lily.

"Apa sih Al. Orang lagi kerja malah gelendotan gini. "

Lily melepas paksa tangan Al dari lengannya namun tak berhasil. Akhirnya dia menyerah dan mengikuti Al yang sedaritadi menarik tangannya duduk di sofa.

"Ok, cepetan bilang tujuan kamu ke sini. Pasti ada maunya, gak mungkin sampe nyusulin ke sini kalau gak ada apa-apa. "

Al cengengesan tak jelas. Lily tau saja jika dirinya akan meminta sesuatu. "Tambahin duit Al dong, teh. Al mau beli mobil baru. "

"Ya ampuuun. Emang kamu gak bisa minta sama mami atau papi? "

Kini giliran Al yang mencebik kesal. "Mami mah pelit teh. Saban hari gak jauh dari latihan tembak lah, latihan beladiri lah, latihan memanah lah, sampe latihan pedang segala. Papi? Beuuh jangan di tanya. Saking cintanya ama mami, kalau mami udah bilang A ya papi bakalan ikut A. "

Lily terkekeh mendengar penjelasan Al. Ya, dia tau benar bagaimana kerasnya mami Al dalam mendidik namun ini juga membuktikan jika didiknya tak salah.

"Mau beli mobil apaan emang? "

"Lamborgini Gallardo. " Ujar Al meringis

"APA? " Yang benar saja. Itu bukan lah sebuah mobil yang murah. Tarik nafas, hembuskan. Lily memberi instruksi untuk dirinya sendiri. "Ok, minta tambahin berapa? Lima atau sepuluh juta? "

Lovely ChefWhere stories live. Discover now