Lovely Chef - 4

1.1K 137 6
                                    

Lily memarkirkan Porsche Boxter Spyder berwarna biru metalik miliknya di halaman parkir yang cukup luas.

"Jangan lama ya ma

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Jangan lama ya ma. Masih banyak laporan cafe yang harus Lily periksa soalnya. "

"Iya anak mama yang paling bawel. "

Seorang pelayan menyambut mereka dengan ramah dan langsung mempersilahkan Prilly serta Lily masuk langsung ke halaman samping.

"Ya ampuun Prill, kenapa dateng gak bilang-bilang dulu sih. Kan kalau kamu bilang mau dateng pasti aku siapin makanan apa gitu. "

"Gak usah repot, Ta. Aku kesini cuma mau nyampein undangan makan malam untuk kalian sekeluarga. "

"Wah acara apa nih? "

"Gak ada sih, lagian kan kita udah lama gak kumpul bareng. "

"Iya juga ya. Nanti aku sampein ke Wingky sama anak-anak. "

Lily mendengus pelan. Dia tau pasti tujuan sang mama mengundang keluarga ini makan malam. Pasti di keluarga ini ada anak lelaki yang masih single. Ternyata mamanya ini tak mempan lagi dengan ancaman.

"Hei, ini si cantik Lily kan, Prill? "

"Eh aku ampe lupa. Iya ini anak sulung aku. "

"Lily, tante. "

"Lita, panggil bubun aja. " Ujarnya sambil terkekeh geli.

Lily hanya bisa tersenyum paksa. Tebakannya memang benar.

°•°•°•°

Sepanjang perjalanan menuju rumah Sissy, Lily hanya diam. Dia merasa sedikit kesal pada mamanya.

"Teteh kok diem aja. "

"Au ah mama nyebelin. "

Prilly menghela nafas pelan lalu menggenggam tangan putrinya. "Maaf kalau apa yang mama lakuin ini malah buat teteh tertekan. Tapi sebagai seorang ibu, mama cuma pengen yang terbaik untuk teteh. Mama gak mau kalau teteh terus-menerus larut dalam kesedihan. Mama cuma pengen liat teteh bahagia. Sekali lagi mama minta maaf kalau emang apa yang mama lakuin ini buat teteh marah. "

Suara sedih sang mama membuat Lily serba salah. Ini sudah kesekian kalinya Prilly menjodohkan dia dengan anak dari sahabat atau teman arisannya tapi satu pun yang berhasil. Entah itu karna sikap cuek Lily atau karna Lily yang to the poin jika dia tidak berminat dengan lelaki itu.

"Mama tau gimana Lily. Lily belum bisa lupain Panji. " Lirihnya.

Prilly menggenggam tangan putrinya yang bergetar menyalurkan ketenangan dan kehangatnnya sebagai seorang ibu.

Lovely ChefWhere stories live. Discover now