Lovely Chef - 5❤

1.1K 135 13
                                    

Mata tajam itu tak bisa membuat Lily mengalihkan tatapannya. Mata itu seolah menghipnotisnya untuk tetap menatap pada mata hitam sehitam malam itu.

"Saya tidak menyangka jika wanita yang ingin di kenalkan bubun pada saya itu, boss. " Andhy memulai percakapan di antara mereka.

Selepas makan malam bersama kedua orang tua mereka. Andhy dan Lily di minta untuk mengobrol di halaman samping kediaman Garindra. Meski awalnya menolak namun akhirnya Lily pasrah dan menurut saat melihat wajah mamanya yang memelas.

"Saya juga tidak menyangka bahwa itu adalah anda, chef Andhy. "

Saat ini mereka duduk berhadapan dengan meja sebagai sekat keduanya.

Keduanya kembali diam dengan masih saling menatap.

Entah Lily salah atau tidak tapi dia merasa jika Andhy menatapnya dengan cara yang berbeda. Dalam tatapan tajam itu, Lily seakan melihat tatapan memuja di sana dan entah lah seperti Andhy juga mengungkapkan jika dia merindukan Lily.
Lily adalah lulusan terbaik dalam bidang Psikologi. Sedikit banyak dia dapat membaca mimik wajah atau tatapan seseorang. Seperti yang di lakukannya pada Andhy saat ini.

Andhy mengangkat sebelah alisnya merasa jika saat ini Lily sedang coba untuk membaca dirinya. Karna tatapan Lily sangat intens padanya.

"Lo ngapain kesini sih? Lo gak diundang. "

Suara cempreng Fairiz membuat Andhy dan Lily menoleh kearah Fairiz yang tengah marah pada seorang lelaki yang belum Andhy ketahui itu siapa.

"Aku kan bagian dari keluarga ini, baby. Jadi gak mungkin aku gak hadir. " Ujar lelaki itu santai.

Fairiz hanya mendengus lalu memutar pandangannya dan melihat Lily yang tengah menatap jail padanya. Fairiz langsung berlari kearah sang teteh dan memeluk erat lengan Lily.

"Suruh dia pulang, teh. " Pinta Fairiz menunjuk pada seorang lelaki yang tengah berjalan kearah mereka.

"Telat banget datengnya, Bi. " Sapa Lily tanpa menghiraukan permintaan adiknya.

"Tadi ada kelas malem teh. "

"Kelas? Kamu kuliah malem? "

"Gak, Abi kan asdos. Jadi pak Totok tadi gak masuk karna harus cek kesehatan ke rumah sakit. Jadilah Abi yang gantiin beliau mengisi kelas malam. "

Andhy mengernyit bingung saat ada rasa tidak suka ketika melihat Lily berbincang akrab dengan lelaki lain. Sifat posesif itu muncul tiba-tiba tanpa bisa Andhy halangi. Bahkan deheman sedikit keras dia keluarkan agar lelaki muda yang mungkin usianya sama dengan adik Lily itu sadar jika sebelum mereka datang, dia ada di sana bersama Lily. Bahkan mungkin secara tidak langsung menunjukkan ketidak sukaannya pada lelaki muda itu.

"Oh hai. Saya Abimana Devandra, suami masa depan Fairiz. "

"Ngibul, bang. Jangan percaya sama orang gila. " Sahut Fairiz ketus.

"Saya Andhy Gumilang Wardhana, calon tunangan Lily. "

Abi memainkan kedua alis tebalnya untuk menggoda Lily saat mendengar nada kepemilikan dari ucapan Andhy. Sepertinya lelaki yang sedang menjabat tangannya ini akan jadi pemuja baru Lily. Abi harap, kali ini Lily bisa takhluk agar kakak iparnya itu tidak lagi di bayangi rasa sakit karna masa lalunya.

Setelah melepaskan jabatan tangannya dari Andhy, Abi segera menghampiri Fairiz yang masih asik dengan ponselnya lalu tanpa aba-aba, Abi menggendong Fairiz masuk di iringi dengan umpatan kesal Fairiz.

Eheeem

Kali ini giliran Lily yang berdeham untuk menghilangkan rasa canggung yang tiba-tiba saja tercipta di antara mereka setelah kata-kata kepemilikan yang keluar dari bibir Andhy tadi.

Lovely ChefWhere stories live. Discover now