Cintai aku agar aku tahu bagaimana caranya mencintai.

5K 130 10
                                    

Kamar itu terlihat berantakan. Beberapa buku tergeletak di lantai samping tempat tidur. Di tempat tidur Keyra sesekali membalik badannya ke kanan dan ke kiri. Ia lelah dan mengantuk, tapi otaknya masih terus berpikir. Ia kemudian memutuskan untuk tidak memaksakan diri tidur. Dia bersandar dengan beralas bantal, meraih dan menyalakan laptop yang ada di sebelah tumpukan buku. Saat di bukanya laptop di lihatnya TO DO LIST pencarian Aldo. Mulai menelpon Aldo, mengecek medsos, menghubungi orang tua Aldo. Tapi semua tidak ada hasil. Sekali lagi Keyra membuka Facebook Aldo, mengharapkan ada jejak Aldo melalui status atau foto yang di unggah, namun tetap tidak ada hasil. Ia membaca berita politik, kali ini matanya perlahan terpejam. Belum sempat ia telelap, ring tone Doraemonnya berteriak, dengan mata terpejam dia meraba-raba arah datangnya suara.

"Halo?" suaranya lemas.

"Akhirnya bisa tidur juga lo?"ledek Danny.Sahabatnya dari SMU,sekaligus rekan kerja Aldo,sebelum Aldo mengajukan surat pengunduran diri.

"Ehm...baru berhasil tidur, lo telpon"

"Udah kaya panda dong sekarang?"
Tebak Danny melanjutkan ledekannya.

"Apaan lo Dan, telpon gua pagi-pagi buat ngeledekin gua.?"

"Sori deh...Hehehe...Tapi gue ada berita bagus buat lo. Hari ini Aldo ke kantor jam 9, buat ngambil surat referensi."

"Serius lo?"

Keyra yang sebelumnya memejamkan mata, kali ini terbelalak.

"Seneng banget lo ya? Lo ga berpikir tetep mau nikah sama dia kan? Dia udah ninggalin lo kaya gitu. Lo pikirin bener-bener, jangan sampai nyesel belakangan."

Ucapan Danny menyadarkan Keyra, bahwa ini bukan cuma masalah perasaan tapi juga tanggung jawab dan masa depan. Nada suaranya kembali seperti semula, tidak semangat.

"Pagi-pagi udah bawel banget lo, Dan."protes Keyra.

"Demi kebaikan lo."Danny tetap mengingatkan.

"Iya..ya gue tau. Udah ah gue tutup. Thanks buat infonya."

Keyra menutup telpon Dan berusaha kembali tidur. Dan akhirnya memutuskan bangun dari tempat tidur menuju kamar mandi. Ia mengambil sikat gigi dan melihat bagian bawah matanya yang mulai menghitam. Untunglah ada penemuan concealer yang menolongnya menyamarkan lingkaran hitam itu. Sesudah mandi, dan make up, ia mencari baju favoritnya, blouse merah, slayer putih,rok warna hitam, dan heels warna hitam. Di finishing dengan menyemprotkan parfum. Tak perlu waktu lama ia melakukan persiapan dan menuju mobil kantor yang di bawanya pulang semalam.
***
Sepanjang jalan menuju kantor Danny, Keyra bicara dengan dirinya sendiri.

" Awas kalo ketemu, gua hajar dia! Sadar,Key! Ga mungkin lo bisa hajar dia, badan dia lebih gede dari pada lo."

Kali ini ia menepuk-nepuk pipinya.
"Kendalikan dirimu Keyra. Kamu wanita rasional bukan emosional. Jangan menangis, jangan marah-marah, jangan melakukan hal yang mempermalukan dirimu sendiri." Kepalanya benar-benar teras panas,walaupun AC di mobil dingin.
***
Tak terasa mobil Keyra sudah meluncur ke basement sebuah gedung perkantoran. Saat berjalan menuju lift sekilas ia melihat sebuah mobil yang familiar untuknya. Apakah itu mobil Aldo?
Dengan perlahan ia melangkah mundur dan melihat nomor platnya. Itu mobil Aldo! Keyra menatap mobil tersebut dengan kemarahan. Seakan itu Aldo. Darahnya mendidih. Masih jelas di ingatannya betapa Aldo menyayangi mobil itu, bahkan lebih dari dirinya. Hampir setiap hari melapnya mobil agar selalu terlihat berkilau, bahkan Aldo bisa tidak memperdulikan Keyra jika sedang membersihkan mobil itu. Bertahun-tahun Aldo menabung untuk membeli mobil itu. Keyra menoleh ke kanan dan ke kiri, memastikan bahwa tidak ada orang di sekitar situ.

CINTA DI ATAS KERTASWhere stories live. Discover now