Part 1: 후아유 (Who Are You)

Start from the beginning
                                    

"yakk!! Kim jongdae!! Kau sama saja dengan baekhyun oppa"

Sesampainya di sekolah, aku masih saja memikirkan namja itu, dan kali ini aku menabrak xi luhan, sunbae yang sangat populer di sekolah, bahkan aku juga sempat menyukainya, ya hanya sesaat, itu karena aku pernah melihat dia berciuman panas dengan salah satu sunbae yang sekarang sudah lulus saat pesta perpisahan, rasanya sakit T^T.

Pada saat pesta perpisahan, hanya ada beberapa anak kelas sepuluh dan sebelas yang diundang, dan itu termasuk aku. Aku disana sebagai mc. Pada saat kejadian itu ._. aku sungguh tak sengaja melihatnya. Tapi bagaimana lagi, mereka melakukannya di atap gedung kelas sepuluh, tempat yang sering kukunjungi saat aku bosan, dan sekarang pindah ke atap gedung kelas sebelas, karena atap gedung kelas sepuluh sudah jauh dari kelasku.

"gwaenchana?" luhan sunbae mengulurkan tangannya untukku.

Bagus, bahkan dia tersenyum kepadaku. Oh! Sunbae!! Jangan membuat hoobaemu ini jadi gila karena senyum mautmu itu. Saat aku hendak meraih tangannya, sebuah tangan menarik lengan bagian atasku.

"kajja ireona~" chen yang menarikku, dasar bebek!! Tidak tau moment yang pas apa?!?!?! Padahal sedikit lagi!!

"ah! Annyeong sunbae" chen membungkuk sedikit ke luhan oppa dan tersenyum kepadanya, senyum palsu.

"annyeong sunbae" sapaku dengan poker face, aku belajar dari sehun.

"nado annyeong, um.. siapa namamu?" tanyanya sambil menarik tangannya yang tadi hendak kupegang lalu dimasukkannya ke dalam saku celana.

"nanaeun jongdae, kim jongdae imnida"

"issh.. bukan kau chen, aku sudah mengenalmu sejak lama" luhan oppa memukul kecil kepala chen dengan buku yang ia bawa. "sepertinya aku pernah bertemu denganmu, dan kurasa aku sering mendengar suaramu, siapa namamu?" tanyanya lagi

Tapi tunggu dulu, sepertinya? Wth?!?! Dua tahun aku sekolah disini, oppa, itu sudah pasti kau akan bertemu denganku, walau hanya beberapa menit tiap harinya. Wajah tampan, tapi otak sungguh lamban -_- dan lagi, aku anak siaran, jadi wajar saja jika suaraku sering terdengar.

"byun hyesoo imnida" ucapku singkat

"oh... adik byun baekhyun, yang melakukan pertukaran pelajar itu bukan?" jangan menatapku seperti itu -_- sorot matanya, wajahnya, dan senyumnya...ugh... aku tak tahan.

"n..nde" ucapku gugup karena wajahnya semakin mendekat dan lagi tatapan para siswi yang lewat. Oh...tuhan... semoga saja aku tidak di bully T^T

"ah! Hyesoo-ah!, ayo ke kelas, tugas dari jang seonsaengnim belum aku kerjakan, kajja" chen mulai menarik tanganku dengan paksa.

Sebenarnya ada apa dengannya, setiap aku dekat sedikit dengan namja lain, dia langsung saja menengahi kami. Suka padaku? Tidak, dia tidak menyukaiku, dia sudah menyukai orang lain, hoobae kami.

"yakk!! Kim jongdae!! Itu masalahmu!!" seruku padanya. "dasar bebek" keluhku pasrah pada chen yang sudah menarikku lebih jauh dari luhan oppa sampai lupa mengucapkan salam padanya.

-atap gedung kelas sebelas-

"tuhan....apa yang harus kulakukan??? apa kau yang mengirim namja itu ke kamarku?? Tapi kenapa dalam keadaan telanjang?? -_- dan kenapa wajahnya begitu tampan?? Sebenarnya siapa dia??? Aku bisa dimarahi baekhyun oppa jika ia mengetahuinya" aku menanyakan hal hal yang tidak mungkin dijawab oleh Tuhan.

Tttuuukk!! *ApaIni -_-

Sebuah kertas usang yang terlipat jatuh tepat diatas kepalaku. Kertas ini seperti kertas yang kutemukan tadi pagi di kamar. Dengan cepat kubuka dan kubaca *Iyalah -_-

'maka dari itu, bangunkan dia dan bantu dia, maka dia akan membalasmu'

Tulisan aneh lagi -_- sebenarnya apa ini, eoh? -__- . aku mengedarkan pandanganku, untuk mencoba mencari orang yang mungkin melemparkan kertas aneh ini, tapi hasilnya nihil. Aku mendesah kecil lalu mendongakkan kepalaku, mencoba berkomunikasi dengan Tuhan, aku tau ini bodoh, tapi jika itu terjadi? Entahlah, mungkin malaikat maut akan segera menjemputku karena kau telah berhasil berkomunikasi dengan tuhan dengan cara bodoh ini. ok, hentikan semua khayalan gilamu ini byun hyesoo.

"hyesoo-sshi!!" sebuah suara membuatku mencari asal suara itu. Xi Luhan.

"s..sunbae..." ucapku gugup dan sedikit shock.

"santai saja, seperti kau sedang melihat hantu saja" ucapnya sembari menyenderkan dadanya di tembok pembatas gedung. Sekarang dia ada di atap gedung dua belas dan bertatapan denganku.

Hantu? Sunbae...kau bagai malaikat -__- eh, malaikat? Apa mungkin namja di kamarku itu adalah malaikat? Mungkin saja..., wajahnya sangat damai dan sejuk di pandang, sebenarnya siapa namja itu eoh?, apa dia malaikat yang Tuhan berikan padaku? Lagi lagi aku memikirkan namja itu. Aku mengacak rambutku dengan frustasi.

"hyesoo-sshi!" serunya dan membuatku menoleh ke arahnya "gwaenchana?"

"n...nde?, ah eh... nde, gwaenchana" ucapku salah tingkah.

Apa yang baru saja kau lakukan hyesoo. Segera kurapikan kembali rambutku yang sedikit acak acakan.

-----------------------------------------------1004-------------------------------------------------

sudah dua hari namja itu dikamarku, dan sudah dua hari pula namja itu tak makan, minum, bangun, atau pun mandi -__- besok baekhyun oppa pulang. Apa yang harus kulakukan? yang benar saja aku harus menciumnya. Baiklah...akan ku lakukan apa yang diminta oleh kertas kertas aneh itu. Aku menghembuskan nafasku dengan berat sebelum aku mendekatkan wajahku dengannya. Oppa, maafkan adikmu yang polos ini, masih kecil tapi sudah berani melakukan ini T^T

perlahan dan tak pasti kudekatkan wajahku ke arah namja itu. Kututup rapat rapat mataku, tak ingin melihat kejadian ini. aku sudah merasakannya, aku sudah merasakan bibir kami bertemu. Perlahan, aku mulai merasakan ada gerakan dari lawan, dia membalas ciumanku. Ugh... apa yang harus kulakukan >< lagi lagi dia menggerakkan bibirnya dan melumat bibirku dengan lembut. Sebuah tangan mendorong tengkukku dan bibirku dikejutkan oleh sebuah lidah yang mencoba untuk membuka bibirku yang masih tertutup rapat.

Kubuka mataku dan DEG... matanya sudah terbuka, dia menatapku dengan tajam dan matanya sangat... indah... sungguh, apa dia benar benar malaikat? Kenapa matanya begitu indah? Aku hendak membuka mulutku untuk beguman 'wah...' namun baru sedikit saja kubuka, lidah yang tadi memaksa masuk ke dalam, akhirnya masuk juga. Dasar, hyesoo bodoh! Bodoh!!!

Perlahan dia memposisikan dirinya menjadi terduduk namun bibir kami tetap menyatu dan tangannya masih berada di tengkukku. Lidahnya bermain dengan lihai di dalam mulutku, geli... aku masih dapat melihat matanya menatap tajam kearahku. Aku mulai kehabisan nafas, ku pukul dada bidangnya yang polos itu ._. dan seakan dia mengerti, segera ia lepaskan ciuman yang menurutku ganas itu ._. aku sempat menyesal karena itu ciuman pertamaku, tapi mau bagaimana lagi -__-

Aku mengontrol nafasku yang tak beraturan dan detak jantungku yang tak normal ini. ada apa denganku? Ah... mungkin karena efek ciuman barusan. Kulirik namja itu dan aku melihat senyumnya yang... dia memang malaikat, tunggu dulu, dia benar benar malaikat? Aku membuang wajahku dan menatap ke arah lain, mencoba untuk tidak menatap namja itu. Aku masih bingung apa yang harus kulakukan.

"hye-ah... kenapa kau lama sekali?"

Kutolehkan kepalaku saat kudengar sebuah suara yang kuyakini dari namja itu

"la...lama? Sebenarnya kau siapa? Apa maumu? Bagaimana kau tau namaku? Dan kenapa nada bicaramu seperti orang yang sudah kenal denganku cukup lama?" ucapku gugup dan mencoba untuk menatap tepat pada matanya

"sudah lama sekali aku menunggumu di sini hye, aku terus menunggu diatas, hingga Tuhan meperbolehkan aku turun ke bumi dan bertemu denganmu, dan lagi lagi aku harus menunggu, mauku sangat sederhana, aku hanya ingin bertemu dengan cinta pertama sekaligus cinta sejatiku dan aku butuh bantuanmu, aku mengenalmu cukup lama hye, bahkan sebelum kau lahir di dunia ini, kau sering bermain denganku di atas sana" jelas namja itu panjang lebar, sedangkan aku hanya cengo mendengarnya

Menunggu? Bertemu denganku? Cinta pertama sekaligus cinta sejatinya? Sebelum aku lahir? Diatas sana? Sebenarnya siapa dia?

1004 ( 천사 (Angel) ) [EXO]Where stories live. Discover now