24🌥 Bagi Waktu

7.4K 526 51
                                    

Di saat hati sudah merasa nyaman. Aku hanya meminta satu hal saja, jangan ada niatan untuk pergi meninggalkan.

- Senja Azzahra -

🧡🧡

"Aduh sakit arghh." Senja sadari tadi meringis terus di atas kasur. Memegangi perut, merubah posisi tiduran, dan kini keadaannya sangat berantakan.

"Astagfirulloh," Senja beristigfar agar sedikit tenang.

"Senja? Kamu kenapa nak?" Terdengar suara Ratna dari luar kamar. Nadanya begitu khawatir.

Senja berdecak. Lalu meredam sakit sebisa mungkin.

"Senja?" Panggil Ratna kembali. Tidak ada jawaban, Ratna memilih memasuki kamar Senja.

Ratna menutup kembali pintu kamar Senja, lalu mendekat ke arah ranjang. Disana Ratna melihat Senja membelakanginya sambil meringis.

"Kamu kenapa nak? Sakit? Sakit apa?" Ratna berusaha menarik perhatian Senja agar menjawabnya.

"Senja—" Ratna meraih lengan Senja namun langsung ditepis.

Ratna tertegun. Rasa khawatir itu semakin besar saat Senja menolaknya.

Melihat Senja yang sesekali meremas, mengelus perut membuat Ratna mengerti. "Kamu lagi datang bulan?"

Senja hanya mengangguk.

"Kita ke dokter yuk?" Ratna tidak tega melihat anaknya kesakitan seperti itu.

"Gak."

"Jangan ngebantah sayang. Ini soal kesehatan kamu." Bujuk Ratna.

"Saya bilang gak, ya tetap gak. Saya sudah biasa menghadapi seperti ini dari pertama kalinya saya datang bulan kelas 7 SMP. Dan itu tanpa anda yang menemani saya." Senja menatap Ratna sesaat. "Jadi stop, gak usah sok peduli."

"Tapi—"

"Perut saya sudah membaik. Dan sekarang saya mengantuk."

Ratna mengembuskan napas pelan. Mengerti atas ucapan Senja yang menyuruhnya untuk keluar kamar.

"Yaudah, kalo kamu butuh apa-apa dan perutnya makin sakit kamu panggil Bunda ya?"

Senja diam tidak berniat menjawab.

Ratna tersenyum getir. Lalu menarik selimut sampai dada, mematikan lampu tidur dan keluar kamar.

Tetapi sebelum keluar kamar Ratna menatap Senja, berucap dalam hati dengan rasa penuh penyesalan.

Andai waktu bisa diputar. Aku tidak akan menyia-nyiakan waktu itu.

⛅️🌥

Fajar berjalan menuju kelas Senja dengan membawa kotak bekal berwarna pink. Di sepanjang jalan menuju kelas Senja, Fajar menjadi pusat perhatian, ada yang terkekeh geli bahkan tertawa melihat Fajar cowok paling tengil di sekolah ini membawa kotak bekal unyu tersebut.

Saat sampai di kelas Senja. "Ayang bep! Yuhuuuuuu! Aa Fajar dateng!!!!!" Teriaknya di dalam kelas Senja dengan sangat antusias.

"Berisik lo kaleng rombeng." Tegur teman kelas Senja, Caca.

"Ye, bodo gue dong. Nyambung aje lo daki buaya." Timpal Fajar. Caca mendengus.

Fajar mengernyit melihat tempat duduk Senja kosong. "Btw, cewek gue ke mana? Lo tau ga?" Tanya Fajar pada Caca.

"Di UKS." Jawabnya tanpa memalingkan wajah dari buku.

"Lah? Ngapain?"

Caca menggebrak meja. "Banyak bacot! Udah gue kasih tau juga masih nanya aja!" Teriaknya garang.

SENJA [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang