CHAPTER 4

206 30 0
                                    

Yoojung diantar oleh tiffany menuju kamar yang kosong dia banyak mengajak yoojung berbicara tentang jinyoung.

"Nah sekarang ini adalah kamar mu,  tapi hanya untuk sementara, setelah kau dan jinyoung menikah kau akan ridur di kamar jinyoung" kata tiffany tersenyum hangat.

"Tapi kehidupan ku tidak setara dengan keluarga anda" kata yoojung sambil menunduk.

"Mulai sekarang panggil aku eomma,  kau mengerti,  dan tentang kehidupanmu kami tidak butuh kau kaya atau tidak,  yang kami butuhkan adalah kau harus setia menemani keluarga ini suka mau pun duka" kata tiffany.

"Baiklah eomma" kata yoojung

"Sekarang kau istirahat lah,  kau pasti lelah kan" kata tiffany, berniat untuk keluar dari kamar yoojung.

Sebelum tiffany keluar kamar dia sempat bertanya pada yoojung.

"Apa kau memiliki keluarga" tanya tiffany hati hati

"Tidak mereka sudah meninggal, aku hanya memiliki teman yang sudah aku angap sebagai unnie ku" kata yoojung mencoba tersenyum.

"Baiklah, besok kita akan ke tempat nya" kata tiffany sambil mengecup kepala yoojung sebelum keluar.

Yoojung pun teringat dengan yeri.
"Ahh apa yang harus ku katakan pada unnie nanti" kata yoojung cemas.

*********

Jinyoung masih berada di ruangan keluarga bersama dengan ayah dan kakek nya

"Apa kau tidak main main dengan katamu? " tanya siwon

"Aku tidak main main dengan perkataan ku, aku akan menikahi nya, secepat mungkin" kata jinyoung

"Baiklah" kata kakek dan appa jinyoung serempak.

"Pernikahan kalian akan di adakan bulan depan" kata kakek jinyoung

"Ani,  aku ingin acara pernikahan kami dilakukan minggu depan" kata jinyoung.

"Apa kau yakin?? " tanya appa jinyoung dan hanya di jawab anggukan dari jinyoung.

"Baiklah,  sekarang kau boleh lergi" kata kakek nya.

Setelah jinyoung keluar kakek dan appa jinyoung tersenyum senang.

"Aku tak menyangka, jinyoung ku akan menikah" kata kakek jinyoung

"nde, kau benar appa" kata siwon.

***********

Jinyoung berjalan menuju kamar yoojung,  dia masuk tanpa mengetuk pintu. Dia mencoba menelan Saliva
Nya melihat keadaan yoojung yang baru selesai mandi.

"Ahh jinyoung-ah kau disini? Ada apa?? " tanya yoojung tak sadar bahwa di telah memberi seorang singa mangsa.

Yoojung mendekat ke arah jinyoung sambil menahan perih yang ada di daerah kewanitaannya.

"Apa aku bertindak terlalu kasar semalam??" tanya jinyoung.
Yoojung tidak mengerti arah pembicaraan jinyoung.

"Jika masih sakit jangan dipaksakan untuk berjalan" kata jinyoung sambil melihat ke arah bawah yoojung.

Sekarang yoojung mengerti arah pembicaraan jinyoung,  lalu ia melihat ke arah pandang jinyoung.

"Yakk byuntae...  Kenapa kau melihat ku seperti itu" kata yoojung berusaha menutup tubuhnya.

"Untuk apa kau tutupi lagi pula aku sudah melihat dan merasakannya" kata jinyoung tanpa merasa bersalah.

"Yak kau BAE JINYOUNG dasar byuntae" kata yoojung sambil lari kembali ke arah kamar mandi.

My wife is my enemyWhere stories live. Discover now