63.1

24.4K 865 37
                                    


Lukas bangun dari tidurnya, tiba-tiba saja Lukas ingin memakan buah yang segar.
Lukas berjalan kearah dapur dengan kesadaran yang masih setengah dialam bawah sadar. Lukas membuka lemari yang berisikan bumbu dapur, ia melihat paprika didalam lemari tersebut, dengan cepat Lukas mengambil paprika tersebut. "uh, pasti seger apel ini ya" ucapnya.

Rissa baru saja keluar dari kamar mandi dan mengernyit bingung melihat Lukas yang membawa paprika.

Matanya terkejut saat melihat Lukas memakan paprika tersebut.

Lukas spontan memuntahkan kunyahan "apel kok gini ya?"

"kakak ngapain?" ucap Rissa tiba-tiba.

"ini kakak mau makan apel, tapi kok rasanya gini ya bun?" polosnya.

Satu detik...

Dua detik...

Tiga detik....

"hahahahaha--" tawa Rissa menggelegar diruang dapurnya. Rissa tertawa terpingkal-pingkal seraya memegangi perutnya karena sakit tertawa terus.

Lukas bingung menatap Rissa. Apa yang salah?

Kemudian, Lukas ikut tertawa, entah tertawa karena apa. Yang pasti ingin ikut tertawa bersama Rissa.

Rissa menghentikan tawanya saat Lukas ikut tertawa dengannya, lalu menatap datar Lukas. Hal itu membuat Lukas berhenti tertawa dan memandang Rissa seraya tersenyum.

"kenapa ketawa?!" sinis Rissa.

Lukas menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Ia bingung harusenjawab apa? "kakak liat kamu ketawa jadi ikutan deh" polosnya.

Rissa masih menatap datar dan dingin. Lukas bingung kenapa mood Rissa berubah drastis.

Melihat wajah suaminya bagaikan melihat anjing kelaparan, Rissa kembali tertawa.

Gila ya bun? Batin Lukas.

Rissa menghentikan tawanya, lalu pergi meninggalkan Lukas yang masih bingung. Kenapa istrinya bisa tertawa sampai segitunya?

Tak lupa Rissa menggerutu dari bibir kecilnya sebelum benar-benar meninggalkan dapur "dasar dunguk! Punya suami kok dunguk"

"hey, kakak bisa mendengar" tukas Lukas dari dapur.

Spontan Gishara berlari kearah dapur, siapa tahu Lukas mengejarnya. Sedia payung sebelum hujan.

Lukas menyusul Rissa yang berlari menuju kamar.

Sesampainya, ia mencari keberadaan Rissa yang berada dibalkon, duduk sendirian. Lukas menggertak Rissa, sehingga membuat pemilik tubuh ringkih itu terkejut.

Rissa menepuk bahu Lukas "nyebelin banget sihh!!!"

Lukas tertawa "tadi kenapa ketawa sampe segitunya?"

Rissa menggeleng "nggak papa ko"

"bohong"

"ih beneran kali kak" ucap Rissa seraya memeluk Lukas, menenggelamkan kepalanya didada bidang Lukas serta menghirup aroma maskulin milik suaminya.

"masih nggak mau ngomong nih?" tanya Lukas dengan seringaian devilnya.

"ih kepo deh"

"oh gitu ya? Gitu ya, sekarang sama kakak?" ucap Lukas dengan mencium puncak kepala Rissa.

"iya kenapa?" tukas Rissa.

Tanpa pikir panjang Lukas menggendong Rissa seperti karung beras. Spontan Rissa memukul punggung Lukas karena terkejut.

Lukas membawa Rissa masuk kedalam kolam renang yang berada dibalkon kamarnya.

Baju keduanya basah, Rissa meronta-ronta tetapi dihiraukan oleh Lukas. Pada dasarnya, Rissa takut tenggelam karena ia tidak bisa berenang. Jadi ia memegang tengkuk Lukas. Lukas mencium bibir Rissa untuk menghilangkan rasa takut pada diri istrinya.

Ciumannya turun keleher jenjang istrinya. Rissa mengerang, semakin membuat semangat gairah Lukas. Rissa tersadar.

"kak Nando" bohongnya untuk menghentikan gerakan intim Lukas.

Shit! Maki Lukas dalam hati.

Lukas menoleh dan tidak ada siapa-siapa kecuali dia dan Rissa. Lukas tahu Rissa mengerjainya. Ide jahil muncul dikepalanya. Ia membawa Rissa berenang ke tepi kolam, lalu meninggalkan Rissa begitu saja.

Tanpa mengatakan sepatah katapun, Lukas meninggalkan Rissa yang masih berdiri dibibir kolam dengan menatap suaminya bingung.

Kak Lukas kenapa? Masa gitu aja marah sih? Nyebelin deh ah!

Rissa menyusul Lukas yang sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk.

"kak" panggil Rissa lembut.

"kakak" panggilnya untuk kedua kalinya, karena Lukas tak menjawab panggilannya. Lukas hanya menatap istrinya sekilas, lalu kembali fokus pada handuknya.

Sabar Ris sabar!

Rissa beralih memeluk Lukas untuk meredakan amarahnya mungkin. Tetapi Lukas tetap saja tidak mau berbicara pada Rissa.

"kakak marah ya?" ucap Rissa polos "aku minta maaf kak" sambungnya.

Lukas melepaskan tangan Rissa yang melingkar diperutnya "sampe segitunya kamu kak, nggak mau maafin aku" ucap Rissa.

Didalam hati Lukas, ia sungguh ingin tertawa melihat ekspresi istrinya yang sungguh menggemaskan baginya, ia harus menahan tawanya agar aktingnya berhasil untuk mengerjai Rissa.

Rissa menggeram, ia tidak suka diabaikan oleh Lukas "oke gini, gimana caranya biar kakak maafin aku? "ucapnya dengan menghela nafas panjang "apa aku perlu terjun dari menara epel, monas atau tiang listrik, katakan kak! Semuanya bakal tak turutin tapi kakak harus maafin aku dulu" sambungnya menggebu-gebu.

Lukas menoleh "yakin?" ucapnya dengan suara sexinya.

"yakin lah!" tantang Rissa.

Lukas tersenyum miring "kakak mau maafin kamu, tapi kita harus bercinta disini" ucapnya parau dengan suara sexy yang membuat siapapun jatuh dipelukannya.

Rissa harus meneguk salivanya dengan susah payah mendengar perkataan Lukas, wajahnya memerah bak kepiting rebus.

Shit! Salah ngomong lagi maki Rissa tamat sudah!

"whatt the hell, ini alam terbuka kak!" bebtaknya. Bagaimana bisa bercinta disini. Gila memang suaminya ini.

"yaudah kalo nggak mau" ketus Lukas.

Rissa memasang wajah memelas dan hal itu membuat Lukas tidak bisa menahan tawanya.

"haha---" tawanya menggelegar.

"enggak sayang, kakak bercanda, ayo masuk" ucap Lukas, lalu merangkul bahu Rissa. Rissa memukul pundak Lukas "jahat banget sihhh jadi orang!" Rissa mengerucutkan bibirnya kesal, karena sudah dijahilin oleh Lukas.

"oh ya, kakak penasaran, tadi kamu kenapa ngetawain kakak pas didapur? " ucap Lukas seraya mengganti pakaian baru.

"oh itu, anu kak, tadi kakak bilangnya makan apel, tapi pas aku liat itu paprika, ya jadi aku ketawa deh" ucap Rissa0 lalu tertawa mengingat insiden tadi.

Lukas ikut tertawa "pantes aja rasanya kayak buka apel gitu, eh ternyata itu paprika"

Setelah membahas insiden itu mereka tertawa bersama. Nando yang baru bangun tidur ikut tertawa melihat kedua orang tuanya tertawa.

Gimana?

HARAP KOMEN YAA!!! HARUS!!!

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN OKEY!,

KALO VOTENYA TEMBUS BANYAK, SEBANYAK-BANYAKNYA. AKAN AUTHOR BIKIN PART SELANJUTNYA POKOKE.

TENGKISS UDAH BACA CERITA GUA, SORRY TYPO DIMANA-MANA

BELUM SEMPAT REVISI SOALNYA!

WAJIB KOMEN GUYSSS, SETELAH MEMBACA PART INI, YANG NGGAK KOMEN SOMBONG, HEHEHE

My Crazy BadBoyحيث تعيش القصص. اكتشف الآن