Lovely Chef - 3

1.3K 142 5
                                    

Lily sungguh terpanah dengan kemampuan memasak lelaki yang tadi menghadiahkan sebuah senyuman tipis padanya.

"Liatnya jangan pake nafsu gitu, teh. " Tegur Xavier pada cucu pertamanya itu dengan kedipan mata menggoda pada Lily.

"Grandpa ngomongnya. " Wajah Lily sontak memerah dengan godaan dari grandpanya itu.

"Baru ini loh grandpa liat kamu natap cowok lebih dari sepuluh detik. "

"Kan Lily lagi jadi juri dan cowok itu jadi peserta, Lily harus tau kemampuan memasaknya sebelum menentukan dia layak atau gak jadi head chef di cafe kita. " Kilah Lily cepat.

Xavier berdecak kesal. "Teteh kira karna grandpa udah tua terus grandpa bisa teteh bohongin? Oh gak begitu princess. Lelaki itu bukan peserta lelaki pertama, sebelum dan sebelumnya lagi juga lelaki tapi kamu hanya sesekali menatap mereka lalu mencatat. But look. " Ujar Xavier sambil menunjuk kertas catatan Lily tentang peserta kali ini masih polos. "Tidak ada catatan sama sekali karna sedari tadi, cucu grandpa yang cantik ini sibuk natap peserta di depan dengan tatapan kagum dan.... Nafsu. " Ujar Xavier dengan nada menggoda.

Lily sendiri merasa skakmat dengan apa yang di ucapkan Xavier. Benar, setelah kepergian Panji, dirinya tak pernah menatap lelaki lebih dari sepuluh detik karna memang dia merasa hatinya tak bergerak sama sekali. Tapi berbeda dengan lelaki di depan sana, sejak pertama kali melihat senyum tipis itu, Lily merasakan sesuatu yang berbeda pada hati dan tubuhnya. Dia merasa sudah terikat dengan lelaki yang baru dia tau bernama Andhy itu.

"Lily gak tau grandpa. " Ujar Lily dengan lirih.

Xavier mengusap lembut tangan cucunya. "Ikuti kata hati kamu sayang. Hati akan selalu tau di mana tempatnya kembali. Jika memang lelaki itu bisa membuat cucu grandpa ini nyaman maka bukalah hati kamu dan coba buka lembaran baru. Grandpa, grandma, papa dan mama kamu tidak pernah meminta kamu untuk menghilangkan nama Panji dari sini. " Ucap Xavier sambil menunjuk dada Lily. "Tapi kami minta supaya kamu memberi sedikit ruang untuk Cinta baru tumbuh di sana. "

"Terima kasih grandpa. Akan Lily coba. "

Saat istirahat makan siang, semua peserta di jamu dengan baik oleh Xavier dan Lily. Xavier nampak berbincang dengan lelaki yang sedari tadi menjadi fokus cucunya.

"Selamat siang. " Sapa Xavier, membuat lelaki yang sedang asik dengan ponselnya itu mendongak lalu menatap Xavier dan bangkit dari duduk kemudian tersenyum sopan sambil menyambut uluran tangan Xavier.

"Selamat siang pak. "

"Xavier Domani. " Ujarnya memperkenalkan diri.

"Oh saya sudah mengenal anda, lagi pula siapa yang tidak mengenal seorang pebisnis sukses seperti anda serta anak, menantu dan cucu anda. "

"Anda terlalu memuji keluarga saya anak muda. Lalu siapa nama anda? "

"Ah maaf kan atas ketidak sopanan saya. Saya Andhy Gumilang Wardhana. "

"Wardhana! Dari Wardhana Furniture dan Wardhana Entertainment? "

"Ya. Itu milik ayah dan kakak saya. "

"Tapi itu akan menjadi milik satu-satunya putra keluarga Wardhana bukan? "

"Ya, tapi saya lebih mencintai dunia memasak ketimbang dunia bisnis atau entertainment seperti keluarga saya. " Jawabnya

"Menarik. " Gumam Xavier.

Dalam ruang rapat Xavier, Lily dan seorang chef sedang merundingkan siapa yang pantas untuk mbadi head chef baru.

Lovely ChefTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang